Chereads / Recall [ Alin ] / Chapter 1 - Episode 1

Recall [ Alin ]

🇮🇩Koyi_Iyo
  • --
    chs / week
  • --
    NOT RATINGS
  • 41k
    Views
Synopsis

Chapter 1 - Episode 1

Ini bukan awal cerita, justru akhir cerita adalah awal semuanya.

.

.

.

.

Aku mungkin mengidap gangguan jiwa, atau depresi, atau dulu waktu masih anak-anak aku pernah mengalami kecelakaan kecil yang mengakibatkan gangguan pada kepala ku sekarang. atau aku dulu pernah menyaksikan peristiwa yang tidak seharusnya aku lihat dan pada akhirnya membuat aku trauma.

sering sekali kepala ku mendapat serangan tiba-tiba, semacam ingatan ingatan yang tidak pernah aku ketahui atau alami yang muncul mendadak dan membuat kepala ku berdenyut , telinga  berdenging dan mengacaukan pikiran. aku memang tidak pernah ingat itu memori apa dan kapan itu terjadi . tapi aku tidak pernah merasa asing dengan peristiwa peristiwa yang  muncul di setiap serangan.

pernah ku berfikir bahwa mungkin itu adalah ingatan kembaran kembaran kita yang ada di dunia yang mungkin tidak sengaja terdampar ke dalam otak  . kalian tau kan ? tentang mitos yang katanya kita memiliki tujuh kembaran di dunia? dan jika kita bertemu salah satu dari ke tujuh kembaran itu kita akan mati.

aku juga pernah berfikir mungkin ingatan ini adalah ingatan kehidupan ku di masa lalu. terbawa hingga sekarang karena aku memiliki dosa yang besar. seperti yang ada pada serial drama trendi masa kini .

saat awal awal aku mendapatkan serangan ini, aku menceritakan nya kepada ibu dan memastikan apakah aku memiliki trauma atau benturan di kepala . tapi ibu hanya memberikan jawaban gelengan saja dan memasang ekspresi wajah seolah olah aku sedang berkhayal .

aku tidak tahu sejak kapan kepala ku mendapat serangan serang tersebut . aku juga tidak tahu apa pemicunya . apakah makanan yang aku makan ? apakah pergerakan tubuh ? semisal, kalau aku kentut diam diam aku akan mendapat serangan ? atau pola tidur ku yang selalu berantakan ?

"apa mungkin ya, ini karna dosa aku ke ibu terlalu banyak ? aku memang sering makan kudapan ibu diam diam . tapi masa karna kudapan aku jadi begini ?" suasana perpustakaan yang sepi membuat aku leluasa berbicara kepada diriku sendiri .

memikirkan serangan ini membuat aku lelah . ku benamkan kepala ku kedalam lipatan tangan . berfikir kembali tentang dosa dosa yang pernah ku perbuat pada ibu . mungkin saja ini adzab yang aku dapat karna dosa dosa ku .

"bukan, ini mungkin karna kamu sering menempelkan kotoran hidung mu ke sembarang tempat"

salah suara menyambut pernyataan ku barusan . ku gelengkan kepala untuk menyalahkan pernyataan nya.

"aku tidak pernah menempelkan kotoran hidung ku ke sembarang tempat. aku hanya menempelkan nya ke sudut ruangan" kilahku

"nah itulah dosa mu. kamu tidak tahu saja kalau di sudut ruangan terdapat laba laba yang rumah nya sudah kamu kotori! eewwhh " suara gadis itu membuat ku sedikit jengkel .

ku angkat kepalaku malas malasan dan menopangkan nya ke tangan kanan . kemudian memasukkan jari telunjuk tangan kiri ku ke dalam hidung, dan berpura pura mengorek isinya . agar gadis di samping ku ini berhenti berbicara

"kamu bawa susu kotak nggak mir?"

suara ku terdengar seperti layaknya orang sumbing , berdengung tidak jelas akibat jari telunjuk ku yang masih berada di dalam hidung .

mira, sahabat ku sejak sekolah menengah atas menatap ku dengan ekspresi jijik . tangannya merayap ke arah tas biru dongker miliknya . dengan sergap dia peluk tas itu seolah  itu adalah anak nya yang akan ku lukai .

"memang kenapa kalau aku bawa ? kamu mau minta ?! kali ini nggak bisa, aku udah bersusah payah menyeludupkan susu kotak ini ke sini" dia berbicara cepat seperti

rapper dunia dengan kalung emas besar di lehernya. 

menyeludupkan makanan kedalam perpustakaan sangatlah sulit . tapi mira selalu saja bisa membawa apapun yang dia mau ke dalam sini . pernah sekali dia membawa kucing peliharaan nya ke dalam perpustakaan . awalnya aku tidak percaya sampai mira menyuruh ku untuk mengambil sendiri hewan berbulu tersebut dari dalam tas nya .

"susu kotak itu -"

ku goyangkan jari yang ada di dalam hidung ku semakin lincah saja untuk menakut nakutinya .

"aku beli dengan harga tinggi"

ku lirik dia , dan mira masih memeluk tas nya . bahkan kali ini semakin erat . expresi jijik pada mukannya semakin pekat ditambah matanya yang melotot dan hidung yang kembang kempis .

"ku bayar dengan emas murni, emas dua puluh empat karat mir"

mendengar pernyataan ku barusan mira nyaris memekik . dia berdiri kemudian menepik tangan ku yang membuat jari telunjuk ku keluar dari hidung, lalu membuka tas nya kasar dan menyerahkan susu kotak ke arah ku .

"alin selalu menang dengan cara gilannya"

aku tertawa dan mengulurkan tangan  untuk mengambil susu kotak itu. Namun, belum sempat aku menyentuh susu kotak yang di berikan mira , kepala ku mendadak sakit dan telinga ku berdenging sangat  kuat. ku pejamkan mata untuk menghalau rasa sakit yang menyerang kepala dan telinga ku .

sayup sayup ku dengar suara mira yang  memanggil nama ku dan bertanya apakah aku baik baik saja.

di gunjangkan nya bahu ku untuk menjaga agar aku tetap sadar .  sementara kepala ku semakin sakit dan telinga yang semakin berdenging .

"alin selalu menang dengan cara gilanya"

sebuah suara asing yang bergema muncul sangat jelas tepat dengan denging kuping yang mendadak memelan  . ku buka mata susah payah untuk mencari tahu siapa pemilik suara asing tersebut . samar samar ku lihat seorang laki laki yang tengah duduk di hadapan ku dengan pakaian kasual menyerahkan sepiring makanan yang terlihat seperti steak ke arah ku dengan senyum. walaupun wajah itu terlihat buram .

ku edarkan pandangan, tapi yang kulihat bukan meja meja panjang berbaris dan deratan rak buku di sepanjag ruangan.  melainkan meja meja bundar berwarna putih dengan lilin di atasnya . beberapa orang yang mirip pelayan restoran hilir mudik membuat kepala ku semakin pusing dan kuping yang kembali berdenging pelan .

aku yakin, kali ini halusinasi ku sedang berada di restoran .

namun aku tau pasti bahwa aku masih tetap berada di dalam perpustakaan . karena halusinasi ini terjadi akibat serangan .

tangan laki laki itu tiba tiba menyentuh tangan kanan ku kemudian mengelusnya pelan . laki laki tadi mendekat ke telinga aku  , sepertinya mengatakan sesuatu tapi tidak dapat ku dengar lebih jelas lagi karena kesadaran ku yang mulai menipis .

walaupun aku tidak bisa mendengar apa yang dia ucapkan, tetapi dadaku terasa sesak. perasaan yang mengenakkan sekaligus menyakitkan  memenuhi ruang dada ku . air mata ku mengalir tanpa bisa ku cegah . tangan yang tadi mengelus punggung tangan kanan ku kini beralih mengusap air mataku lembut .

aku tau sebentar lagi aku akan pingsan , dan aku tahu sekarang kepala ku sedang di serang oleh ingatan ingatan asing yang ku ceritakan tadi . banyak hal yang ingin ku tanyakan kepada pria yang sekarang masih terus berbicara tanpa bisa aku dengar perihal serangan ini . tapi satu satunya yang bisa aku ucapkan hanyalah.

"siapa kaamu?"

sebelum akhirnya aku hilang kesadaran , aku jatuh pingsan .

Jika kalian berfikir tentang warna,

maka bersiaplah untuk warna gelap karna itu bagian darinya.

Begitu pula tentang rasa, ada manis dan pahit. Telanlah maka kalian akan tau arti hidup.