Chereads / WREZ [it's not super hero story] / Chapter 6 - episode 8

Chapter 6 - episode 8

kau harusnya menyukuri apa yang ada dihadapanmu. bukan menyukuri apa yang ada dihadapan orang lain.

****

"Kau kan, raja yang hilang dua ribu tahun lalu?!" Ujar bill keras.

Wrez memandang kearah objek yang ditunjuk bill. Dia lalu memandang bill dengan raut wajah tidak percaya.

"Aku.. dinyatakan hilang?" Ujarnya lirih.

Suasana kembali hening. Bill terdiam memandang kasihan wajah wrez yang tengah terpaku sedih pada objek yang tengah ia pandangi. Ayah bill terdiam tidak mengerti.

"Maksudmu bagaimana bill? Siapa raja? Dia?" Tunjuk ayah bill kearah wrez.

Wrez dan bill mengangguk bersamaan dengan lemah. Teringat oleh bill saat perdebatan dikelasnya yang saat itu membicarakan heboh kemana perginya si raja muda. Masih terngiang dikepala bill saat dean berasumsi bahwa raja mudanya masih hidup dan seluruh kelas menertawakanya.

Jika Mr. Fred tahu bahwa apa yang dikatakan dean benar, mungkin saat ini Mr. Fred akan kejang kejang melihat wrez yang tengah menunduk lesu. Dan dean akan tersenyum puas karena tebakanya benar. Dan patrick, ah.. tentu saja dia akan berseru seru histeris saat dapat membuktikan kasusnya.

"Kau tahu," bill memandang kearah wrez yang masih tertunduk "kemarin aku dan teman teman ku memperdebatkan tentang dirimu yang mendadak hilang. Teman teman ku berfikir bahwa kau hilang lewat mesin waktu dan berakhir di planet lain" ujar bill mencoba bergurau.

"Itu memang mesin waktu" jawab wrez lirih.

Bill menganga lagi, dia benar benar tidak percaya apa yang tengah wrez katakan.

"Jangan bercanda wrez!" Pekik bill.

"Kau fikir mesin waktu itu seperti apa? Mesin waktu yang sebenarnya memang seperti itu. Bukannya berbentuk lorong dan ketika kau masuk langsung pindah kedimensi waktu berbeda," jelas wrez sabar. "Mesin waktu yang sebenarnya benar benar harus menembus waktu. Lihat, aku hidup dua ribu tahun yang lalu. Dan aku terkubur dalam benda itu selama masa transisi. Dan berakhir disini dalam keadaan hidup" jawab wrez.

"Wah, aku benar benar menarik kata kataku terhadap benda itu. Benda bulat itu benar benar keren!" Sahut bill antusias.

"Jadi, kau benar benar raja rupanya. Ayah tidak percaya ini bill, astaga. Seorang raja dihadapan kita!" Ayah bill berujar antusias tak mau kalah.

"Ya ya, terimakasih. Tapi aku masih merasa sangat buruk terhadap kerajaan ku." Wrez kembali sedih.

Bill menarik kursinya kedepan sedikit lebih dekat kearah wrez.

"Kau mau tahu apa yang terjadi pada kerajaanmu?" Tanya bill prihatin

Wrez mengangguk. Matanya menyirat pedih ketika melihat bill yang memasang wajah prihatih. pastilah keadaan kerajannya sangat sangat buruk saat itu.

"Aku memang tidak tahu banyak karena aku tidak terlalu suka dengan pelajaran sejarah. Dari keterangan yang ada didalam buku ini dan menurut penjelasan Mr. Fred, guruku. Saat itu kerajaan mu tengah jaya jayanya. Kerajaan mu merupakan kerajaan terkuat dibumi dengan teknologi memukau. Saat itu justru ada penghianat kerajaan dimana dia adalah perdana mentri yang juga sepupumu. Dia mengumpulkan pasukan dan menyerang kerajaan.

Akhirnya terjadi perang saudara. Seluruh kerajaan berperang baik untuk melawan kerajaan mu ataupun membela kerajaanmu. Dan, kau dinyatakan hilang karena tidak pernah ada yang menemukan jasatmu dan juga sepupumu itu. Seluruh kerjaan luluh lantak hancur dengan korban yang teramat banyak. Seluruh teknologi dan ilmu yang ada saat itu dihancurkan dan dibumi hanguskan.

Maka dari itu, kau bisa melihat kami, generasi setelah peradaban mu yang kembali primitif. Kami tidak sempat merasakan bagaimana canggihnya teknologi kalian saat dulu"jelas bill panjang lebar.

Wrez terdiam. Wajahnya campur aduk antara sedih, kesal, marah dan menyesal. Dia terlihat menahan air matanya susah.

"Aku turut berduka cita atas apa yang menimpa kerajaanmu. Tapi nak, jangan kau sesali. Karena itu sudah lama terjadi. Kau tidak bisa merubahnya." Ayah bill berkata menenangkan.

"Ayah benar, kau tidak boleh bersedih sedih lagi. Lagi pula, kami ini berarti termasuk rakyatmu. Turunan dari turunan rakyat kerajaan yang tersisa setelah perang dulu." Sahut bill menghibur, "kami siap mengapdi padamu paduka raja" lanjut bill seraya menunduk berlebihan.

Wrez mencebik, dia sedikit terhibur dengan apa yang bill katakan. Dia kemudian mendekat kearah bill dan menjitak kepalanya kasar.

"Itu hukuman untukmu sebab kau berlaku kurang ajar terhadap rajamu bocah!"

"Astaga, kau benar benar seorang raja ya. Jitakan mu pedih sekali" balas bill seraya tertawa.

Suasan kembali hangat. Bill dan ayahnya tertawa tawa. Namun masih ada perkara besar yang harus ia pastikan sebelum ia benar benar tenang.

"jadi wrez,"

"Begitu cara mu memanggil raja?" Wrez memotong dengan delikan bercanda.

"Sialan, kau benar benar meggunakan identitasmu. Persetan, tidak akan ada tentara mu yang akan memenggal kepalaku saat ini," balas bill geli. "Jadi, bagaimana bentuk kerajaan mu dulu? Guruku bilang, tekonologi disana sangat maju. Karena kau bahkan bisa melihat makanan diantar melalui udara" tanya bill antusias.

Wrez menegakkan kepalanya, dia mencoba mengingat dan menjelaskannya kepada bill dengan akurat.

"Kerajaan ku sangat makmur. Semuanya hidup damai. Tidak ada orang susah. Mereka semua kaya raya. Bahkan rakyat rakyat ku mencuci wajah mereka dengan air anggur asli. Teknologinya seperti yang gurumu bilang, semuanya serba terbang, cepat dan berkilau. Bangunan bangunan dibangun tinggi tak menyentuh tanah. Kendaraan kendaraan bisa melaju cepat tanpa saling bertabrakan.

Kami tidak lagi menebang pohon untuk membuat perabotan ataupun kertas. Kami menggantinya dengan platinum. Kami menggunakan teknologi disetiap incinya. Meja meja bisa mengeluarkan layar tembus pandang. Kami bisa berkomunikasi jarak jauh dan tanpa ada gangguan. Sebab itulah saat pertama kali aku masuk kedalam rumah ini aku terkejut mekihat benda benda yang belum pernah aku lihat sebelumnya. Dan aku juga memeriksa kursi ini sebelum duduk. karena dimasa ku kursi kursi bisa bicara. Maksudku, bukan benar benar bicara. Ada program android didalamnya"

Bill berbinar takjub tanpa suara. Dia mengangguk angguk mebenarkan karena apa yang dikatakan oleh gurunya adalah benar.

"Bagaimana sistem pengolahan sampah dimasamu nak? Apakah petugas kebersihan disana hebat hebat dan bekerja keras?" Tanya ayah bill tak mau kalah.

"Kami tidak memiliki petugas sampah paman. Mungkin ada, tapi tidak banyak. Mungkin maksimal tiga orang. Aku tidak terlalu ingat tentang pekerjanya karena diambil secara suka rela saja" balas wrez

Ayah bill mengernyit tidak mengerti. Dia kembali bertanya.

"Maksudmu bagaimana? Aku tidak mengerti. Ceritakan yang jelas nak"

"Sistem pembuangan sampah kami itu dibawah tanah. Seluruh rumah dan tempat sampah yang ada dijalan akan langsung tembus kepenampungannya dibawah tanah, melalui gorong gorong panjang khusus. Sampah sampah akan dipindai menggunakan sensor dan akan dipisahkan menurut jenisnya. dan sampah sampah yang bisa diolah akan langsung diolah detik itu juga"

Jelas wrez.

Ayah bill bergumam takjub, dia kemudian duduk bersandar menghayali kalimat kalimat wrez yang terdengar mengagumkan.

"Ah.. andaikan tidak ada perang. Pasti kita masih hidup makmur sampai sekarang" ujar bill.

"Tidak juga. Itu tergantung raja kalian yang memimpin. Jika raja kalian tamak dan tidak mencintai rakyatnya maka kalian akan menderita" balas wrez.

"Ya ya ya, bilang saja jika semua kemakmuran itu sebab kau yang memimpinkan? Dasar raja hilang" ujar bill sarkas.

"Kenyataannya memang begitu, bocah!"

"Hey aku sudah besar! Jangan panggil aku begitu!"

Dan mereka kembali bertengkar lagi. Ayah bill hanya melihat mereka tersenyum. Sudah lama rumah kecil nya ini tidak ramai seperti itu. Biasanya hanya dia dan bill didalam rumah. Sunyi senyap sebab keduanya terlalu lelah.

"nak, apa kau punya tujuan untuk melanjutkan hidupmu disini?" Pertanyaan ayah bill menghentikan perdebatan mereka.

Wrez menggeleng lemah, dia masih belum tahu tempat ini. Bahkan nama kotanya terdengar asing.

"Kalau begitu kau tinggalah disini, meski rumah ku kecil tapi masih layak untuk dihuni" ujar bill dengan ayahnya.

Wrez memandang mereka berdua. Tidak pernah terfikir olehnya bahwa ia akan berakhir seperti ditempat ini. Dia memandang bill dan ayahnya takjub akan kebaikan mereka berdua.

"Bukanya tadi kau bilang tidak sudi berteman dengan ku! Dasar jangkung!" Ujar wrez sambil menjitak kepala bill lagi.

"Hey! Berani beraninya kau! Dasar raja hilang" maki bill tak mau kalah.

Dan mereka kembali bertengkar, lagi.

*

UPDATE LAGI!!!

jangan lupa vote dan comment untuk tinggalkan jejak.

selamat membaca;)

salam, Alfa