Chereads / WREZ [it's not super hero story] / Chapter 7 - Episode 9

Chapter 7 - Episode 9

Kota Sillius yang ramah selalu membuat masyarakatnya terbuai dalam irama. Malam yang tenang dengan taburan bintang gemintang membuat semua orang yang merasa gundah gulana menjadi lebih tentram.

Malam itu, bagi siapapun yang melihat keluar ketika gelap telah menyelimuti seluruh kota. Jika seseorang melihat keluar dan melihat bagaimana bintang tampak ganjil pada sinarnya. Pasitilah tahu, bahwa kota Sillius sedang memiliki sebuah rahasia.

Rahasia besar dibalik sesuatu yang kecil. Rahasia istimewa dibalik sederhana. Rahasia yang sebenarnya tidak boleh terungkap, namun terpaksa disingkap. Pada takdir yang geram terhadap diam. Pada nasib yang tak mau tertib.

Dan jika seseorang yang telah meresapi diam. Malam itu, jika seseorang tersebut keluar dalam rumahnya. Dan mengamati senyap yang tercipta. Pastilah dia akan tahu, bahwa kini yang terpendam kembali merdeka. Dan dia pasti akan mengucap takjub, pada takdir yang kembali terbuka.

Rumah kecil kayu yang teramat sangat sederhana tersebut kini tenggelam dalam mimpi. Ketiga manusia yang ada didalamnya tengah tertidur pulas dengan hati yang dua diantaranya tentram, dan satu diantaranya gundah.

Malam itu, setelah menceritakan semua yang ingin wrez bagi dengan bill dan ayahnya, mereka kemudian beristirahat dikamar kecil yang kini bertambah sesak sebab bertambah satu anggotanya membuat mereka harus rela bersempit sempit untuk melepas lelah.

Ayah bill awalnya ingin mengistirahatkan tubuhnya diruang tengah tempat mereka bercakap cakap . Namun bill melarang keras karena dia tidak tega dengan ayahnya. Dan mendelik kesal kearah wrez, yang bertampang biasa saja agar turut membujuk ayahnya untuk tidur bersama mereka.

Alhasil, kini ketiganya benar benar tidur berdempetan dengan bill yang berada ditengah sedang memeluk ayahnya. Wrez, yang tidur paling pinggir bersedekap menyamping dari bill.

Wrez sebenarnya tidak dapat tidur karena dirinya yang merasa asing pada tempat baru yang tidak ia kenal. Dia juga merasa risih pada dengkuran bill dan ayahnya yang sahut menyahut memekakkan telinga. Dan sesuatu hal penting yang sangat meresahkan hatinya.

Pagi kembali menjelang. Fajar tampak bersinar keemasan pada puncak pegunungan Landard yang agung. Bintang gemintang malam tampak malas berpisah pada langit yang membuat mereka nyaman. Burung burung telah terjaga dengan suasan hati yang baik. Berkicau dari dahan dahan pohon yang tinggi. Terbang sembari bernyanyi. Suasana pagi yang teralu megah untuk tidak dinikmati .

Pagi itu, keajaiban terjadi dalam rumah kayu kecil mereka. Kenapa aku bilang begitu? Karena bill yang tidak akan pernah terjaga meski gempa melanda, kini tengah mengusap usap matanya terjaga. Dan dia bangun terlebih dahulu dari semua orang yang masih terlelap disana.

Dipandanginya satu satu wajah manusia yang ada di kedua sisinya. Dia memandang penuh sayang pada ayah yang masih mendengkur kelelahan. Dia mengelus rambut keriting yang terlihat berantakan. Lalu dilihatnya seorang pemuda tampan yang umurnya tujuh tahun lebih tua darinya tengah tidur menyamping sembari bersedekap denga kening yang berkerut.

"Astaga, apa seorang raja selalu tidur seperti itu? Tangan bersedekap dan kening berkerut?" Gumam bill geli.

Namun selanjutnya bill memandang kasihan pada pemuda tersebut. Dirinya membayangkan bagaimana rasanya menjadi seorang raja yang harus melarikan diri dan meninggalkan kerajaan nya dalam keadan kacau, tertimbun untuk ribuan tahun. Lalu, terdampar pada dunia yang bahkan sudah tak ia kenali lagi.

"Hahh.. jika aku menjadi dirimu. Aku benar benar akan putus asa"gumam bill lagi.

"Itu hanya untuk seorang pecundang bill. Putus asa tidak ada gunanya" balas wrez tiba tiba.

"Eh? Kau sudah bangun ya?!" Teriak bill .

Wrez segera duduk. Diusapanya wajah putih mulus miliknya lembut. Dan melihat kearah bill kesal.

"Aku bahkan tidak tidur bill. Suara dengkuran mu itu benar benar membuat ku tidak bisa memejamkan mata. Jika ada domba yang mendengar suara itu, mungkin bulunya sudah rontok semua!" Delik wrez kesal.

Bill terkekeh, entah kenapa melihat wrez yang cerewet dan kesal seperti itu membuat hatinya senang.

"Benarkah? Kalau begitu besok aku akan menawarkan jasa cukur bulu domba dengan harga yang murah" balas bill bercanda.

Wrez hanya mendelik kesal. Kemudian turun dari dipan.

"Hoy, kau hendak kemana? Ini masih pagi" tanya bill ketika melihat wrez hendak keluar dari kamar.

"Aku ingin minum bill" jawab wrez santai.

"Wah, kalian sudah bangun rupanya?" Ayah bill berkata serak sembari bangkit duduk.

Bill menoleh kearah ayahnya dan tersenyum.

"Selamat pagi yah.." ujarnya bersemangat.

"Pagi bill, kau tidur nyenyak?" Balasnya.

"Iya yah," jawabnya lagi.

Segera, kedua ayah dan anak tersebut keluar dari bilik sempit mereka. Dan, terkejut saat melihat wrez yang sibuk melakukan sesuatu dibelakang dapur. Beberapa kali terdengar bunyi bunyi aneh dari sana.

"Kau sedang apa wrez?!" Tanya ayah bill seraya berjalan kearah belakang dapur.

Wrez yang sedang sibuk menoleh, melihat bill dan ayahnya yang sedang berdiri diambang pintu belakang, memperhatikan dirinya.

"Aku sedang memeriksa mesin waktu ku" ujarnya.

"Bola besi berkarat maksudmu?" Tanya bill.

Wrez mendelik, tatapan nya sengit.

"Benda ini jadi terlihat buruk jika kau sebut seperti itu. Benda ini mesin waktu yang teramat baik bill. Jangan sebut dia begitu?!" Ujar wrez kesal.

"Jadi kau punya sebutan nama yang bagus?" Sahut bill seraya mengedikkan bahunya.

"Hmm.. nama sebenarnya adalah MT01" jelas wrez.

Bill dan ayahnya mengangguk angguk mendengar. Setelahnya, keduanya masuk kedalam untuk bersiap siap.

Bill menyiapkan sarapan, berupa ubi rebus dengan tiga gelas teh panas sedang ayahnya mandi. Pagi ini bill benar benar memiliki suasan hati yang baik.

Saat sedang sibuk sibuknya bill menyiapkan sarapan untuk mereka bertiga. Sesuatu yang berbulu berwarna abu abu dan memiliki tubuh gemuk menyembulkan kepalanya dari sela jendela.

Dia masuk dan mengeong keras secara tiba tiba saat sudah didekat bill. Bill terlonjak kaget dan nyaris saja menjatuhkan satu cawan air panas yang mana jika itu terjadi akan mencelakai kakinya. Bill berdecak dan menatap kesal kearah bawah dekat dengan kakinya.

"Poud! Kau mau mati?!" Teriak bill keras.

Kucing tersebut hanya menoleh sebentar lalu membuang wajahnya, dia kemudian melompat keatas meja dapur.

"Tidak ada ikan pendang rebus hari ini. Kau tidak akan bisa mencuri sarapanku lagi!" Ujar bill sengit.

Poud melihat kearah sarapan bill. Dia menginyaratkan wajah yang terlihat tidak tertarik sekaligus mencemooh. Bill melihat itu mencoba untuk mencubit hewan yang teramat dia benci. Namun lagi lagi, wrez datang dan menghentikan tindakan bill.

"Kau ini tidak punya hati ya? Hewan selucu ini selalu ingin kau celakai terus" ujarnya sambil membawa poud kedalam pelukannya.

"Hati hati, kau sebut dia hewan tapi aslinya dia iblis licik" sahut bill dengan sinis.

"Jangan dengarkan ya, biarkan saja manusia gila itu mengoceh" wrez berbicara kepada poud sambil berbalik memunggungi bill yang susah payah menahan amarah.

Seakan mengerti maksud perkataan wrez kepadanya. Poud, mengeong keras menyahut kalimat wrez.

Bill, hanya bisa memandang penuh benci kedua makhluk hidup yang membuat paginya memburuk.

Setelah menyiapkan sarapan, bill bergantian membersihkan diri dengan ayahnya. Dan, makan pagi bersama setelahnya. Mereka kemudian bersiap siap pergi ke tempat kesibukan masing masing, saat wrez mendadak bingung.

"Kalian hendak kemana?" Tanya nya.

Keduanya menoleh kearah wrez dan seakan baru sadar. Keduanya menepuk jidat pelan, dan menatap satu sama lain.

"Aduh aku lupa ada wrez disini.."

"Aduh, ayah lupa ada wrez disini.."

"Ada apa? Kalian akan kemana?" Tanya wrez lagi.

"Aku akan bersekolah, hingga jam dua siang. Dan ayah akan bekerja hingga petang. Kau.. akan tinggal sendiri dirumah sampai kami pulang, tidak apa apakan wrez?" Ujar bill merasa tidak enak.

Wrez tersenyum, kemudian berdiri seraya melepaskan poud ke lantai. Dia lalu berujar antusias.

"Aku ikut dengan mu saja bill. Maksud ku, aku akan mengantar mu ke sekolah. Aku sangat suka tempat itu" sahutnya bersemangat.

"Apa itu tidak apa apa? Apa kau tidak akan dikenali orang orang? Lagian, kau tidak bisa masuk kedalam sekolah nya bill. Dia akan didalam gedung tersebut sampai sekolahnya selesai" jelas ayah bill.

"Tidak apa apa paman. Orang tidak akan tahu siapa aku. Mereka juga tidak akan mengira bahwa aku raja yang hilang itu. Dan, jika bill masuk kedalam gedung sekolahnya, akukan bisa berjalan jalan keluar melihat kota ini. Setelah itu ketika bill pulang, aku akan menjemputnya lagi" jawab wrez bersemangat.

Bill dan ayahnya berpandangan, mereka akhirnya mengangguk menyetujui permintaan wrez.

"Tapi sebelum kita pergi. Kau harus menutup wajah mu dulu. Aku tidak ingin orang orang mengerubunimu karena wajahmu yang teramat tampan itu" ujar bill seraya masuk kedalam bil dan memberikan sebuah selendang kepada wrez.

Wrez menurut dan memakainya cepat.

"Sudah. Ayo berangkat!" Ujarnya.

Ayah bill berjalan terlebih dahalu karena waktu yang sudah semakin mepet. Sedang bill tengah memasang sepatu lusuhnya di serambi depan. Wrez melihat itu iba. Dia ingin sekali memberi tahu bill bahwa sepatunya sudah tidak layak pakai. Namun segera ia urungkan sebab bill pasti akan merasa sedih. Bill bangkit berdiri, meregangkan tangannya dan menoleh kearah wrez.

"Ayo," ujarnya sembari mulai berjalan.

"Kau, akan pergi sekolah dengan berjalan kaki?!" Tanya wrez.

Bill berhenti, kemudian menoleh bingung kearah wrez.

"Tentu saja, memangnya dengan apa lagi? Kami tidak memiliki kendaraan wrez" jelasnya.

"Sekolah mu memangnya dekat?" Tanyanya lagi.

"Dekat. Dua kilo meter dari sini"

"Kau gila?! Itu jauh" sahut wrez tidak percaya.

Bill berdecak tak sabar. Ia kembali berjalan dan tak menghiraukan wrez lagi. Sudahlah, jika dia tidak ingin ikut. Lagian raja manja seperti itu mana mau bersusah payah berjalan kaki. Ujar bill dalam hati.

Namun tiba tiba, wrez sudah berada dihadapanya dengan tubuh yang memunggungi bill. Dan membungkukkan dirinya kemudian.

"Naik ke punggungku. Kau bisa terlambat jika berjalan" ujarnya.

"Kau ... mau menggendongku?!" sahut bill geli.

"iya, biar lebih cepat" jawabnya.

Bill tertawa keras hingga matanya berair.

"Kau bercanda ya wrez? Kau akan kelelahan belum sampai setengah jalan. Haduh.. raja hilang satu ini" kekeh bill.

Wrez berdecak dan berbalik seraya mendelik.

"Sudah naik saja!" Ujarnya ketus.

"Baiklah baiklah, usahakan jangan kelelahan ya paduka raja" balas bill seraya menaiki punggung wrez.

Wrez segera bangkit dan memposisikan tubuh bill agar dia merasa nyaman. Wrez menekuk sedikit kakinya dan mencondongkan badannya.

"Kau siap?" Tanya wrez.

"Apa maksud- aaaaahhhhhhh!!!!"

Bill berteriak kaget setelahnya. Karena apa yang tengah ia alami saat ini tidak pernah dia bayangkan, bahkan didalam mimpi.

****

Jangan lupa vote dan comment.

Selamat membaca!

Salam, Alfa ;)