Chereads / LOL perceptions / Chapter 37 - Air mati

Chapter 37 - Air mati

Kalian tahu apa itu "Sampah"?, ya benar sekali, itu adalah salah satu ungkapan yang sering kita ucapkan kepada pemerintah jika ada suatu masalah yang timbul dalam kehidupan rumah tangga kita karena ulah mereka, salah satunya adalah air yang mati sampai membuat para warga yang sudah membayar pajak kesulitan beraktifitas seperti melakukan kegiatan menyiram air ke tubuh yang disebut "Mandi".

Tetangga :

"Lho Abdullah?, mau kemana kau sambil bawa peralatan mandi?, kan air sedang mati didaerah kita?".

Abdullah :

"Saya mau mandi di masjid pak, kan dimasjid pakai air dari sumur".

Tetangga :

"Eh, bagaimana kalau nanti ramai?".

Abdullah :

"Ya walaupun memang harus antri, kan lumayan kita bisa ngobrol dengan orang-orang lain sambil menunggu giliran, ahahahaha, kan jarang juga disaat begini kita bisa ngobrol sama tetangga gara-gara urusan pribadi masing-masing" *sambil tersenyum lebar.

Tetangga :

"Wooow, boleh!, boleh banget bangsat!, mumpung bapak lagi galau gara-gara lose strike melulu sama feeder dipertandingan tadi, bapak mau ikutan!, tunggu bapak ya!" *sambil buru-buru masuk ke rumahnya.

Abdullah :

"(Haha, bahkan orang tua mulai ke addicted dengan game?, ya terserahlah, asal dia gak lupa jaga kesehatan dan gak lupa kenyataan aja)".

#gamersehatwaras

[POSITIVE]

-------------------

Tetangga :

"Woi Lucien tampangmu kok lebih boros dari bias...".

...

!!!

Tetangga :

"Jancuk!, baumu bangsat banget kaya sempakku!, memangnya lu habis ngapain aja?!" *sambil menutup hidungnya.

Lucien :

"Woi orang tua, ngapain ikut campur urusan orang lain ha?, mending urus saja baumu sendiri yang mulai bau tanah" *sambil memberikan salam jari tengah.

Tetangga :

"Bangsat kau, tapi serius woi!, kenapa baumu itu gak main-main begitu?" *sambil memasang Helm lv.3 untung melindungi hidungnya.

Lucien :

"Ya gara-gara air matilah!, memangnya apalagi?, gara-gara itu aku jadi gak bisa mandi sama cuci pakaianku yang sudah habis, jadi ya aku terpaksa gak mandi sejak pagi tadi dan pakai baju kotorku" *sambil memasang ekspresi wajah kesal.

Tetangga :

"(Baru mati air hari ini baunya kaya mayat, bagaimana kalau sudah 2-3 hari ya?) Hei, apa lu gak ada insiatif buat pakai wangi-wangian atau mandi ditempat lain gitu?".

Lucien :

"Entahlah, tapi hei, apa lu gak lihat kalau wajahku mengatakan kalau "aku gak peduli" begini?" *sambil menunjukan wajahnya yang tersenyum busuk karena penampakan dari gigi kuningnya.

Tetangga :

"Sialan, aku jadi gak tega lihat penampilanmu itu, AKKKHHH!!, kampret ah!, bodo amat aku gk punya air buat hari ini, woi Luc, mandi saja dirumahku!, sumpah peri mataku lihat penampilan gembelmu itu, nanti aku pinjami baju juga!".

Lucien :

"Woi, gue memang bangsat, tapi gua bukan gak punya harga diri sialan!, dan jangan sok urus urusan orang lain kaya lu orang tua gue begitu kampret!, urus aja anak jelekmu yang baru lahir itu!" *sambi berjalan pergi meninggalkan tetangganya.

Tetangga :

"(Anjinglah tuh bocah, bisa-bisanya sok bersikap jual mahal gitu, eh sebentar, dia mau pergi kemana dengan kondisi gelandangan begitu?)".

#tetanggasehatwaras

...

...

Saat dirinya baru saja keluar 10 langkah dari rumahnya, Lucien sempat berhenti karena kepikiran sesuatu.

Lucien :

"(Eh bangsat, kenapa gua keluar rumah begini ya?, guekan tadi keluar cuma buat ngirup udara dan mau menghindari obrolan si orang tua itu, AAAAAHH!!, KENAPA LU TADI GAK MASUK KERUMAH AJA DASAR BEGO?!.....Haaaaaaaaaaa, terserah deh, kalau begini sekalian aja cari angin!!)" *sambil memasang ekspresi super kesal.

Dan pada esok harinya, munculah berita heboh dengan judul "DIKIRA GEMBEL DAN DIKASIH NASI BUNGKUS, ORANG INI BAKAR HIDUP-HIDUP ANGGOTA GRUP RELAWAN SOSIAL YANG SEDANG BERAKTIFITAS DENGAN API AMARAH DAN SPIRTUS".

[NEGATIVE]

-------------------

Tetangga :

"Hei Budi, mau kemana kau sambil bawa tas berat begitu?, cari pokemon ya?".

Budi :

"Bukan pak, aku mampir ke rumah saudara pak, mau numpang mandi, cuci baju sedikit, sekaligus nginap sampai airnya menyala, soalnya benar-benar merepotkan untuk beres-beres rumah kalau airnya habis begini" *sambil menutup pintu rumah dan mengeluarkan sepeda motor.

Tetangga :

"Ah, enaknya punya keluarga di 1 kota, beda dengan bapak karena bapak orang rantau sih" *sambil memasang wajah galau.

Budi :

"Kalau begitu kenapa enggak pulang kampung pak, sekalian juga silatuhrahmi ke orang tua dan keluarga bapak" *sambil menyalakan motornya.

Tetangga :

"Jangan asal bicara oi, kau pikir biaya perjalanannya itu murah apa?" *sambil memasang wajah kesal.

Budi :

"Ya terserah bapak sih, itukan hak bapak yang menentukan, tapi kalau boleh kasih kata-kata bijak".

BRUUM!!!

Lalu, setelah menyalakan sepeda motornya, sambil membuka kaca helm dan memasang tampang MC kece dari anime-anime, Budipun bersabda.

Budi :

"Sayangilah mereka selagi ada, karena kalau sudah tiada, akan terasa kalau keberadaan mereka itu berharga".

!!!

Setelah mengucapkan kata-kata yang cool itu, langsung saja si Budi berangkat meninggalkan tetangganya itu menggunakan motornya sambil memberikan tanda "Peace".

Tentangga :

"Njjrrr, sunguh teeer-lhaa-luuu, keren banget kata-katanya barusan, aku jadi terangsang" *sambil bersikap malu-malu kucing.

#keluargasehatwaras

[REALISTIS]

--------------------

Tetangga :

"Hei, kau mau buang apa itu?" *sambil menunjuk kantong plastik yang dibawa Izami.

Izami :

"Kepala ibuku, ahahahaha" *sambil tersenyum manis.

Tetangga :

"Saat ketemu dijalan, jangan bersikap sok kenal denganku ya Izami" *sambil ikut tersenyum.

Izami :

"Ahahahaha, tenang saja pak....., ah maaf aku lupa nama bapak, ahahahaha, tapi tadi itu aku cuma bercanda kok, sebenarnya ibuku sekarang sedang tidur untuk menyembuhkan diri setelah aku hajar dengan palu kemarin, jadi bapak tidak perlu khawatir".

Tetangga :

"(Bangsat, aku lupa kalau dia mahasiswa lulusan S4 jurusan Provokator) Ya ya bercandamu dahsyat seperti biasa dasar anak laknat, tapi serius, memangnya apa yang kau bawa itu?.

Izami :

"Oh ini, cuma peralatan mandi kok, aku mau pergi ke kantor PDAM dan mandi dikamar mandinya" *sambil mengeluarkan sepatu roda dari rak sepatu rumahnya.

Tetangga :

"Oh begitu ya, aku kira kau akan pergi ke....".

...

...

!!!

Tetangga :

"HAAA?!, APAA?!, MANDI DI PDAM?!, APA KAU SERIUS?!" *sambil memasang wajah shock.

Izami :

"Yup, mereka yang mematikan air kita, jadi mereka harus tanggung jawabkan?" *sambil mengangkat dan menimbang-nimbang berat sepatu rodanya.

...

...

Tetangga :

"(Aaaaaaaaaaaaaah, lo..logikanya bener sih, ta..tapi ya salah juga, tapikan memang benar kalau...)".

BRAAAAK!

Langsung saja si tetangga itu jatuh ketanah ketika sepatu roda yang dilempar Izami meluncur tepat ke kepalanya, dan setelah memastikan tetangganya itu kesulitan untuk bangkit kembali, langsung saja dengan cepat Izami pergi ke halaman rumah tetangganya, membuka lebar-lebar pagarnya, dan kemudian membawa keluar sepedanya.

Izami :

"Nah, kalau begitu aku pinjam sebentar sepedanya ya pak, bye-bye" *sambil mengayun sepedanya dan mulai pergi kearah tujuan.

Setelah beberapa detik, si tetangga yang baru setengah sadar itu berusaha bangkit kembali, dan sambil memegang kepalanya yang pusing, diapun mulai berkeluh kesah.

Tetangga :

"Ba..bangsat, ja..jadi itu fungsi sepatu rodanya, gak guna banget sumpah!, dan kenapa anak zaman sekarang gak mau pinjam dan ngomong baik-baik sih?!, lihat aja nanti kalau pulang!, akan kuberi dia pelajaran dengan sepatu botku .MAMA!!, MANA SEPATU BOT BAPAK?!" *sambil berlari masuk kedalam rumahnya sambil memegangi kepalanya.

#democrazygaksehat

[NGAWUR/GAK JELAS]