Chapter 11 - Hantu mansion

Aku mencoba untuk masuk ke mansion tapi, Miu menempel padaku dan

tak mau melepaskannya.

"Miu?"

Dia membenamkan wajahnya dan memutar tubuhnya. Pasti begitu menakutkan baginya.

[Ayo kita mesuk mansionnya bersama-sama](Kakeru)

[ー ー !!](Miu)

Dia tersentak dan gemetar.

Mengangkat kepalanya dan menatapku.

Ice Arrows terbang kearah Miu, Aku pun dengan sigap melindunginya dan Ice Arrows itu tubuhku bagian belakang,

Ketika Miu melihat itu, dia sangat terkejut, hingga membuat dia meneteskan air matanya.

[Tidak apa-apa, aku akan selalu bersamamu. Aku akan melindungi dari musuh apapun](Kakeru)

Miu memalingkan wajahnya kebawah dan berkata.

[Anda tidak akan meninggalkan saya...dan lari?](Miu)

[Yah...Karena aku ini Tuanmu, dan mungkin aku sebagai Tuan meninggalkan seseorang yang berharga bagiku](Kakeru)

[Sungguh...?](Miu)

Beberapa saat lalu Miu sangat khawatir padaku.

Serangan Ice Arrows yang ditubuhku menghilang.

Setelah Miu melepaskan tangan yang digunakan untuk memegangku, dan berdiri

di sampingku.

Dia memegang ujung bajuku.

[Yosh, ayo pergi](Kakeru)

[Iya](Miu)

Kami memasuki mansion itu.

Saat membuka pintu, hawa sangat dingin keluar sehingga membuat badanku menggigil.

[Mu! Itu]

(Kakeru)

[Ada apa ](Miu)

[Ada, bayangan aneh di sudut ruangan](Kakeru)

[Dimana?!!](Miu)

[Ayo cepat kerja bayangan itu](Kakeru)

[Iyaa~...](Miu)

Miu, berkata dengan mata yang berkaca-kaca.

Bersamaan dengannya, kami berjalan di sekitar koridor.

Kali ini, bayangan itu lebih terlihat lagi.

[Hah...Seorang maid ?](Kakeru)

[Eh, dimana Tuan?](Miu)

[Apa Kau tidak melihatnya tadi kan? Seseorang yang tampaknya memakai pakaian

maid ](Kakeru)

[S-saya tidak melihat apapun?](Miu)

[...](Kakeru)

Selain itu, kita terus mengejar bayangan itu. Kali ini, gerakannya lebih cepat, di sudut

berikutnya semakin lama bayangan itu menampilkan wujudnya. Dan seperti yang kulihat Sebelumnya bila ia memakai pakaian maid.

[Miu, Apakah kau bisa melihatnya?](Kakeru)

[Saya tidak melihatnya](Miu)

Dia menarik pakaianku lebih kuat, dia semakin takut.

Tidak mungkin bahwa Miu tidak bisa melihat bayangan itu. Aku menatap

matanya sebentar sambil berpikir, Saat aku berpikir beberapa detik sebelum menghilang setelah Sampai ditikungan.

[Ternyata hanya aku yang bisa melihatnya ya](Kakeru)

Gumamku.

Kami berlarian berkeliling mansion. Kami naik dan turun tangga, Pergi ke kebun sekali, dan kembali kedalam lagi.

Hanya untuk mengejar bayangan itu.

Di tempat yang paling terpencil di lantai pertama. Dimana kami berhasil memojokkan bayangan itu, tempatnya sangat lembab dan berukuran kecil, aku merasa bahwa tempat dimana para maid tinggal.

Seperti yang sudah kuduga itu adalah

seorang wanita muda mengenakan pakaian maid.

Dengan, tubuhnya yang transparan

dan Ekspresinya suramnya.

[ー ー !!]

Hantu itu mulai menyerang kami sambil berteriak keras sehingga menbuat telinga kami kesakitan.

"Tahan!!"

Menarik Miu mendekat padaku dengan ringan.

aku memukul hantu yang menyerang kami.

Tapi pukulanku tidak mebuat hantu itu terluka sedikitpun.

*Hantu sialan itu?!! Pukulanku tak mempan kepadanya!!

*

Pukulan itu melewati tubuh hantu itu. Itu hantu sehingga serangan fisik

tidak akan berpengaruh baginya.

Hantu itu terbang mundur, dan menjauhi kami sambil beteriak kencang dan sekitar tubuhnya dikelilingi Ice Arrows yang berputar-putar.

[Tuan!!](Miu)

[Tidak ada masalah!!](Kakeru)

Hantu itu mulai menyerangku dengan Ice Arrows yang ada tubuhnya, Aku Menghindari semua serangan.

Apa yang harus kulakukan.

Sebuah ide brilian terlintas di kepalaku.

Pada saat waktu aku memikirkan itu, hantu mulai mendekati kami.

Ia tau serangan tadi itu sia-sia, dan aku tak tahu mengapa ia mendekati kami. Tapi ini adalah kesempatanku untuk menyerangnya dengan sihir yang kupelajari saat di perusahaan pedagang Samaras.

Aku mengangkat tangan, dan menggunakan Flame Magic.

Dari telapak tanganku, api berputar-putar, dan menjadi lebih besar dan membentuk bola api besar.

"ー ー"

Hantu itu berteriak lagi, Tetapi pada saat yang sama, Ekspresi wajah

hantu itu berubah.

Aku menembakkan hantu itu dengan sihir dan Bahu kanan hantu itu terbakar.

"Mengetahui bahwa seranganku itu memiliki efek"

Mulutku mengeluarkan senyum.

"Ya...Tinggal urus sisanya"

Menempatkan tanganku ke depan, aku menembak hantu itu dengan sihir terus-terusan.

"..."

Hantu itu menghilang, dan hawa dingin menggigil yang memenuhi mansion mulai menghilang.

"Dengan ini, Mansion yang kuhuni sudah aman dan tak ada yang menggangu lagi"

Sebelum hantu itu menghilang, aku khawatir tentang gadis hantu yang tampak memiliki sesuatu yang ingin dikatakan.

Ahh...lupakan saja yang terpenting sekarang Miu baik-baik saja.

"Apa kau baik-baik saja"

Aku menatap Miu yang masih meraih ujung pakaianku.

Miu melihat kearahku dengan mata yang bersinar.

[...Miu?](Miu)

[Tuan...itu tadi sangat menakjubkan](Kakeru)

[Un?Hantu yang menakutkan tadi...begitu mudah ....Tuan kalahkan, Anda orang yang

mengagumkan ya](Miu)

[Makasih ya](Kakeru)

Untuk sementara ini, aku hanya akan bisa mengucapkan kata terima kasih, Mata Miu

melihat kekaguman itu, sehingga tidak ada gunanya aku menyombongkan diri.

[Kalau terjadi sesuatu, serahkan padaku. Aku akan menyingkirkan

mereka semua hanya untukmu](Kakeru)

[Iya!!](Miu)

Kataku dan melihat Miu yang semakin kagum padaku.

[Benar!! Pekerjaan saya](Miu)

[Un?](Kakeru)

[Saya tadi sedang bersih-bersih...](Miu)

[Ohh, kau tadikan digangguu oleh hantunya ya. Nah sekarang sudah aman, kamu sudah bisa pergi melakukan pekerjaanmu, sekarang

aku berharap padamu Miu](Kakeru)

[Baik!!](Miu)

Miu mengangguk, menunduk, dan pergi dengan berlari dengan gembira.

Sementara melihat kebelakang, perasaan tadi ada di sebuah barang yang terjatuh saat hantu itu menghilang.

"Barang apa yang terjtuh tadi, saat tadi aku mengalahkannya ?"

Aneh pikirku, mendekati dan mengambilnya.

Aku melihatnya, Saat aku melihat itu adalah Sebuah Ticket lotre.

"Tiket lotre...?"

Tiket lotre. Benda yang kau dapatkan setelah berbelanja dulu sebelum aku ada didunia ini.

Mengapa ada tiket lotere di sini ー ー pikirku.

Tiket lotere ー ー Lotere.

Aku mempunyai harapan dalam diriku.