[KhuKhuKhu! Apa-apaan kau ini](Pedang iblis)
Tanya Pedang Iblis itu. ketika aku sedang mengambil tiket lotere, ia selalu mencoba untuk merasuki diriku.
Tapi karena semua rencananya tidak berjalan dengan baik, Ia kehilangan ketenangannya dan bertanya.
[Hei...jawab aku, sebenarnya sipaa kau](Pedang Iblis)
[Hmmm...Namaku Yuuki Kakeru](Kakeru)
[Heii...Aku tidak bertanya namamu!! Aku bertanya tentang siapa kau sebenarnya. Kenapa aku tidak bisa
merasukimu](Pedang Iblis)
[Kalaupun kau bertanya padaku sebabnya...](Kakeru)
Kenapa ya.
[Ini pertama kalinya, bagiku bila aku tidak bisa merasuki manusia. dan warna
jiwa itu ](Pedang Iblis)
[Ohhh](Kakeru)
[Apa-apaan warna itu, apa kau benar-benar manusia?](Pedang Iblis)
[Hmm...Ya, Aku manusia normal...](Kakeru)
Ah! Mungkin saja aku juga tidak "normal". Mungkin karena aku orang dari dunia lain.
[Apa-apaan warna itu, warna itu melebihi Penakluk Hebat Rodotos...?](Pedang Iblis)
Pedang Iblis itu mengumamkan beberapa hal.
[Baiklah, aku akan melakukan denganmu kan](Kakeru)
[Denganku?!](Pedang Iblis)
[Sudah kuduga mungkin aku harus memotongmu jadi dua? Hmmm](Kakeru)
[Jangan meremehkanku, Manusia. Meskipun aku tidak bisa merasukimu, aku
masih punya banyak cara untuk membunuh](Pedang Iblis)
[Gitu ya!!](Kakeru)
Aku terkejut. Ada sesuatu datang, aku harus bersiap untuk menghadapinya.
Tanah bergetar dan sesuatu keluar.
Roh jahat mengenakan jubah, skeleton berarmor, mayat hidup mengerang.
[Ini adalah Undead Army yang menyerbu Kekaisaran Retoria. Roh jahat, Bunuh orang
itu !!](Pedang Iblis)
[Khu!! Aku sedikit lengah](Kakeru)
[A-hahahahahaha](Pedang Iblis)
Tawa keras bergema dalam kepalaku.
Undead Army itu menyerangku sekaligus.
Aku akan memukul ー ー kurasa, tapi ingat apa yang kumiliki di tanganku.
Pedang Iblis ini yang memanggil para Undead, tapi bagiku ia masih tetap aja senjata yang digunakan disaat seperti ini.
"..."
Aku mencoba mengayunkan Pedang Iblis ini. Pada skeleton yang berada di
barisan depan, dan aku menebasnya.
aku menebas skeleton itu dan tulang-tulang skeleton itu berjatuhan ke tanah.
[Oh! Sepertinnya kau bisa digunakan, Hehehe....](Kakeru)
[Apa! Apa yang sedang kau lakukan!! Beraninya kau menggunakanku
untuk menyerang budakku sendiri!!](Pedang Iblis)
Ia menggerutu, tapi aku mengabaikannya dan memukul para Undead dengan Pedang
Iblis.
Aku mengadu pedang dengan Skeleton, dan hancurlah tulang-tulangnya.
Aku menebas roh jahat, bersamaan dengan jubahnya.
...Cairan tubuh dari mayat hidup yang menjijikkan setelah aku menebas mereka, jadi aku membakar para mayat hidup itu dengan Flame Magic.
Aku mengalahkan monster yang menyerang.
"Bagaimana dengan ini...Hura Hura Hura"
Setelah aku mengatakan sesuatu, Pedang Iblis ini terasa lebih berat. Dan aku hampir
menjatuhkannya.
Pedang Iblis itu membelah tanah saat ia terjatuh.
[Hahahaha, Bagaimana. Apa kau bisa mengangkatku, Aku sudah menambah berat diriku setara dengan Dragon!!](Pedang Iblis)
[Hah...seberat Dragon](Kakeru)
Dia bisa menbuat dirinya menjadi lebih berat.
[Nah, apa yang akan kau lakukan sekarang. Kau tidak akan melepaskan aku kan? Bagus
juga? Undead Army akan menyerangmu sambil kau memegangku kau akan ーー](Pedang Iblis)
[Aaaaaaaaa!!](Kakeru)
Aku mengisi kekuatan penuh pada tanganku untuk mengangkat Pedang Iblis itu.
Ini terasa sangat berat.
Akhirnya aku dengan kekuatanku berhasil mengangkat pedang itu dengan tanganku.
Akhirnya!! Aku akan menghabisi Undead Army selanjutnya.
[Ini tidak masuk akal!! Bagaimana kau bisa mengangkatku, apa aku tidak
berat!!](Pedang Iblis)
[Kau itu sangat berat, seperti yang kau lihat, aku sedikit kesusahan mengangkatmu](Kakeru)
Kalau saja aku tidak mengisi kekuatanku mungkin aku udah kalah melawannya.
[Kau ini sungguh menarik!!](Pedang Iblis)
Pedang Iblis itu menggerutu lagi.
Setelah aku menghancurkan para Skeleton yang menyerang, aku melihat sesuatu yang berserakan di tanah, dekat
tulang.
Ini adalah ー ー tiket lotere.
Begitu ya, Ticket lotre juga keluar bila aku mengalahkan monster seperti ini.
Aku semakin bersemangat untuk mengalahkan mereka, aku meningkatkan kecepatan aku menghabisi mereka.
Akhirnya aku telah Kukalahkan semua Army Undead, walaupun keringatku mengalir ke punggungku setelah melakukan itu.
Pada akhirnya, aku mengambil tiket lotre.
Seperti yang kuduga, bila aku membunuh 100 monster sama dengan 1 Ticket lotre.
[Hei...Sejak awal apa aja yang kau lakukan ? ](Pedang Iblis)
Tanya Pedang Iblis itu, dan aku tak menjawabnya.
Aku mengibarkan tiket lotere ketika aku sedang memegang Pedang Iblis itu.
Sudah tidak ada kata-kata, tapi di dalam pikiranku, aku merasa bahwa Pedang
Iblis ini terasa terganggu.
...Dia tidak bisa melihatnya.
Aku ingin tahu apakah satu-satunya orang yang bisa melihat tiket lotere ini cuma
aku saja. Aku akan bertanya ketika aku samapai ke ruang lotre nanti.
Setelah mengambil semua tiket lotre yang berserakan, dan kukumpulkan, dan semua Ticket lotre yang kupunya ada sepuluh Ticket lotre.
10 buah tiket lotere, ditambah bonus, aku dapat 11 kali putaran dengan ini.
Aku ingin memutar sesegera mungkin.
Aku bertanya-tanya bagaimana untuk pergi ke sana, haruskah aku datang ketempat yang sama?
Aku ingin pergi, sambil berpikir begitu di dalam kepalaku, aku berjalan tanpa
tujuan di hutan sambil memegang Pedang Iblis.
Ketika aku sadar, pemandangan tiba-tiba berubah.
Dari pemandangan hutan yang redup, menjadi sebuah ruangan.
Ruang lotee, staf juga ada di sana.
Aku berjalan menuju staf itu... yang berada dekat dengan mesin lotere.
[Halo, aku datang untuk memutar lotere](Kakeru)
[Tuan, bila Anda membawa orang yang bukan dari sini, kami akan merasa terganggu](⊙▽⊙)
Staf itu berkata untuk beberapa alasan, dan menatapku.
[Eh? Orang? Aku tidak membawa siapa pun, kan?](Kakeru)
[Lalu bagaimana dengan orang itu?](⊙▽⊙)
Staf itu menunjuk di belakangku.
Ketika aku berbalik, seorang gadis kecil ada di sana.
Seorang gadis kecil itu sekitar 5 tahun, ia terkejut,
dan melihat tangannya.
[Penampilan ini...ini penampilanku ketika aku masih manusia](Pedang Iblis)
[Aku?](Kekeru)
Kayaknya aku pernah dengar suara gadis kecil ini, Apa mungkin gadis
kecil ini ー ー.
[Aku tidak tahu apa yang terjadiーー tapi kalau seperti ini aku bisa meletakkan
tanganku padamu. Matilaaaah!!](Pedang Iblis)
Gadis kecil itu menyerang..... tapi dengan tenang aku menghentikannya.
Meletakkan tanganku di depan, aku mendorong kepalanya.
Itu tampak sangat bagus, cocok, sebuah pukulan yang sangat lucu.
Pukulannya yang tidak mendarat, gadis ini berlinang air
mata.
Gadis kecil itu mundur.
[Khu!! Sudah beberapa ratus tahun sejak aku terdiam didalam Pedang itu. Tapi kalau
ekarang aku bebas, dan kau yang tidak mempunyai senjata sekarang maka dari itu aku harus mengalahkanmu sekarang](Pedang Iblis)
[mengalahkanku!](Kakeru)
[Bangkitlah!! Undead Army](Pedang Iblis)
Dia mengangkat tangannya ke atas. Aku bersiap-siap.
Tidak ada yang terjadi.
[Kenapa!! Kenapa mereka tidak muncul!!](Pedang Iblis)
"..."
Aku tahu apa yang terjadi.
Tidak, aku tidak tahu kenapa dia terlihat seperti ini, tapi aku mengerti bahwa dia
tidak bisa melakukan apa-apa sekarang.
Itu sebabnya, aku membiarkannya.
[Permisi, aku sudah mengumpulkan 10 Ticket lotre jadi biarkan aku memutar](
Kakeru)
[Jangan mengabaikanku teruuuuuuuuus](Pedang Iblis)
Aku ditabrak dari belakang.
Khu! Ini adalah hal yang paling menantang yang pernah ada.
Dari semua yang kualami.