"Berhenti mengikutiku... aku mau istirahat..." kata Harumi.
"Tetapi kita tidak tahu mau ke mana." Kata Akemi.
"Dan.. aku lupa jalan pulang." Kata Miyako.
"Aduh.." kata Harumi sambil memegang kepalanya.
"Kepalaku benar-benar panas." Kata Harumi.
"Ah.. eh.. kamu harus ke dokter." Kata Miyako panik.
"Ah.. tidak perlu." Kata Harumi.
Harumi pun pergi ke suatu tempat.
"Hey, Harumi, jarang sekali kau datang ke rumahku." Kata seorang lelaki yang sedang duduk menikmati minumannya.
"Ya, Kapten Takashi." Kata Harumi sambil membungkukkan badannya tanda hormat.
"Dan siapa mereka... berdua..?!" Tanya Takashi.
Takashi pun terdiam akibat terkejut. Lalu tiba-tiba ia meminta kepada Harumi,
"Tampar aku, Harumi!"
Lalu Harumi menampar Takashi. Lalu Takashi melihat ke arah Akemi dan Miyako berulang-ulang. Lalu Takashi duduk kembali dan menuangkan minumannya pada dirinya sendiri.
"K-Kapten?" Tanya Harumi.
"T-tak bisa dipercaya!" Kata Takashi.
"Iya.. kapten Takashi, ini memang gila." Kata Akemi.
"Apakah kalian bertiga ini saudara kembar?" Tanya Takashi panik.
"Bukan." Jawab mereka secara kompak.
Lalu Takashi terkejut, hingga ia merebahkan dirinya ke belakang.
"K-Kapten!" Teriak Harumi.
"Kapten Takashi pingsan?" Tanya Miyako.
"Sangat.. tidak.. bisa.. dipercaya." Kata Takashi.
Lalu Takashi berdiri dan berkata kepada Akemi,
"Ayo, Harumi, kita pergi mencari udara segar. Sepertinya otakku sedang tidak bekerja."
"Maaf.. tapi aku ini Akemi." Jawab Akemi.
"Yah.. siapapun kalian, akan tetap kupanggil 'Harumi' karena aku tidak bisa membedakan kalian bertiga." Kata Takashi sambil berjalan keluar.
Akhirnya, mereka semua pergi ke suatu tempat.
"Coba kalian keluarkan jurus rahasia ala Harumi. Jika kalian hanya meniru Harumi, kalian tidak akan bisa memakai jurus rahasia ala Harumi." Kata Takashi.
"Baik." Kata Akemi dan Miyako.
Saat mereka melakukannya, Akemi dan Miyako benar-benar kompak. Tekniknya pun sama. Dan mereka melakukannya dengan benar, mulai dari proses awalnya, hingga cara mereka mengakhiri jurus rahasia itu.
Takashi pun sangat terkejut.
"Kalian.. benar-benar melakukannya." Kata Takashi.
Takashi pun duduk bersimpuh di atas permukaan tanah. Ia terlihat kebingungan. Takashi masih tidak bisa mempercayai apa yang ia lihat.
"Apakah ini.. mimpi?" Tanya Takashi.
"Bukan." Kata mereka kompak.
"Berhenti melakukan segala sesuatu secara kompak. Kalian semua menakutiku." Kata Takashi.
"Kalau begitu.. bagaimana kalau kita memesan teh hijau di restoran terdekat?" Tanya Akemi.
"Ide bagus." Kata Harumi.
"Baiklah. Teh menyegarkan pikiran." Kata Takashi.
Akhirnya mereka sampai di suatu restoran. Mereka berempat memesan teh hijau hangat.
Sang pemilik restoran dan para pelanggannya terheran-heran dengan adanya 3 Harumi.
"Rasanya mengerikan." Kata Takashi.
"Yah.. mereka tidak hanya meniru. Tetapi mereka ini benar-benar diriku yang lain." Kata Harumi.
Lalu, tiba-tiba mereka mendengar ada seseorang yang datang.
"Pelanggan lain datang. Ini memang restoran yang hebat ya?" Tanya Akemi.
"Permisi, bisakah aku bertemu dengan kapten Takashi?" Tanya seseorang perempuan itu.
Saat mereka melihat perempuan itu, terkejutlah mereka. Perempuan itu sangat mirip dengan Harumi.
Takashi terkejut, hingga ia menyemburkan teh hijaunya.
"Eh?" Respon perempuan itu saat melihat mereka semua.
"A-a-aaada.. 4 Harumi?" Tanya Takashi.
Lalu Takashi pingsan.
"Kapten!" Teriak Harumi.
"Astaga.. benar-benar gilaa!" Kata Akemi.
"Sungguh benar-benar hari yang gila." Kata Miyako.