Tengah malam, saat Yuuji tertidur. Souji bangun dari ranjang bertelanjang dada. Dia mencari surat kepemilikan yang mungkin ayahnya simpan di villa ini.
Dia mencari di laci dekat ranjang. Di lemari, dan di bawah kolong tempat tidur. Tidak ada. Dia mencari keluar. Mengecek di ruang tamu, dia membuka semua laci buffet dan tidak menemukan apapun. Dia duduk diatas sofa dengan perasaan hampa. Ternyata tidak ada disini juga. Lalu ada dimana di Irlandia itu?
Souji kembali ke kamarnya dengan perasaan kosong. Dia baru menyadari jika ada foto pernikahan ayah dan ibunya terpasang di atas ranjang. Air matanya tanpa sadar terjatuh. Ayah.. Ibu.. sudah berapa lama mereka tidak bertemu? Sudah 19 tahun terlewati. Aku sudah kesepian selama itu. Pria itu jatuh berlutut dan terisak. Dia merindukan ayah ibunya. Dia juga merindukan kakaknya. Dia merindukan keluarganya. Walaupun orang yang membuat keluarganya menderita telah meninggal, kekosongan masih saja menempel di hatinya dan itu menyesakkan. Rasanya sangat sesak hingga sulit bernafas.
Yuuji terbangun saat mendengar isak tangis. Awalnya dia mengabaikan karena mengira jika mungkin saja ada hantu di rumah itu. Sudah lama sekali rumah ini tidak ditinggali.
Tapi, saat dia mengintip. Dia melihat Souji jatuh berlutut di depan ranjangnya. Dia menangisi apa? Aku tidak mati kan?? pikirnya takut. Kemudian dia memberanikan diri untuk bangun. Menutupi tubuhnya dengan selimut lalu mendekati Souji dan memeluknya.
Dia melihat apa yang kini sedang Souji lihat. Rupanya foto pernikahan orang tuanya.
"Aku tau kau sedih. Tapi menangis pun tidak membuat orang tuamu senang. Mereka pasti tidak menginginkan foto bahagia mereka ditangisi." ucapnya dengan suara lembut sambil mengusap rambut. "Bagaimana kalau kita membawa foto mereka kembali ke Jepang?" Souji mengangguk.
"Sekarang kita kembali tidur."
"Terimakasih." jawab Souji dengan suara serak.
***
Pengawal mereka menjemput setelah Yuuji dan Souji selesai sarapan. Yuuji menyuruh salah satu diantara mereka untuk menurunkan dan membawa foto pernikahan orang tua Souji.
Saat dia membawa keluar, dia melaporkan jika melihat brangkas dibaliknya. Souji segera kembali ke dalam dan menemukan brangkas di atas ranjang.
Dia membuka brangkas tersebut. Seperti dugaannya, sandinya adalah tanggal lahirnya. Dia membukanya. Di sana, ada map serta surat wasiat. Dia memeluknya kemudian membawanya pergi.
Souji membaca surat saat mereka sudah berada di pesawat. Dia membaca dengan Yuuji yang tampak penasaran dan bersandar pada bahunya untuk ikut membaca.
Untuk anakku, Souji..
Aku harap aku sudah memberi tahumu lokasi tempat menyembunyikan surat berharga ini padamu. Jika tidak, mungkin kau harus menikahi Yuuji-chan untuk bisa mendapatkan ini.
Jika sekarang kau membaca ini dan aku tidak memberitahumu tentang lokasinya artinya kau menikahi Yuuji-chan. Selamat atas pernikahanmu.
Bagaimana sekarang Yuuji-chan sekarang? Dia pasti menjadi gadis yang cantik iya kan? Dia juga masih imut kan? Aku sudah berkali-kali meminta Li Zheng untuk menikahkannya padamu tapi dia selalu menolaknya.
Mata Souji mulai mengembun namun dia terus membacanya. "Ya, dia cantik." jawab Souji. "Aku sudah mengancamnya untuk memperbolehkanku menikahi anaknya. Ayah tidak usah khawatir." jawabnya dengan senyum. Yuuji di sebelahnya juga tersenyum.
"Ayahmu lucu. Aku bisa membayangkan bagaimana dia berinteraksi dengan ayah." komentar Yuuji. Souji hanya mengecup keningnya dan melanjutkan membaca.
Tapi jika kau tidak menikahinya, sayang sekali sepertinya kau harus membuang mimpi menjadi pewaris Murakami Enterprise dan bekerjalah!
Aku tau, mungkin saat kau membaca ini.. kami sudah meninggalkanmu. Tapi, kami tidak sepenuhnya pergi. Kami selalu berada di sisimu. Aku yakin kau sangat kesepian, jadi jangan menutupi kesepianmu di depan istrimu. Dia pasti mau mengerti jika kau butuh teman untuk menemanimu.
Jika tidak, buatlah dua atau tiga anak untuk menemanimu. Kau pasti tidak akan kesepian. Ah.. aku menantikan seorang cucu. Semoga aku bisa melihatnya.
Aku harap kakakmu bahagia dan memiliki keluarga sekarang. Harusnya dia sudah punya anak kan sekarang? Yang rukun dengan kakakmu.
Souji menitikkan air mata. "Kakak lebih bahagia karena dia menemani kalian di sana." Yuuji tampak sedih. Dia mengelus lengan Souji bermaksud menenangkan.
Aku harap kalian semua bahagia. Jika kau bertemu pamanmu, tolong rawat dia dengan baik. Walaupun dia seperti itu, dia pasti memiliki alasan kuat di balik sikapnya. Ayah selalu menyayanginya walaupun dia bukan adik kandung Ayah. Tolong sampaikan itu dan minta dia berhenti.
Sekali lagi, jaga dirimu baik-baik ..
Ayah dan Ibu selalu bersamamu ..
Yuuji merangkul lengan Souji memberinya sedikit kekuatan untuk hatinya. Dia berpikir, bagaimana jadinya jika Souji tau jika Ayahnya tidak sengaja membunuh pamannya. Apakah dia akan membencinya?
Kemudian Yuuji tersadar dan hendak menjauh dari Souji. Pria itu menahan kepalanya supaya tepat dibahunya. Yuuji mulai berpikir bagaimana dengan misinya? Dia justru terasa nyaman berada bersama Souji. Dia bahkan hampir melupakan untuk mencari bukti keterlibatan Souji dengan invasi itu. Apa yang harus aku lakukan?
***
Mereka sampai jam 11 siang waktu Jepang. Saat mereka kembali, publik dihebohkan dengan penangkapan Kusaka Jumonji atas tuduhan rencana pembunuhan Murakami Souji. Netizen yang awalnya mencemoon Souji sebagai penipu berbalik menjadi simpatisannya dan mengakui jika Souji adalah pewarit Murakami Enterprise yang paling benar.
Souji tidak memperdulikan itu. Begitu sampai dirumah dia memanggil pengacara untuk melakukan tes keaslian berkas dan segera melakukan press conference.
Ada beberapa berkas yang di cek dan ada beberapa yang di buat ulang karena keadaan kertas yang mulai rapuh karena terlalu lama disimpan dalam brangkas.
Yuuji tidak menemani Souji untuk hal hal yang bersifat privat bagi perusahaannya. Dia hanya kembali ke kamar dan beristirahat.
Dia tidak lupa mengabari Hana jika Souji memiliki surat kepemilikan Murakami Enterprise dan mereka akan melakukan press konference. Setidaknya perusahaannya juga tenang.
Dampaknya memang cukup buruk. Karena gelar penipu milik Murakami Souji, perusahaannya mengalami penurunan yang signifikan. Selama satu hari mereka tidak berhasil menahan laju harga saham yang menurun. Walaupun hanya satu hari, kerugian yang di dapatnya cukup besar.