Mereka pergi ke sebuah perumahan kecil yang berada di pojok daerah itu, lalu meminta bantuan kepada pemilik rumah.
"Hello... Apa ada orang" Rafi mengetuk pintu rumah.
"Aku pipis sebentar" pak Aryan pergi ke belakang rumah orang itu lalu kembali ke depan Rafi dan berkata.
"Kurasa tidak ada orang di rumah ini, sebaiknya kita pergi saja" Kata pak Aryan sambil memperhatikan sekeliling nya.
"Sebaiknya kita tunggu saja di sini mungkin yang punya rumah sedang pergi" Vina mencoba menahan mereka untuk pergi lagi.
Tak lama kemudian seorang anak kecil yang berusia 5 tahun membukakan mereka pintu dengan tubuh mungil nya dan suara kecilnya berkata "Apa ada yang bisa aku bantu".
"hy Anak manis, bisa kah kami numpang singgah di sini untuk hari ini saja" Tanya Vina sambil mengelus ngelus pipi anak itu.
"Apa ibu atau bapakmu ada di rumah" Tanya Rafi akan tetapi anak itu tidak menjawab satu kata pun.
"Apa kau tinggal dengan paman dan bibikmu" Tanya pak Aryan akan tetapi anak itu tetap diam saja.
"Apa kau di besarkan dengan nenek dan kakekmu" Tanya Rafi kembali akan tetapi anak itu tetap diam.
"Apa kau tuli tapi kau bisa mendengar kami dari luar tadi" Tanya Pak Aryan yang mulai kesal.
"Mungkin dia bisu tidak bisa bicara apapun" Kata Rafi dengan kesal.
"Tunggu Tunggu tunggu, dia bicara tadi mana mungkin dia bisu, biarkan aku saja yang menanyakan nya" Vina yang berusaha memperbaiki keadaan.
"Dek apa ibu dan ayahmu ada di rumah" Tanya Vina akan tetapi anak itu hanya geleng geleng kepala.
"Tunggu tunggu tunggu, Kita ini sedang ada di Korea apa kalian lupa?" Pak Aryan yang mengingatkan.
"Pantesan aja dia ndak jawab, dia kagak ngerti hhhhhhhh" Kata Rafi dengan tertawa terbahak-bahak.
"Jika kau tidak bisa bahasa Korea gunakan bahasa Inggris saja mungkin dia bisa" Pak Aryan memberikan sebuah saran.
"Tunggu tunggu, dia ini masih anak anak mana paham dia bahasa Inggeris Hhhhh, sudah sudah lupakan saja sebaiknya kita tinggalkan anak ini" Jawab Rafi yang masih menertawakan mereka.
"Ya sudah kita pergi saja" Pak Aryan jalan duluan dan tak lama setelah itu datang seorang bapak bapak yang memegang cangkung menuju ke arah mereka.
"Apa yang kalian cari di rumah kami" Tanya bapak itu menggunakan bahasa Inggris.
"Kami hanya butuh bantuan" Jawab Rafi menggunakan bahasa Inggris.
"Bantu dari apa" Tanya bapak itu.
"Bisakah kita bicara di dalam rumah karna di sini sangat panas dan aku tidak mau kepanasan untuk menjelaskan bapak" Jawab pak Aryan.
"Ya sudah silahkan masuk" Mempersilahkan masuk ke rumah nya.
Rafi dan Pak Aryan menjelaskan alasan mereka datang ke korean dan semua permasalahan yang telah terjadi.
"Jadi kalian di kejar oleh penyelundup di sini, aku tidak bisa menampung kalian terlalu lama di sini karna jika kalian tertangkap di sini aku dan anak ku akan di bunuh" Kata Orang itu sambil memberikan minum kepada Rafi.
"Apa kau hanya tinggal berdua dengan anakmu?" Tanya Rafi.
"Aku tinggal bertiga dengan istriku di sini" Jawab orang itu
"Jadi di mana satu nya lagi" Tanya Rafi.
"Tepat berada di pohon kecil itu"
"Husssss, tempat aku pipis tadi" Pak Aryan dengan menyemburkan air yang di minumnya karna kaget. "Maaf aku pipis di sebelah istrimu".
"Lupakan saja, pertama kenalkan namaku Dae Ho, dan aku ingin tau siapa nama ketua orang yang mengejarmu" Tanya Pak Dae Ho.
"Bagas dan mereka punya julukan Osborn" Jawab Rafi.
"Apa.... Dia bukan hanya penyelundup di sini dia juga telah menghancurkan keluargaku, dan yang paling tidak bisa ku lupakan dia memperkosa istri ku di depan mataku" Pak Dae Ho dengan penuh emosi yang mengingatkan nya pada Tragedi mengenaskan.