Chereads / BAD GIRL AND OBSESSED TEACHER / Chapter 23 - Panglima Bar Bar

Chapter 23 - Panglima Bar Bar

Happy Reading

BRAKKK

"WOI ANJER KAGET!!"

Alexa membanting tas sekolahnya dengan keras tak peduli ketiga temannya yang sibuk kutekan itu terkejut dan membuat cat kukunya menjadi melenceng.

"Kenapa lo pagi pagi udah pasang muka kesel aja?" ujar Vranda yang duduk disamping Alexa.

"Kesel gue sama itu guru, masa pagi-pagi udah nyasar aja dirumah gue. Sepet tau gak lihat mukanya."

"Lohkan wajar pak Axel itukan tunangan kamu Al." celetuk Vania walau mata dan tangannya fokus dengan cat kuku dan tete bengeknya.

Alexa melirik kesal dengan Vania, ya walau yang diomongin oleh Vania itu benar, nyata fakta bukan hoax semata tapikan Alexa tidak menerima perjodohan ini.

"Gimana rasanya lepas status jomblo?"

"Sejak kapan seorang Alexa lepas status jomblo? Gue tetep jomblo sampe pangeran berkuda putih dimimpi gue dateng." jawab Alexa penuh penakanan.

"Alexaaa."

Alexa mengernyitkan dahinya mendengar panggilan dari Vania yang terkesan sangat manis bahkan kini wajah gadis itu menatapnya dengan puppy eyes. Vania itu mukanya kalem polos jadi cocok pake puppy eyes coba kalo Alexa yang make pastilah langsung pada muntah lihatnya.

Muka bringas gitu.

"Lo kenapa dah kayak anak anjing mukanya?"

"Alexa kan habis tunangan semalem..."

"Iya terus kalau gue tunangan kenapa?" nahkan Alexa mulai nyolot kalau menyangkut kejadian semalam.

"Pajak tunangannya dong." jawab Vania membuat Alexa speechels mendengarnya ditambah muka Vania yang sangat polos mengatakannya.

Pluuuuk

"Alexa sakit!!!" pekik Vania saat dengan sadisnya Alexa memukul kepalanya dengan sebuah buku yang ia comot dari meja didekatnya. Soalnya Alexa males ngebuka tasnya dan ngeluarin buku cuma buat mukul kepala Vania.

"Gak ada pajak tunangan segala, lagian ya pertunangan biadab ini bakal batal sebatal-batalnya!"

"Emang bisa lo batalinnya?" tanya Vranda menatap Alexa yang terdiam.

Sejujurnya dirinya sedikit ragu dengan rencana-rencana yang ada diotaknya apalagi lawannya itu si gila Axellio, Alexa udah cari informasi soal Axellio diinternet dan itu cukup membuatnya sedikit berkidik ngeri.

Dilayar iphone keluaran terbaru yang punya kamera 3 biji itu tertera 'Axellio dan obsesinya.' dan disana tertulis kalau Axellio udah punya keinginan harus mendapatkannya apapun itu.

Tidak peduli ia disebut terlalu obsesi dan fanatik.

Agak ngeri sebenernya menurut Alexa, tapi namanya Alexa gak bakal mau nyerah begitu saja, gak ada sejarahnya panglima bar-bar kayak Alexa harus kalah sebelum berperang.

"WOI ALEXA MALAH BENGONG NTAR KESAMBET DEDEMIT MAMPUS AJA LO!!"

"Apasih Vran, gak usah teriak-terik kali. Gue gak budek." jawab Alexa sensi, kupingnya pengang mendengar teriakan cempreng Vranda, padahal dirinya juga suka teriak-teriak gak jelas.

"Kenapa juga lo mau batalin pertunangannya, kan pak Axel ganteng, mapan terus gak malu-maluin dijadiin suami."

"Kalo gitu lo aja sono yang kawin sama si biadab itu, gue sih ogah."

"Kalo pak Axel ngelamar gue sih ya langsung gue ajak kawin, sayangnya dia maunya sama lo." jawab Vania santai berbanding terbalik dengan Alexa yang melotot tak percaya mendengarnya.

"ENAK AJA! AXEL CUMA BUAT GUE!"

Vania yang tadi sibuk sama kutek berhenti, begitu juga dengan Vranda yang tadi sibuk chattingan sama doi barunya, mau minta skincare mahal soalnya juga langsung natap Alexa dengan pandangan heran.

Kok Alexa ngegas? Padahalkan tadi nolak mentah mentah pak Axel, tapi kok sensi abis denger jawaban nyleneh Vania.

"Jadi saya itu cuma buat Alexa ya..."

Jatung Alexa rasanya langsung pindah ke lambung aja rasanya, suara ngebass darimana tuh yang lancangnya masuk kekuping Alexa.

"Benar itu Alexa???"

Alexa menoleh, dan benar saja disana Axel berdiri tepat disamping tempat duduknya dengan setelan jas hitam udah macam CEO CEO dinovel yang dia baca mengeluarkan ekspresi yang sangat-sangat menyebalkan.

"Si si siapa juga yang mau hak patenin bapak! Saya cuma..."

"Cuma?"

"Cuma nyadarin Vania kalo dia halu bakal dikawinin sama bapak." jawab Alexa cepat.

"Kok gue?"

"Kenapa itu bisa jadi halu? Saya bisa aja nikahin Vania semau saya." ujar Axel membuat Alexa, Vania dan juga Vranda speechels dengernya.

"Tapikan bapak tunangan saya! Enak aja mau ngawinin orang lain saya gak mau dimadu ya pak!!"

Seluruh murid kini menatap Alexa yang memekik cukup keras speechels sedangkan Axel justru terkikik geli mendengarnya.

"Lah emang pak Axel mau sama lo Lex?" tanya Bagas sang ketua kelas.

"Gak mungkinlah pak Axel mau sama orang bar bar kayak lo." komen Riko, cowok paling bar-bar dikelas. Pasangan Alexa kalo urusan per bar baran dan kengegasan.

"Lo halu Al."

Brakkkk

Nahkan maungnya keluar, enak aja Alexa dikatain halu. Orang emang Axel yang mau sama dia malah dianya yang dikatain Halu.

"HEH!! ENAK AJA SAPA JUGA YANG HALU YA BANGSAT! TANYA AJA BAPAK AXELLIO YANG TERHORMAT. BYE" teriak Alexa dan setelah itu pergi keluar kelas begitu saja, tak peduli kalau sekarang sudah bel masuk.

Buktinya Axel sudah masuk ke kelas Alexa, eh malah Alexanya yang keluar.

"Pak, gak ngejar Alexa?"

"Biarin, hatinya sedang terguncang." jawab Axel yang justru mendapat gelak tawa dikelas itu.

Ya untuk hari ini Axel akan membebaskan Alexa membolos.

Hanya hari ini.

🍉

"Guru biadab gak tau diri!"

"Apa-apaan gue dikatain halu, orang jelas jelas itu guru yang mau sama gue yang cakep ini."

"Awas aja lo Gas Rik mati lo ditangan gue, tapi ntar kalo ketemu."

Alexa terus misuh-misuh disepanjang koridor sekolahnya yang sepi, bahkan dia tak mempedulikan didepannya ada seseorang atau tidak.

Duakkk.

"Awww"

"Kalo jalan pake mata dong! Bukan kaki doang, matanya juga dipake bukan dibuat pajangan doang." nahkan Alexa ngegas lagi menatap bengis kearah seseorang yang menabraknya atau justru yang ia tabrak?

"Kamu yang nabrak saya, kenapa kamu yang ngegas?"

"Hak gue dong mau ngegas, urusannya apa sama lo?"

Alexa membusungkan dadanya yang tepos menantang orang didepannya, yang tentunya lebih tinggi dari Alexa. Karena high heels yang dia pakai.

"Kamu sama guru yang sopan, saya lebih tua dari kamu."

"Gila hormat cih!"

Sreeett

Tangan Alexa dipegang dan ditarik begitu saja. Guru itu sepertinya geram dengan tingkah Alexa.

"Ikut saya ke BK, kamu harus didisiplinkan."

Sretttt

"Yak rambut saya!!" pekik guru itu saat Alexa menjambak rambutnya dengan keras.

"Gak usah gaya lo didepan gue, mau bawa gue ke BK? Kalo gitu harus ada yang patah dulu atau paling nggak lebam dibadan lo." terang Alexa.

Dia butuh pelampiasan dan seseorang dengan suka rela menyerahkan diri untuk menjadi santampannya.

"ALEXA STOP!!"

"A Axell.."

🍉