Mereka pun berpisah. Wenda dan Nabila berangkat menuju rumah sakit tempat Ibu Wenda dirawat sementara Leo ditinggalkan seorang diri. "Apa yang harus aku lakukan ya untuk mengusir kebosananku ini, apa aku harus."
Nada dering ponsel milik Leo terdengar menggema di ruang tamu. Leo yang terkejut langsung menerima panggilan tersebut setelah melihat bahwa kakaknya sendiri yang menelepon. "Halo,"
"Halo, Leo. Kau ada di mana?"
"Di apartemenku."
"Kau tak punya pekerjaan?"
"Ya."
"Tolong ke sini aku mau curhat. Aku akan mengirimkanmu sebuah alamat, datang ya." Telepon ditutup secara sepihak menciptakan rasa kesal namun Leo menerima ajakan Axton dengan pergi menuju alamat yang dikirim oleh pria itu.
Sampai di sana dia bisa melihat wajah kusam Axton yang kusam. "Hai, kak." Axton menengok kemudian memberikan senyuman pada Leo yang lalu duduk di hadapannya.
"Wajahmu kusut begitu, ada apa?"
"Mmm ... ini tentang Wenda. Aku dan dia baru saja jalan-jalan lalu--"