Chapter 79 - Sebuah Bencana

"Aku serius, aku mau memperistrimu."

"Sinting!" Wenda berusaha melerai tangannya tapi meski disentak kuat Axton tidak melepaskannya.

"Lepaskan aku!"

"Tidak, harus dijawab dulu."

"Kau?!"

"Ekhem maaf." suara seorang pria paruh baya membuat mereka menoleh.

"Nona apa pria ini melakukan sesuatu yang buruk padamu?" Wenda berusaha menyahut tapi Axton segera menyela.

"Maaf tapi ini urusan dia dan aku."

"Tapi ada hubungan apa kau dan wanita ini?"

"Kami sepasang kekasih." Mata Wenda membulatkan mata dan kendati berusaha untuk membantah tatapan Axton membuatnya terintimidasi.

"Oh kalau begitu saya permisi dulu ya, maaf menganggu." Setelah kepergian pria paruh baya itu, Wenda mengumpat pada Axton dengan nada pelan.

"Jadi kau mau atau tidak?"

"Tentu saja aku tak mau. Apa kau pikir aku akan menerima tawaran karena ibuku sakit?"

"Tidak, aku tulus melamarmu." Dengan satu hentakan Wenda berhasil melepaskan genggaman tangan Axton.

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS