Chapter 72 - Dimintai Bantuan

Pandangan Leo berubah menjadi sendu memikirkan sosok wanita yang amat dia cintai. Meski tak sempurna, Nabila menjadi istri Terbaik dalam kehidupannya. Air mata keluar dari sepasang mata Leo yang membuat Nabila terenyak.

"Leo, kau menangis?" Leo buru-buru menghapus air matanya yang mengalir di pipi.

"Mataku hanya kemasukan debu." ujar Leo berbohong sembari memberikan senyuman getir. Pria itu lalu pergi meninggalkan Nabila sendirian.

Dia membuang napas berat lalu berjalan mengikuti Leo dari belakang. Sesampainya di apartemen, Leo hanya memberikan senyuman dan mengatakan kalau dia masuk lebih dulu.

Nabila tahu Leo sekarang hanya menutupi perasaan sedih yang dia rasakan. Pertanyaannya adalah kenapa dia bisa sangat sedih seperti itu?

Di balik pintu apartemen, senyuman Leo menghilang. Dia kemudian menyangga tubuhnya dan air mata kembali mengalir deras. Inginnya mengerang keras, tapi Leo hanya menahannya membuat leher kesakitan.

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS