Leo membuka pintu sambil menyunggingkan senyuman. "Eh Riska tumben datang ke sini, ada apa?"
Seperti biasa Riska terlihat sangat gugup di depan pria yang dia sukai. "Anu ... bawa bekal makan siang buat kamu." sahut Riska seraya memperlihatkan kotak makanan.
"Wah terima kasih mari silakan masuk." Leo membuka pintu dan Riska masuk sambil mengucapkan salam dengan nada pelan.
"Kebetulan sekali aku sangat lapar. Kau memang pengertian, oh iya maafkan aku sebab terlalu fokus aku dan Kakakku meninggalkan kalian berdua."
"Tidak apa-apa. Tapi kalian pergi ke mana saat itu?" Leo bergumam tanda mengingat, tak mungkin dia mengatakan bahwa aku sedang mengejar wanita yang mirip dengan istriku.
"Ini tak berkaitan dengan kedua wanita yang kita temui ketika kita ada di taman hiburan, kan?"
"Tidak kok, kenapa kamu bertanya soal itu?"
"Waktu itu kamu mengatakan sangat yakin mengatakan bahwa dia istrimu." Leo lantas memberikan tawa yang dibuat-buat.