"Selamat pagi Paman, Bibi." Nabila menyapa dengan senyuman di wajah. Pipinya merona tatkala memandang Leo.
"Eh Nabila, tumben datang sepagi ini? Ada apa?" tanya Nina memulai percakapan.
"Sebenarnya tadi aku ke apartemen mau menemui Leo tapi karena dia ada di sini, aku mau membawakan sarapan sebenarnya sebagai tanda terima kasih." Nabila menjawab.
"Wah jadi merepotkan, terima kasih ya." Nina lalu mengambil tupperware yang diberi oleh Nabila. Ada aroma makanan enak di dalam.
"Dari aromanya tercium enak," puji wanita itu.
"Ah Bibi bisa saja."
"Ayo sarapan Nabila, kamu pasti belum makan karena sibuk membuat sarapan untuk Leo," pinta Adam ramah. Nabila hanya tersipu malu dan duduk di samping Leo yang masih tidak membuka suara.
"Sekarang bagaimana keadaanmu Nabila? Apa sudah membaik?" tanya Adam.
"Baik Kakek. Rencana beberapa hari ini kami sekeluarga akan mengunjungi Kakak Anton tapi aku masih sedikit takut dengannya. Apa boleh Leo ikut denganku di penjara?"
