"Nona Wenda tak usah khawatir kami akan menjaga Ibu anda baik-baik," kata Lizzy dengan tenang.
"Aku masih tak mengerti, kenapa dia menyembunyikan semua ini kepadaku. Aku anaknya, aku berhak tahu hal itu!" kata Wenda. Sekarang kekecewaan Wenda makin mendalam saja kepada Ibunya.
"Maaf untuk pertanyaan itu saya tidak bisa menjawabnya." Wenda menggigit bibir, matanya berkaca-kaca.
"Apa aku boleh menghubungi Ibuku?" tanya Wenda seraya menahan isak tangis.
"Tentu tapi hanya satu kali kesempatan saja. Setelah ini anda tidak akan bisa menghubunginya lagi."
"Kenapa begitu?!" Axton mulai buka suara memprotes perkataan Lizzy.
"Ini murni permintaan dari klien. Kami tak bisa membantah," jawab Lizzy lugas. Berlinang air mata Wenda pasrah dan kemudian pergi bersama Lizzy menuju sebuah ruangan lain sementara kedua temannya keluar.
"Bagaimana? Apa mereka mengatakan sesuatu tentang Ibu Wenda?" Nabila menggeleng lemah.