..
Ruang Rapat, YG Ent.
Cklek
(Suara pintu dibuka)
Jane melangkah masuk, semua mata menatap kearah pintu melihat Jane sudah berjalan angkuh dengan wajah datar dan aura yang mendominasi diruangan.
"Selamat Pagi Mrs" ucap wanita yang kursinya berada tidak jauh dari sisi kanan Jane.
"Hm" Jane hanya bergumam dan mengedikkan dagunya membalas sapaan si wanita. Dia tidak kenal wanita ini, yang dikenalnya hanya Lin seorang.
Jane melirik jam rolex dipergelangan tangan kanannya, ini sudah pukul 08:58 dan masih ada sekitar tiga bangku belum terisi.
Cklek
(Suara pintu dibuka)
"Maafkan kami terlambat Mrs Atres"
Jane masih berkutat pada berkas yang dibawa Lin, kemudian tanpa menoleh kearah orang yang mengajaknya bicara dia berucap "Anda tidak terlambat, masih tersisa satu menit, jadi silahkan duduk". Suaranya begitu dingin, ia sedang dalam mode serius sekarang.
Jane melirik lagi jamnya menunjukkan 09:00 dan sekarang dia siap dengan rapat perdananya.
Jane berdiri dari singgasananya, kemudian menatap balik tanpa ragu satu persatu pasamg mata yang memandangnya.
Namun pandangannya jatuh pada Bobby yang tersenyum manis kearahnya, apa-apaan kali ini? Didaftar tidak disebutkan jika ada Bobby? Semua nama grup, artis dan model sudah dicek satu-persatu olehnya.
Jane berbalik mendekati Lin kemudian menariknya agar sedikit menjauh untuk berbisik kecil ditelinga Lin dapat dipastikan hanya mereka berdua yang dapat mendengar.
"Lin, mengapa ada Bobby? Aku sudah mengecek tadi bahwa tidak ada daftar nama Bobby dirapat kali ini"
"Astaga Jane, apa kau tidak tahu? Ikon itu nama grub boyband-nya jadi tentu saja dia ada disini, dia salah satu membernya" - oke baiklah Jane baru tahu Bobby termasuk dalam member Ikon, wajar saja Bobby tahu mengenai rapat pagi ini sialan! Dan yang lebih parahnya lagi dua orang yang datang terakhir tadi adalah Bobby dan manager Ikon, seharusnya dia mengusir Bobby saja tadi, tapi bukankah itu sikap yang tidak profesional? - oke cukup ini membuat Jane pusing.
Tanpa membuang-buang waktu lagi, Jane kembali ketempatnya dengan fokusnya yang sudah kembali. Ia berusaha semaksimal mungkin untuk mengontrol emosinya saat melihat si kelinci bodoh menggoda dengan senyuman yang tidak dapat diartikan.
Baiklah semua harus tahu, Lin disini selain sekretaris Jane dia juga berperan sebagai penerjemah dirapat kali ini.
Jane berdehem kecil lalu mulai berbicara dengan rileks "Selamat Pagi.." suara Jame dingin tanpa ada nada goyah sedikitpun, "...Saya rasa saya tidak perlu untuk memperkenalkan diri lagi karena saya yakin anda sekalian sudah mengenal saya, saya mempunyai aturan untuk setiap rapat yang saya pimpin, pertama saya tidak ingin ada anggota rapat yang telat barang sedetikpun, kedua saya tidak ingin anda memainkan ponsel atau berbicara dan berperilaku tidak menyenangkan selama rapat berlangsung karena hal itu bukanlah sifat manusiawi, namun jika anda merasa haus dan lapar anda bisa makan ataupun minum disini karena saya tidak ingin anda kehilangan fokus karena masalah seperti ini, dan yang ketiga saya berharap anda sekalian dapat fokus selama rapat berlangsung" Jane kembali menatap tajam semua pasang mata, nada bicaranya tegas dan berkharisma.
"Jika anda melanggar peraturan saya, maka saya tidak akan segan untuk mengeluarkan anda dari sini-ruangan rapat- dan anda akan tahu sendiri apa akibatnya nanti untuk diri anda sendiri maupun grup anda" lanjutnya dengan aura kepemimpinan yang mendominasi, membuat seisi ruangan merasa sedikit bergidik dan terintimidasi.
"Jadi langsung saja kita akan membahas permasalahan pertama dimulai dari penyanyi solo yang baru akan debut, saya ingin mengetahui siapa yang bernama June disini?"
June berdiri dengan sedikit membungkukkan tubuhnya untuk memberi salam, dia terlihat gugup "Oh, baiklah thankyou June, silahkan duduk kembali"
"Baiklah, sebenarnya aku menyarankan untuk debut mu bulan depan, ini semua berhubungan dengan strategiku karena ku pikir sebaiknya kau harus lebih dulu debut solo daripada comeback grup Ikon" ucap Jane santai.
"Tapi tidakkah terlalu beresiko mengingat agency SM yang juga girlband nya akan comeback?" Sela laki-laki yang umurnya berkisar 36 tahun disisi kanan meja.
"Tidak perlu takut, kita juga agency besar, June mempunyai bakat luar biasa, wajahnya juga tampan dan saya juga sudah mencari tahu seberapa tinggi tingkat popularitasnya, saya rasa kita tidak akan mengalami rugi, yakinkan saja pada media bahwa June akan debut bulan depan tapi jangan ada konfirmasi dari pihak kita, buat semua masyarakat penasaran dan mencari tahu sendiri karena rasa penasaran manusia itu sifat alami dan tidak bisa dibatasi dan hal itulah yang akan menguntungkan kita dengan secara tidak sadar membuat mereka semua berfokus pada kita." Jelas Jane yakin, membuat semua mata kini menatapnya dengan rasa kagum.
Bobby tersenyum bodoh, ya walaupun dia sedikit kesal karena kekasihnya memuji orang lain selain dirinya, padahal June kan salah satu member Ikon yang berarti teman dekatnya juga.
"Ada yang ingin menambahkan?" Semua orang menggelengkan kepalanya pelan, Jane tahu semua orang tegang dalam rapat kali ini.
"Baiklah, saya berharap anda tidak terlalu tegang karena hal itu hanya akan membuat anda sendiri tidak nyaman, jika memang ada yang ingin menyuarakan pendapat silahkan" Jane tidak merasa tegang sama sekali, ini hal kecil baginya bahkan dahulu saat dia di London dia memimpin rapat jauh lebih besar dari ini.
Cklek
(Pintu dibuka)
Seluruh atensi diruangan termasuk Jane mengarah pada sosok gadis cantik yang muncul dengan sombongnya dari pintu.
Wajah Jane berubah menjadi lebih datar, menyeramkan itulah kata yang tepat untuk menggambarkan Jane saat ini.
"Maafkan aku, aku terlambat" ucap si gadis dengan santainya.
"Keluar dari sini" ucap Jane dingin membuat seisi ruangan hanya diam tidak ada yang berani menyela.
"Aku mempunyai jadwal pemotretan pagi ini" - ucap si gadis dengan keangkuhannya membela diri.
Jane meyeringai, mendengar penuturan Lin yang menerjemahkan kalimat si gadis. Kemudian Jane meraih map merah dengan tulisan bernama Kang Raeyon, lalu membawanya dan melemparkan map tersebut tepat pada wajah si gadis.
"Apa-apaan kau?! How dare you?!" Teriak si gadis. Semua orang tergegun mereka semua terkejut melihat adegan dihadapan mereka seperti drama melihat kertas yang dilempar kewajah gadis kemudian beterbangan dan jatuh berserakan dilantai.
"How dare me? Harusnya aku yang mengatakan hal itu padamu, kau pikir aku tidak tahu jadwalmu? Kau berbohong dan aku tidak menyukai sikapmu" ucap Jane santai masih tetap menatap tajam lawan bicaranya tanpa ragu sedikitpun.
"Kau tidak ada pemotretan pagi ini, aku sudah memastikan semua jadwal anggota rapatku untuk pagi ini, jika kau berpikir bisa membodohiku kau salah besar, aku sempat berpikir tidak akan mempermasalahkan keterlambatanmu dan hanya menyuruhmu keluar karena ini rapat perdanaku yang aku pimpin dikantor ini, tapi sayangnya kau malah berani untuk membohongi atasanmu, kau pikir kau siapa?" Lanjut Jane sarkas membuat si gadis semakin kesal.
"Kau hanya bocah! Kau tidak pantas menjadi direktur! Kau tidak memiliki bakat apapun kau hanya mengandalkan nama keluargamu! Kau tidak berguna! Kau pikir kau siapa Jane?!" Ucap Raeyon sudah dipenuhi emosi.
"Ahh kupikir kau tidak bisa berbahasa inggris, mengenai bakat harusnya kau ingat bahwa aku pemegang top model tahun lalu dan aku sudah memegang jabatan sekelas direktur sudah lama dengan perusahaan besar yang berada dibawah kekuasaanku, sedangkan kau? Model panas tanpa prestasi huh? Hanya skandal yang menaikkan popularitasmu, menyedihkan sekali" balas Jane seakan-akan turut sedih diakhir kalimatnya lebih tepatnya mengejek lawan bicaranya.
"Aku aset disini jika kau lupa Jane" Raeyon menyeringai sombong, namun Jane malah tertawa kecil menanggapinya.
"Aku bisa mencari orang lain yang lebih berbakat darimu dan yang terpenting lebih beretika darimu"
Raeyon ikut tertawa kecil menanggapi jawaban Jane kemudian berucap "kau hanya bocah, kau tidak berhak memberhentikanku"
"Benarkah? Kita lihat saja bagaimana bocah kecil ini membuatmu kehilangan pekerjaanmu, jika kau lupa aku adalah seorang Atres, sebaiknya kau diam disini, tidak butuh waktu lama cukup 5 menit akau sudah bisa menghancurkanmu" Jane tersenyum manis tapi ekspresi itu justru tidak dapat diartikan sebagai apa.