Chereads / One Night Couple / Chapter 22 - Dating? (1/2)

Chapter 22 - Dating? (1/2)

***

Apartemen Jane

"Jane kau mau kemana? Cantik sekali, kencan?" Lin tersenyum menggoda dengan alis yang dinaik-turunkan.

"Astaga, terserahlah mau menyebutnya apa" Lin hanya terkekeh geli melihat ekspresi Jane yang terlihat sebal.

"Baiklah, aku harus pergi sekarang, kurasa Bobby sudah sampai dibawah"

TING TONG~

"Ah umur panjang, aku rasa benar itu Bobby Jane, sebaiknya kau temui dia sekarang"

"Tapi Lin, jangan beritahu iā€”"

"Aku tidak akan berkata apapun pada Alex, tapi berjanjilah kau tidak akan macam-macam dan membuat masalah" Seraya menggiring Jane kedepan pintu keluar.

"Terima kasih" Jane tersenyum hangat, kemudian membuka pintu, terlihatlah sosok laki-laki tampan dengan setelan casual bad boy waw hahaha~

'He's damn fucking handsome' batin Jane yang sedikit terkejut melihat Bobby malam ini.

"Apa kau akan pulang malam ini?" Yah damn it! Lin mengacaukan acara mari melamuni wajah tampan kekasih gadungannya ini.

"Tidak, dia akan tidur diapartemen ku malam ini, boleh kan?" Kali ini Bobby yang bersuara, melirik Jane sekilas untuk meminta persetujuan namun Jane hanya diam berarti Jane setuju hahaha~ mudah sekali menyimpulkan, brengsek kau B.

"Kurasa tidak masalah, tapi ingat B kau harus menjaga nyonyaku ini dengan baik" Jane hanya tersenyum simpul, entah kenapa dia tersenyum.

"Tentu saja, she's my princess"

TAK!

Kepala Bobby digeplak sayang membuatnya meringis sakit, siapa lagi pelakunya jika bukan Jane.

Lin terkekeh geli melihat pasangan unik ini. "Jane sebaiknya kau membawa pakaianmu untuk menginap disana"

"Tidak perlu repot, aku yakin kekasihku ini akan membelikanku pakaian, karena aku tidak ingin mempunyai kekasih yang pelit dan tidak mampu membelikan kebutuhanku apalagi hanya pakaian" Jane melirik Bobby dengan senyuman mengejek, namun Bobby malah balas tersenyum manis padanya dan menariknya untuk berdiri disampingnya.

"Aku rasa, kami harus pergi sekarang" ucap Bobby seraya merengkuh pinggang ramping kekasihnya.

"Baiklah, hati-hati kalau begitu dan B jangan lupa gunakan pengaman" Lin tertawa kecil diikuti dengan Bobby dan Jane wajahnya memerah kesal, bisa-bisanya Lin berkata seperti itu, sialan.

"Sialan kau Lā€”"

"Sudah, ayo kita pergi..." Bobby melirik arlogi dipergelangan tangan kanannya "..pestanya sebentar lagi akan dimulai" lanjutnya.

"Bye Jane dah B" Ucap Lin santai kemudian langsung menutup pintu apartemennya tanpa menunggu Bobby dan Jane membalas kalimat perpisahannya.

Jane dan Bobby melangkah beriringan, tidak ada yang membuka pembicaraan hingga sampai setibanya didalam mobil Bobby dan langsung menuju tujuan yang Jane saja tidak tahu alamatnya, intinya sekarang mereka akan pergi kepesta teman baik Bobby itu saja.

"Jane..." Jane menoleh kesumber suara yang tak lain adalah Bobby yang sedang menyetir.

"Apa?"

"Tidak ada"

"Yang benar saja tidak ada? Kau memanggilku barusan" oh ayolah kenapa mereka selalu mendebatkan hal-hal kecil astaga.

"Aku hanya ingin mengalihkan perhatianmu, setidaknya aku lebih baik dari pada jendela yang kau pandangi penuh minat seperti tadi"

"Kau berlebihan B" Jane terkekeh geli diujung kalimatnya dan Bobby ikut tertawa kecil.

"Kemarilah Jane" Bobby mengulurkan tangan kanannya untuk menggapai Jane dan Jane dengan ragu-ragu mendekatkan tubuhnya kearah Bobby.

Srek

Bobby menarik tubuh Jane untuk bersandar dipundaknya dan kemudian mengelus sayang kepala kekasihnya.

"Aku ingin seperti ini dulu, aku merindukanmu, hampir 4 hari kita tidak bertemu minggu ini karena aku harus keluar kota" ya memang jadwal Bobby sedang padat, ada kunjungan fansign dibeberapa kota dan mengharuskannya untuk meninggalkan Jane sendirian. Sebenarnya dari kejadian rapat itu lusanya Bobby langsung berangkat keluar kota dan Jane bernafas lega karena si Rabbit ini tidak mengganggu aktivitasnya, namun sayang notifikasi dari ponselnya tidak pernah sepi semua isi pesan dan panggilan memenuhi handphone nya dan itu semua ulah Bobby terlaknat.

Bobby sangat merindukan Jane, jadi begitu sore dia sampai langsung menelpon Jane dan mengajaknya keacara pesta temannya, sebagai alibi biar Jane mau keluar dengannya, lagipula ini adalah pesta ulang tahun teman dekatnya tidak mungkin dia tidak datang, ya walaupun sebenarnya dia masih sangat lelah dan butuh istirahat malam ini.

"Kenapa kau senyum-senyum seperti orang gila" Ketus Jane.

"Senang saja, setelah kutinggal kau jadi penurut" Jane mendengus kesal, ketika akan menjauhkan diri dari dekapan Bobby tangan Bobby malah menahannya kuat. Membuat Jane mau tidak mau harus merasa pegal ditubuhnya selama menempuh 25 menit perjalanan mereka hingga tiba diacara pesta teman Bobby.

Bobby turun dari mobil dan langsung membukakan pintu Jane, namun Jane hanya diam.

"Ayo, keluarlah baby" seraya mengulurkan tangannya, namun Jane hanya diam saja.

Bobby berjongkok meraih kedua tangan Jane "Ada apa? Kau tidak mau masuk?" Jane hanya diam "..hey lihat aku baby" Bobby meraih dagu kekasihnya membimbing untuk menatapnya.

"Apa kau sakit hm?" Jane menggeleng, astaga betapa menggemaskannya Jane sekarang seperti anak kecil yang kebingungan, ingin sekali Bobby mencium bibir itu sekarang juga, oke hentikan pikiran mesummu B sebaiknya kau pikirkan saja dulu kenapa Jane-mu itu.

"Jadi ada apa? Kau tidak mau masuk? Bukankah tadi baik-baik saja hm?" Kali ini Bobby menangkup wajah kekasihnya.

"Aku takut tidak bisa bergaul dengan temanmu" Astaga?! Apakah barusan Jane bermaksud tidak mempermalukan Bobby dihadapan teman-temannya? ia hanya tidak ingin mengecewakan orang lain yang dianggapnya dekat dan Bobby termasuk didalamnya. Memang benar Jane takut tidak bisa bergaul dengan baik, budaya Eropa tentu berbeda dengan Asia dan Jane baru genap 10 hari berada di Korea, jadi tentu saja dia cemas'kan? Bukankah itu wajar. Dan tolong dicatat! Ini bukan etika dunia bisnis yang amat sangat dikuasai oleh Jane Clarkson Atres.

Bobby tersenyum simpul "Kenapa kau harus bergaul dengan mereka? Aku tidak peduli senang atau tidaknya mereka padamu itu urusan mereka, aku akan selalu menyukaimu bagaimanapun dirimu, bukankah aku sudah cukup untukmu hm?" Jane hanya diam dan tiba-tiba saja ia-Jane mengangguk pelan.

"Baiklah, sekarang kita masuk jika kau tidak merasa nyaman disana kita akan langsung pulang bagaimana?"

"Apa boleh?"

"Tentu saja, kau hanya perlu bilang padaku jika kau tidak nyaman dan bosan disana, bagaimana? Atau kau ingin pulang sekarang, jika kau ingin pulang tidak apa-apa aku akan masuk kesana sebentar dan kau tunggu saja disini" Jane menggeleng cepat dan memegang tangan Bobby.

"Hm tidak perlu, kita masuk bersama" ucap Jane seraya menyunggingkan senyum manisnya pada Bobby yang disambut dengan senyuman tampan kekasihnya.

Jane tahu, pesta ini adalah pesta teman dekat Bobby, tidak sopan rasanya jika dengan egoisnya dia menyuruh Bobby untuk pulang padahal mereka sudah sampai disini.

Bobby menautkan jari mereka erat, menggenggamnya kuat membuat Jane sedikit merasa tenang.

Berpasang-pasang mata menatap mereka penuh minat, tidak laki-laki tidak perempuan banyak berdecak kagum, bagaimana tidak Jane itu sangat cantik, sexy dan Bobby tampan dengan gaya badboy nya itu menarik minat semua orang.

"Ah kau datang B, kukira kau tidak, bukannya kau bilang kemarin masih diluar kota?"

"Aku baru sampai sore tadi, selamat ulang tahun man" Bobby memeluk sekilas sahabatnya menepuk-nepuk punggungnya pelan.

"Ah, siapa dia B?"

"Kekasihku, Com'n Jane, kenalkan ini Cho sahabatku" Jane mendekat mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan dengan Cho dan langsung disambut Cho dengan cepat, tidak lupa senyuman hangat menghiasi wajahnya.

"Sejak kapan seleramu Bule B?" Cho terkekeh melirik sahabatnya dengan menaikkan alisnya sebelah.

"Sejak bertemu dengannya tentu saja" Cho hanya mengangguk, senyumnya bertambah merekah pasalnya Bobby tidak pernah membawa wanita diacara apapun tepatnya sudah lama sekali sekitar 2 tahun lamanya.

"Baiklah, nikmati pestanya, aku akan menemui temanku disana" Bobby hanya mengangguk saja kemudian mengajak Jane duduk disofa tidak jauh dari tempat mereka berdiri.

"Apa kau merasa tidak nyaman baby?" Jane menggeleng.

"Tidak seburuk yang kupikirkan, tapi aku tidak mengerti apa yang kalian bicarakan" Bobby tertawa pelan, kemudian mengusak kepala Jane sayang.

"Tidak perlu dipikirkan, sekarang kau mau minum apa?"

"Apapun" jawab Jane singkat.

"Baiklah tunggu disini sebentar" Jane mengangguk patuh, tidak lama Bobby sudah membawa empat botol vodka ditangannya dan langsung disambut senang oleh Jane.

Tidak banyak yang mereka lakukan, hanya bercerita dan minum, entah apa yang mereka ceritakan terlalu banyak, mereka berdua sibuk dengan mereka sendiri tidak menghiraukan orang lain disekitarnya.

Jane sudah merasa sedikit akan mabuk sekarang, dia menyender dibahu Bobby dan memeluk lengan Bobby nyaman.

"Apa kau ingin pulang baby?" Jane menoleh kesumber suara.

"Apa kau ingin pulang?" Bukannya menjawab Jane malah balik bertanya.

"Hm, aku ingin pulang dan istirahat" Jane tersenyum lebar, dia juga ingin tidur rasanya sekarang.

"Ayo kita pulang" Bobby mengangguk, mereka beranjak dari sofa, mencari Cho dan pamit pulang.