Chereads / Awal & Akhir - 8 Juni / Chapter 5 - Tidak Mungkin

Chapter 5 - Tidak Mungkin

"wahh cantiknya, imutnya, idaman sekalii" ucap banyak siswa di depan kelas 10-A

Banyak sekali siswa yang berbondong-bondong melihat murid pindahan tersebut, tak sedikit pula siswi yang melihat seperti apa sosok murid pindahan tersebut.

Brukkkk,, suara tabrakan antara 2 orang karena berbondong-bondong nya siswa-siswi di depan kelas 10-A. ternyata itu adalah Keyla yang tak sengaja menabarak siswa di

depannya, karena ada dorongan dari siswa-siswi dibelakangnya yang membuat Keyla tak sengaja menabrak dan menumpahkan bakso bakar dan saosnya di baju seorang siswa.

Ternyata siswa yang ditabrak oleh Keyla adalah Reko siswa kelas 12 yang sangat

terkenal karena kenakalan dan juga dikenal sekolah banteng merah Tunas Bangsa, Reko

adalah siswa terkuat kedua setelah Bembi.

"maaf, maafkan aku,, aku tak sengaja karena juga didorong dari belakang kak" ucap

Keyla yang ketakutan karena menumpahkan saos bakso bakar di baju pramuka Reko.

"maaf maaf, matamu maaf kamu gak lihat ini bajuku jadi kotor begini karenamu

haa?" ucap Reko yang sangat kesal.

Siswa-siswi yang melihat amukan Reko pun mencoba untuk melerainya, saat ketika

ada seorang siswa yang mencoba untuk memisahkannya, tiba-tiba..

Puukkkk,,, suara pukulan yang menghantam siswa tersebut.

"apa kamu, jangan sok hebat kamu menahanku breng*ek"

Siswa-siwi yang melihat siswa yang terpuku jatuh pun menjadi takut untuk menahan

amarah Reko, Keyla yang hanya menunduk dari tadi sambil meminta maaf terus menerus pun tak juga membuat emosi Reko meredam.

"dasar gadis sialan, kamu gak tahu siapa aku?"

Tiba-tiba bakso bakar yang dipegang Keyla di tangan kanannya pun dirampas oleh Reko dengan cepat. Reko yang semakin tak bisa membendung amarahnya karena perbuatan

Keyla pun, ingin membalas perbuatan Keyla tersebut.

Sesaat Reko hendak menumpahkan bakso bakar dan saos di atas kepala Keyla pun,

tiba-tiba ada tangan yang mencengkram menahan tangan kanan hitam Reko. Reko yang tak terima dengan perlakuan tersebut pun, memukul siswa tersebut dengan tangan kirinya, tetapi pukulan Reko semuanya meleset.

"yoohooo bencong, bagaimana mungkin kamu mempermalukan dirimu sendiri di tempat yang ramai ini. Membalas perbuatan yang tak disengaja perempuan pula, parahh" ucap siswa tersebut dengan tatapan yang dingin.

"beraninya kauu breng*ek, akan kuhabisi kauuu!!!"

Semua pukulan yang dilancarkan Reko pun berhasil di hindari siswa tersebut, Reko

yang semakin memanas dengan hindaran siswa tersebut pun menjatuhkan bakso bakar yang dipegang di tangan kanannya itu.

"cari mati sekali kau ini yah"

Tapi tiba-tiba suara lantang dari Keyla menghentikan perkelahian itu sesaat.

"hentikan Akio, jangan ikut campur!, ini memang salahku jadi jangan buat dirimu

terjebak masalahku" teriak Keyla sambil menangis.

"hey Key, sudahlah jangan menangis,, lagian kan ini bakso bakar pesananku. Tidak

mungkin aku tidak ikut terlibat he he"

"sudah kamu kembali saja ke kelas, biar aku yang menyelesaikan masalah ini" ucap

Akio dengan tersenyum seakan baik-baik saja nantinya.

"Baiklah baboon, kalau kau memang ingin menyelesaikan masalah ini, kau tunggu

saja nanti di depan gerbang sekolah, biar kita selesaikan okeh"

"beraninya kau, baiklah kutunggu kau di depan gerbang sepulang sekolah breng*sek"

Akio yang tak menghiraukannya pun membungkuk mengambil bakso bakar nya yang dibeli Keyla di atas lantai dekat dengan kakinya. Sesaat Akio mulai berdiri tegak kembali, betapa terkejutnya Akio saat melihat apa yang ada di depannya.

"tidak mungkin.." ucap Akio gemetar

Dia adalah Ellia, ternyata murid pindahan yang menjadi ternding topik sekolah itu adalah kenangan terindah dan terburuk Akio.

Bel menandakan habisnya waktu istirahat pertama berbunyi.

Selama di dalam kelas, Akio yang berusaha menenangkan dirinya tak bisa berpikir jernih. Ia hanya terlihat seperti anak ayam kehilangan induknya, diam membisu, pandangan kosong, dan aura yang terasa sangat depresi dari Akio.

Hingga sepulang sekolah tiba, Akio hanya tetap tak bergeming dari tempat duduknya. Siswa-siswi mulai meninggalkan area kelas dan sekolah.

Saat Akio hendak berdiri dari tempat duduknya, dilihatnya Keyla yang berdiri dekat meja guru mengajar dengan ekspresi sedih karena merasa bersalah atas kejadian saat istirahat pertama tadi.

Akio yang melihat Kelya terlihat sedih pun, berjalan perlahan mendekati Keyla dengan senyuman terbaiknya.

"kenapa wajahmu Key, jelek sekali hahaha"

"apa kau benar-benar akan mengahadapi Reko?" ucap Keyla dengan suara yang kecil.

"hoooo kupikir kenapa sampai wajahmu menjadi jelek seperti itu Key, ternyata soal baboon tadi toh"

"sudah jangan khawatir Key, dia cuman baboon Kecil tak layak kau pikirkan, aku akan mengurusnya"

Saat akio berjalan keluar pintu kelas, ada Mishall yang sedang menungganya dengan tangan kanan dikantong celana dan tangan kiri memegangi earphone yang menempel ditelinganya. Saat Mishall yang melihat Akio keluar kelas itupun langsung melepas earphone dari telinganya.

"akhirnya kau keluar juga, lama juga yah menunggumu keluar kelas saja Akio hahaha" sambil tertawa Mishall berkata.

"haduuhh, bagaimana mungkin hariku ini bisa selalu banyak kejutan seperti ini" ucap Akio dengan suara kecil dan menggeleng pelan.

"hei Akio, ada sesuatu yg ingin kubicarakan denganmu"

"ada banyak hal yang ingin kubicarakan padamu Mishall" ucap Akio dengan nada jengkel.

Akio yang mengajak Mishall ke atap untuk berbicara tentang apa yang ingin mereka berdua bicarakan, akhirnya sampai pada titik mulainya pembicaraan.

"Baiklah Mishall, apa-apan dengan Ellia yang pindah ke sekolah ini, kenapa kamu tidak memberitahukan ku soal ini? Kenapa harus disekolah ini? Kenapa pula kamu bisa jadi kakaknya? Haa?"

"hahaha,, kau ini tidak bisa santai saja apa kalau bertanya, tenang saja aku akan menjawabnya, jadi santeeey saja yah teman" dengan nada mengejek Mishall yang tak tahan melihat mimik wajah Akio

"jadi Akiooo, pertama aku juga terkejut mengenai pindahnya adikku ke sekolah ini, lagian aku juga baru diberitahu saat akan berangkat sekolah pagi tadi"

"ibu dan adik macam apa yang tega bertindak tanpa memberitahukan kepadaku duluu, huaaa" ucap Mishall sambil merengek kepada Akio

"uhuk uhuk, yang kedua dia pindah kesini karena rindu padamu he he he, tapi jangan beritahu dia yah"

"dan yang ketiga, apa maksud pertanyanmu haa? Kamu pikir kami ini tidak mirip? Yah walaupun dia terlihat lebih imut dariku hahaha"

"kau sudah puas dengan jawabanmu wahai Akio sang penyelamat Bandung?"

Akio yang merasa kurang puas dengan jawaban Mishall hanya bisa menerima saja jawabannya, walaupun sebenarnya Akio juga merasa senang karena Ellia berada satu sekolah dengannya.

"okeh, kuterima jawabanmu. Baiklah silahkan apa yang mau kau bicarakan padaku?"

Dengan tenang, Mishall yang mengambil ponsel di kantong tas merahnya, dan langsung mengarahkan pesan dari PCI (Pondasi Cronites Indonesia) ke depan mata Akio.

'diberitahukan kepada Cronites Indonesia, bahwa akan diadakan pertemuan yang sangat penting di PCI Bogor mengenai pergerakan Pires, pada Sabtu, 2 Maret. Pukul 4:30 WIb. Dimohon kehadirannya wahai Cronites. Note: Penting!'