Chereads / Shasha Gadis Pendorong Gerobak / Chapter 17 - Isaac Ibrahim Yang Kesepian

Chapter 17 - Isaac Ibrahim Yang Kesepian

Sosok gagah dan berkharisma, Isaac Ibrahim, tokoh masyarakat terpandang pemiilik tanah hampir seperdelapan kota Samboja Timur, pemilik perkebunan kopi, juga beberapa pom SPBU di beberapa kota di provinsi ini dan perhotelan di beberapa kota di Indonesia, entah berapa banyak kekayaannya yang tidak bisa disebutkan semua, adalah sosok pria kesepian.

Dengan kekayaan yang tidak berguna baginya kareba tidak bisa membuatnya bahagia, dengan uang dan pengaruhnya ia mampu mengangkat sesrorang menjadi DPR, walikota, gubernur, dan lain-lain.

Tetapi tidak mampu memberi kebahagiaan hakiki, meskipun ia banyak memiliki panti asuhan, lembaga pendidikan, tidak mampu menggantikan rasa bersalah dan kehilangannya.

Kehilangan orang yang dicintai dengan segenap jiwanya. Orang yang dikiranta sudah neninggal itu sekarang nyata didepannya. Maimunah, wanita yang dicintainya itu tega meninggalkannya, bersembunyi sekian tahun darinya, menyembunyikan status anak dan cucunya.

Semua data tentang Maimunah baru muncul 5 tahun yang lalu, setelah Maya Agustin, datang kepadanya membawa photo pernikahan dan surat nikahnya dengan Maimunah. Maya Agustin seorang artis penyanyi terkenal, ternyata putrinya. Hasil tes DNA membuktikan kalau mereka ayah dan anak.

Hanya saja Maya tidak bisa membawa ibunya Maimunah, karena ibunya selalu berpindah-pindah tempat dari satu kota ke kota lain.

Tetapi yang membuat Isaac terpukul ternyata dia mempunyai seorang cucu Shasha Nur Fadila, hasil pernikahan dengan suami pertamanya Ir Rahmat.

Selama ini dia sangat dekat dengan Rahmat, bahkan seperti anaknya sendiri, Rahmat anaknya Zakaria, teman sekolahnya, ternyata pernah menikah dengan Maya Agustin. Bahkan Zakaria baru mengetahui kalau Maya anaknya Isaac. Zakaria juga menyesal dia dulu memisahkan Maya dengan Rahmat. Apalagi ternyata Shasha adalah cucunya.

Secercah harapan mengisi kehidupan Isaac, sejak saat itu ia berusaha keras menemukan Maimunah dan Shasha. Hanya saja Maya Agustin bukan anak seperti harapannya, Maya Agustin diperalat suaminya, yang hanya menginginkan harta dan kekayaannya, suami Maya, lelaki matre itu telah memperalat Maya untuk kepentingannya.

Maya Agustin meminta haknya sebagai seorang anak. Isaac memberikan apapun yang diinginkannya, Maya ingin memiliki rumah mewah, mobil mewah, usaha butik, toko perhiasan, anggota DPR.

Maya hanya membutuhkan harta, kekayaan dan kekuasaan, tetapi tidak mencintainya seperti ayah dan anak. Isaac menyadari anaknya memiliki dendam yang dalam kepadanya.

Sebanyak apapun harta yang di inginkan Maya akan diberikannya bukanlah masalah bagi Isaac, tetapi karena suami Maya, Isaac membatasi fasilitas yang diberikannya.

Isaac menatap Maimunah, wanita ini menyisakan banyak kecantikklannya, hingga tidak berubah meski sudah hampir 60 tahun. Maimunah istrinya balas menatapnya. Terlihat sedikit kebencian di wajahnya.

"Katakan kenapa selama ini kamu bersembunyi, melarikan diri bahkan berpura-pura sudah mati?", tanya Isaac lembut kepada istrinya itu. Kerinduan terpancar di wajahnya. Maimunah menatapnya dingin. "Bukankah kamu yang menginginkan kematianku?" Maimunah balik bertanya. Isaac menatapnya heran. "Aku Ingin Membunuhmu?" matanya terbelalak kaget.

Maimunah tertawa dingin. "Istrimu mengancamku dan mengirim pembunuh bayaran untuk menyingkirkanku". Isaac terdiam. Tak menyangka almarhum istrinya sekejam itu.