Chereads / Shasha Gadis Pendorong Gerobak / Chapter 19 - Musuh Baru Maya Agustin

Chapter 19 - Musuh Baru Maya Agustin

Shasha menatap tak percaya, pak tua penjual gorengan di depannya adalah kakek kandungnya. Ia mengenal baik pak tua itu tetapi ia tak mengenalinya saat di panggung kehormatan itu mereka adalah orang yang sama, Isaac Ibrahim orang kaya ternama adalah pak tua baik hati itu yang selalu membantunya mendorong gerobak buku, orang yang sering memberinya tahu goreng adalah orang yang sama, kakek kandungnya. Bagaimana bisa? Tiba-tiba pandangannya jadi gelap. Kakeknya segera menangkapnya dan membaringkannya di sofa. Shasha sungguh shock. Neneknya Maimunah menangis disisinya. Rahmat memanggil dokter dengan segera. Shasha hanya pingsan biasa. Tubuhnya sangat kuat. Dia hanya kelelahan dan kurang istirahat. Kakeknya Isaac menungguinya dengan cemas. Cucu kesayangannya sekarang berada disisinya. Bahkan Maimunah telah kembali. Meski Maimunah belum memaafkannya, tetapi ia tak ingin kehilangan mereka lagi.

Hari sudah menjelang petang, Rahmat pamit pulang, ia menerima undangan makan malam mantan mertuanya itu, tentu saja ia harus mempersiapkan diri menghadapi Maya malam ini. Setelah ia berlalu Maya tiba di tempat itu

Sejak tadi malam Maya tidak tidur. Ia menghabiskan waktu yang panjang di stasiun TV. Usai acara ia segera pergi ke bandara. Ia menggunakan waktu tidur yang singkat di pesawat dan di mobil.

Ayahnya menatap tajam ke arahnya. Ia tak berani menatap ayahnya. Kali ini tak bisa berbuat apa-apa. Ia harus siap menerima apapun perintah ayahnya, demi masa depannya. Ia tak kehilangan kesempatan yang lebih besar. Bersama ayahnya lebih baik bersama suami dan Regina, anak tirinya

"Buat konferensi Pers tentang perceraianmu !" Kata-kata ayahnya bagai halilintar yang menyambar tubuhnya hingga hangus terbakar.

Sekarang ia menghadapi peperangan baru. Suaminya akan menjadi musuh barunya.

Ia tak sanggup berkata-kata. Tubuhnya gemetar. Hatinya hancur seketika. Bagaimana mungkin ia sanggup berpisah dengan suaminya. Bagaimana ia bisa memutuskan bercerai begitu saja. Tanpa alasan yang masuk akal. Ayahnya membanting Map dokumen di atas meja membuatnya terhentak. Map itu berisi penyelewengan keuangan suaminya atas kekayaan dan kerja keras Maya selama ini.