Seorang gadis kecil berlarian dengan anak laki-laki yg terpaut usia 5 tahun darinya,mereka terlihat bergembira sebelum perpisahan yg akan terjadi beberapa waktu lagi.
Mereka bermain seolah dunia hanya milik mereka berdua tanpa memikirkan perpisahan itu akan terjadi membuat mereka sama-sama menderita.
Hanya sebuah cincin dan gelang manik sederhana yg menjadi pertukaran di hari itu seperti hal nya janji yg mereka ucapkan untuk saling bertemu lagi tanpa adanya pertukaran surat atau sekedar kabar yg berlalu seperti angin..
Yg mereka ketahui adalah hanya sebuah nama panggilan kecil tanpa marga yg menjadi petunjuk untuk membimbing mereka suatu hari nanti pada pertemuan itu,tuhan telah menakdirkan nya
_______________________
[Beberapa hari berikut nya]
[Bar, 23:30]
Pria berpakaian rapi sedang duduk sambil bersandar di sebuah sofa besar.
di ruangan tempat ia berada itu ada beberapa pria lain juga yg tengah bermain dengan ponsel nya,
ada juga yg membawa wanita bersama lalu menikmati alkohol sambil bersenang-senang.
Hanya dia yg terhanyut dalam fikiran nya sendiri seperti sebuah asap berterbangan dari rokok yg ia hisap tanpa memperdulikan sekitar nya walau seorang wanita terus bergelayutan manja tapi ia tidak menghiraukan wanita itu malah mulai merasa risih.
**
JM: "Tolong jangan lakukan itu aku ingin tenang (dia mencoba mendorong wanita itu pelan membuat yg lain mulai memperhatikan tingkah nya karna tidak biasanya)
Wanita itu terus bergelayut manja.
W: "Waee..kenapa oppa bersikap seperti itu bukan kah kau yg mengajak Ha na kemari tapi kenapaaa (rengeknya)
Sesaat pria itu berfikir tapi mencoba tidak begitu terhanyut dan mulai meladeni wanita nya itu agar wanita itu tidak terus-menerus merengek.
aneh kan padahal biasanya ia sangat menyukai rengekan manja wanita terlebih lenguhan mereka tapi akhir-akhir ini itu tidak terjadi.
seperti ada dorongan besar pada dirinya yg mulai tidak menginginkan hal itu karena merasa sudah menemukan apa yg ia cari mungkin ? (Mendorong wanita itu saat teringat gadis kecil nya)
Ah gadis kecilku yg sangat cantik sekarang telah kembali menjadi besar dan semakin cantik,
aku ingin memberitahu nya tapi dia tak memperdulikan ku sudah beberapa hari ini padahal kami bertemu terus. membuat ku pusing saja (Tenggelam dalam lamunan nya tanpa memperdulikan wanita disamping nya menangis)
_____________
[Ha Ri]
Ya tuhan beberapa hari ini aku selalu memimpikan pria kecilku yg memeluk ku hangat,tapi kenapa akhir mimpi itu selalu saja dihiasi oleh bayangan pria brengsek itu apa mungkin karena nama mereka yg sama ?
Walau aku akui aku sedang menghindari nya karena hatiku berdebar terus saat bersama nya dengan kata lain aku benar-benar menyukai nya tapi kenapa harus pria itu dan apa tidak masalah aku berhenti berharap akan kedatangan mu (Mengelus liontin cincin kecil)
Ah sudahlah aku akan bekerja dahulu saja demi kelangsungan hidup juga cita-cita yg ku kejar! (menutup resto ayam)
.
18:00
Aku bergegas menuju bar,
dengan menelusuri jalan kecil dan membawa tas di punggung ku dengan setia.
Sebenarnya hari ini aku dijadwalkan libur tapi pada akhirnya madam itu menelpon ku dan berkata akan menambahkan gaji ku jika aku mau bekerja sedikit extra karena beberapa tamu bersikeras hanya ingin mendapatkan minuman dari ku,
aku sangat semangat mengenai hal itu
maksudnya mendengar soal gaji~
Tapi semenjak bekerja disini aku sudah siap untuk mengambil segala resiko mulai dari menghadapi para pria yg menyentuh ku bahkan untuk cepat atau lambat menghadapi kepekaan eomma karena aku selalu pulang pagi.
yg terpenting aku tidak menjual diriku,aku hanya bekerja murni sebagai pelayan (Memasuki bar lalu mengganti baju)
**
Madam: "Ha Ri-ah sayangku kau sudah datang sekarang,maaf madam memanggilmu karena mereka bersikeras hanya ingin kau (mengecup keningku)
Perlakuan ini sudah biasa ia lakukan pada pegawai nya yg menghasilkan banyak uang termasuk aku
aku tersenyum
"Tidak masalah aku akan melakukan tugas ku dengan baik madam anda tidak perlu khawatir akan hal itu,aku bisa bekerja lembur malam ini (Ya yaa tentu saja karena tip tebal menanti ku haha)
Dia tertawa sangat senang,
Madam: "Baiklah sebelum itu antarkan minuman ke kamar no 101,103 lalu ke lantai bawah meja no 1 dan 3 (Aku mengangguk tersenyum)
Hahh aku sangat malas harus ke bawah karena di bawah itu ada service tersendiri bagi para pelayan nya,
maksud ku lantai bawah adalah diskotik dan pelayan mereka itu khusus hanya wanita wanita tertentu yg seksi
Ya kalian tau kan maksud ku ?
Lantai bawah tempat para lelaki muda hidung belang yg haus belaian wanita.
Cih menjijikan lagi-lagi harus kesana!
.
20:00
Lantai dasar]
Aku sudah mengganti baju ku tapi tidak dengan rok mini ala pegawai resmi ini agar mereka tidak berbuat yg tidak baik karena tau aku adalah pegawai lantai atas, huh tapi tetap saja tidak mempengaruhi apapun! (berjalan menunduk karena para mata elang itu menatapku seperti mangsa)
??: "Hey kau datang mengantarkan minuman ? kemarilah duduk temani aku (menarik tanganku)
Aku tersenyum.
sabarlah Ha Ri ini meja terakhir disini sebelum kau terbebas dari lantai bawah yg sialan!
"Maafkan saya tuan saya hanya mengantarkan ini saja tidak ada yg lain lagi,permisi (Aku mencoba pergi tapi ia berdiri menghalangiku dengan segera)
Aku ingin mencekiknya,
??: "Hey ayolah jangan seperti itu aku akan memberikan tip lebih untuk mu, aku memang melihatmu beberapa hari kemarin jadi aku memanggilmu kesini Lee Ha ri (Ia tersenyum dengan menatap tajam)
Aku seperti mengenal pria ini ?
wajah nya mirip dengan pria yg dulu membully ku di kampus benar ?
"Hey kau naki benar ? (Ya dia dipanggil seperti itu tapi aku tidak tau nama asli nya)
Dia tertawa senang,
Naki: "Akhirnya kau mengenaliku Ha ri kecil (Mengusap pipiku dengan jarinya)
"Ah baiklah aku harus bekerja kembali lalu jangan menemui ku seperti ini karena kita tidak sedekat itu!
(Dia tertawa lalu membiarkan ku pergi)
.
Aku anggap hari ku sial karena bertemu dengan orang yg ku benci dahulu,
pria sialan itu terlalu puas menghina ku dan bahkan mengumumkan bahwa aku adalah anak haram
aku tidak bisa melupakan hal itu padahal dulu hampir saja aku mengatakan perasaan ku padanya karena melihat sikap hangat dia (Menggaruk-garuk pintu dengan kesal!)
Hah aku tidak akan terlarut dalam perasaan itu, aku harus kembali bekerja
sekarang tinggal 2 kamar lagi oke *Mengepalkan tangan tanda semangat*
.
Aku sampai di kamar no 101
mood ku terlalu tidak baik untuk menanggapi godaan para pria disana walau memang kalian tampan tapi pria kecilku lebih manis,
yg menurutku spesial dari kalian adalah sebuah tip tebal untuk ku hahaha
(Akhirnya kamar terakhir,bersiap mengetuk pintu kamar)
*
[Di sisi lain]
JM: "Hah kau pulanglah aku akan memberimu ongkos dan mentransfer mu uang nanti (dia mengusir wanita yg bersama nya)
W: "Aku hanya ingin oppaa..ayolah habiskan malam bersamaku! (wanita itu memeluk nya erat)
JM: "Haishh..kau membuat ku pusing sekarang,dimana minuman nya ? apa belum datang juga?! (Orang disana berkata sebentar lagi)
~~~~~~~~
[Ha ri]
"Permisi saya datang membawa pesanan tuan,silahkan di nikmati dan-(Astaga pemandangan apa ini?) dan terimakasih.
Haha benar kan pria itu memang bajingan aku sangat marah padahal dia dan aku tidak ada apapun!
(Seorang pria menarik tangan ku lembut tapi pria bajingan itu hanya menatap ku terkejut)
RM: "Kau mau kemana ? aku yg memanggilmu kemari jadi temani aku sebentar dan aku akan memberimu tip dalam jumlah yg besar (Aku sangat kesal)
"Baiklah tuan tetapi saya tidak bisa terlalu lama melakukan nya(Dia tersenyum menang)
Pria bajingan itu mulai merubah pandangan nya kearah ku dengan tajam,
kenapa ? urus saja wanita yg menempel padamu itu!
RM: "Baguslah,aku tidak akan melakukan apapun tanpa seizin mu tapi aku ingin mengenalmu (Bisiknya)
Tetap saja kau sedang menggodaku dengan membisikan sesuatu tapi bibirmu hampir menempel pada telinga ku!
Aku mengangguk,
anggota lain terlihat menatap ku tajam sambil tersenyum itu cukup membuat aku merasa takut
dan pria bajingan itu mengepalkan tangan nya,
Aku bahkan menggenggam kuat lengan baju sang leader nakal itu itu membuat dia tertawa gemas
Dia mengelus rambut ku,
RM: "Haha tidak apa-apa semua akan baik-baik saja aku akan menjaga mu gadis kecil (Ia merangkul ku sambil menyodorkan ponselnya,aku merasa aku sedang balas dendam)
Menatap Park Jimin,
dia menggeleng pelan tapi aku tidak menghiraukan nya.
"Sudah tuan itu nomer ponsel ku,aku akan kembali bekerja sekarang (Aku bangkit dan akan berjalan keluar tapi aku kembali lagi menghampirinya)
RM: "Kau masih ingin bermain ? (Aku menggeleng)
"Tidak,aku melupakan tip ku (mengambil amplop berwarna merah dimeja)
Semua member bangtan boys itu tertawa gemas melihat ku berlari kecuali seorang pria disana yaitu park jimin.
Continue>