Chereads / Wanita dititik Terendah / Chapter 15 - Khawatir

Chapter 15 - Khawatir

"In this world Love is unexplainable kind of thing. It comes too fast, just like a TORNADO. No matter how you Escape, you still cannot avoid it"

*_Hans Matthew (Qoutes)_*

๐Ÿ๐Ÿ๐Ÿ๐Ÿ๐Ÿ๐Ÿ๐Ÿ๐Ÿ๐Ÿ๐Ÿ๐Ÿ๐Ÿ๐Ÿ

Melihat Achiera lemas tidak ada pergerakan, Hans sangat terkejut, dengan tergesa yang dipenuhi rasa khawatir ia membopong Achiera.

"Liu, buka mobil cepat!!!" panggilnya setengah berlari.

Tanpa jawaban Liu berlari ke arah mobil dan membuka pintu buat tuan mudanya itu.

"Achiera grey, apa yang sudah aku lakukan padamu?" ucapnya begitu sampai di mobil, di gosok-gosok kedua tangan gadis itu sambil ditiupnya sesekali.

Kekhawatiran terlihat jelas diraut wajahnya, bahkan airmata pun terjatuh dari mata tajamnya. Entah didorong oleh apa, tapi perasaannya benar-benar kacau melihat Achiera tertidur lemas.

Sesekali dia meminta Liu untuk mempercepat jalannya.

Kecemasaannya itu tertangkap oleh Liu, dan hal itu menimbulkan sedikit pertanyaan kebingungan di hati Liu. 'Kenapa bos begitu khawatir dengan nona Grey ini? bukannya bos sendiri berkata bahwa dia hanya ingin balas dendam akibat batalnya kerjasamanya dan kerugiannya? sepertinya Boss benaran sudah jatuh cinta tetapi belum menyadarinya, dan sekarang ditambah lagi kehadiran nona Hazel. Akan bagaimana nanti kisah mereka?' Liu berbicara pada dirinya sendiri.

"Liu apa yang kau pikirkan? masih tidak fokus? sadar tidak, semut lebih cepat berlari daripada mobil ini kau buat! masih ingin bekerja, tidak?" tanya Hans gusar.

Waktu yang ditempuh dari villa ke rumah sakit hanya 30 menit, tapi itu bagaikan 30 hari buat Hans apalagi melihat belum ada tanda-tanda akan sadar dari Achiera. Hal itu membuat setiap detik yang berlalu bagaikan mendekam.

"Dexter..!! Dexter...!! cepat periksa dia, dia tak sadarkan diri," panggil Hans begitu sampai dirumah sakit sahabatnya itu.

"Wanita ini lagi? siapa dia sebenarnya? kau memanggilku dengan panik hanya untuk seorang gadis? ini bukan kau yang sebenarnya!" jawab Dexter cuek.

"Kau diamlah!!! Berbicara omong kosong layaknya tante penggosip!! lakukan tugasmu! awas kalau sampai terjadi apa-apa dengan dia, aku akan buat rumah sakitmu ini tidak beroprasi lagi!!" ancam Hans.

"Ya ya, baiklah tuan muda Matthew yang terhormat. Silahkan keluar aku akan memeriksanya," ucap Dexter sambil membuka dua kancing baju Achiera, berencana memeriksa dada gadis yang pingsan ituย menggunakan stetoskop yang selalu menggantung dilehernya.

Melihat hal itu, sifat pyscho yang diam-diam dianut Hans ini kambuh.

Secepatnya dia mencegah Dexter. "Apa kau gila? kau mau berbuat apa dengannya? Kenapa kau membuka kancing bajunya?" tanya Hans sambil memegang tangan Dexter.

"Hei tuan muda yang paling ditakuti, ada apa denganmu? apakah maksudmu, aku harus memeriksanya ikut dengan bajunya? apa menurutmu itu bisa terdeteksi dengan mudah?"

Mata Hans menunduk ke bawah akibat rasa malunya yang bertindak tanpa berpikir impulsif, dan Dexter yang melihat hal itu menahan senyumnya. "Atau kau ingin, kau sendiri yang memeriksanya?" tanya Dexter menggoda.

"Berhenti berbicara omong kosong!! cepat periksa dia, lihat keningnya berdarah," jawab Hans dan masih belum berencana beranjak pergi dari situ.

Beberapa saat kemudian Dexter memberitahu tentang kondisi Achiera.

"Sebenarnya tidak ada yang serius, hanya saja dia tidak cukup tidur, tidak cukup makan, dan tidak memiliki asupan gizi yang cukup, tidak cukup istirahat dan terlalu bekerja keras. Aku yakin kau yang paling tau kenapa dia tidak cukup tidur," jelas Dexter sambil menyipitkan matanya.

Namun, berbeda dari prediksi Hans hanya diam muram, melihat hal ini timbullah niat jahil Dexter untuk menggoda sahabatnya itu.

"Sepertinya kau terlalu berhasrat dengan seorang gadis kecil ini, hingga kau tidak mengizinkan dia tidur malam yang cukup."

Tawa beriringan dengan setiap ucapan Dexter. "Aku tidak ingin tau tentang hubungan seks-mu, ternyata tuan muda yang di idolakan para wanita-wanita ini seorang pedofil sampai-sampai anak di bawah umur juga tidak dilepaskan 1 malam saja pun."

Segera tawa terbahak-bahak yang sudah tertahan keluar begitu saja, tanpa rasa takut dari mulut tajam Dexter.

"Hentikan omong kosong mu! dia sendiri yang berkata dia hampir 19 tahun, jadi dia bukan anak di bawah umur juga. Dan aku bukan seorang pedofil!" Hans membela diri, segera dia fokus kembali pada kondisi Achiera yang entah kenapa sudah menarik perhatiannya.

"Jadi berapa lama dia akan bangun?" tanya Hans.

Dexter langsung menghentikan tawanya dan berubah menjadi seorang Dokter yang profesional sebagaimana biasanya.

"Dia akan terbangun beberapa jam kemudian, jangan khawatir dia tidak akan mati. Kau masih bisa tidur dengannya nanti begitu dia sehat, tapi jagalah kesehatannya agar kau tidak kehilangan teman ranjang mu" ucap Dexter dan berlalu takut akan di lempar oleh Hans.

Namun di luar, perkiraan Hans malah terfokus melihat Achiera.

'Sepertinya wanita ini memiliki pengaruh yang besar,' batin Dexter dan berlalu.

๐Ÿ๐Ÿ๐Ÿ๐Ÿ๐Ÿ๐Ÿ๐Ÿ๐Ÿ๐Ÿ๐Ÿ๐Ÿ๐Ÿ๐Ÿ๐Ÿ

"Kenapa siluman pengacau ini tidak bangun-bangun juga?" tanya Hans berulang-ulang pada dirinya sendiri.

"Ini sudah 18 jam, tapi dia tak kunjung bangun. Siluman pengacau, aku harap kau bangun atau tidak keluargamu yang akan membayar untuk ini semua!" ucapnya lalu mendekat ke wajah Achiera.

"Aku pergi kekantor dulu, sejak semalam aku sudah tidak pergi kekantor. Aku harap begitu aku pulang kau sudah bangun atau tidak, kau akan membayar mahal" Ancam Hans.

Hans mencium kening Achiera dan bermaksud akan pergi ke kantornya untuk menghadiri meeting pentingnya pagi ini.

Akan tetapi begitu Hans mendaratkan ciuman itu di kening Achiera, achiera pun terbangun.

"Hans....!" panggil Achiera lemah.

"Kau sudah bangun? Sejak kapan?" jawab Hans dan langsung melepaskan ciumannya dan menatap tajam ke arah Achiera.

"Baru saja, kau...? kenapa mukamu begitu kusut seperti tidak tidur baik?" tanya Achiera.

"Bukan masalah, aku lembur dan tidak tidur satu malam," jawab Hans cuek.

"Apa kau tidur di sini, semalaman menemaniku?" tanya Achiera pelan berharap ada sisi baik dari monster itu.

"Jangan terlalu berpikir berlebihan! aku tidak akan pernah melakukannya," jawab Hans sombong.ย 

Namun, di saat yang bertepatan Liu, supir Hans datang dengan sedikit berlari dan tergesa-gesa.

"Boss ini baju kerja yang anda minta, ini juga sarapan anda saya bawakan sekalian, anda sudah tidak makan dari semalam karna mengkhawatirkan nona Achiera Grey," ucapnya tanpa melihat ekspresi marah di raut wajah Hans.

Hans gugup. "Liu, sepertinya kau belum sadar dari tidurmu? ayolah sadar ... kita akan meeting sekarang!" elak Hans. "Dan kau, cepatlah sembuh biaya rumah sakit mahal. Kalau kau berencana untuk membayar sendiri silahkan berlama-lama pun tidak lah sebuah masalah!!" ucap Hans dan berlalu.

'Hans sebenarnya kau orang seperti apa? kau tidak mempercayaiku, tetapi rela menghabiskan malam untuk menjagaku tanpa kasur dan hanya tidur di sofa. Hans sikapmu membuat ku bingung,' rintih Achiera dalam hati.