~"The easiest thing to know 'we love someone' is when a new person is present. If you're jealous it meant you love him, don't lie to your heart or you'll regret it." ~ Hans.
~~~~•••••~~~~`
Manager dari showroom itu langsung datang menghampiri begitu melihat Hans memasuki area showroom nya. Dengan sopan dan bercampur bangga manager itu pun menyambut Hans dan berkata;
"Wah selamat datang kembali di showroom kami ini Mr Hans" ucapnya lalu membungkukkan lehernya sedikit dan menaruh tangannya di dadanya sebagai bentuk kesopanan.
"Apakah ada yang bisa saya bantu Mr Hans? Apakah ada keluhan terhadap mobil yang baru Mr hans beli kemarin? semampu kami, kami akan memperbaiki setiap kesalahan kami yang telah mengakibatkan ketidaknyamanan bagi anda." lanjutnya dengan ramah.
"Mr Tian Le ini terlalu sungkan sekali. Semuanya dalam kondisi baik, hanya saja saya ingin melihat beberapa koleksi mobil baru yang kalian punya. Saya berencana ingin menambah koleksi saya." balas Hans tidak kalah ramah.
"Merupakan sebuah kehormatan bagi kami, jika koleksi mobil yang kami miliki menarik perhatian anda." ucap Tian Le.
"Mari ikut saya, saya sendiri yang akan menunjukkan kepada anda beberapa koleksi mobil terbaik yang kami punya, saya harap anda menyukainya Mr Hans." ucapnya sambil memberi Hans jalan dan dia mengikut dari samping.
"Ini mobil Koenigsegg CCXR Trevita, yang hingga saat ini masih menduduki peringkat pertama mobil sport termahal di dunia. Di negara F ini masih hanya ada 1 orang yang memiliki mobil ini." jelas Mr.Lee menerangkan.
"Hanya satu orang? Siapa dia? Apa anda boleh memberi informasi tentang dia.?" tanya Hans.
"Mohon maaf sekali Mr Hans, bukan saya tidak ingin memberitahu Anda tentang hal itu. Walaupun sebenarnya hal itu dilarang etika perusahaan kami tetapi untuk anda, saya tidak akan berani menyembunyikan hal apapun itu. Hanya saja customer kami yang ini terlalu low profile dan dia sama sekali tidak memberikan informasi apa-apa ketika dia melakukan transaksi dengan kami, dan parahnya lagi yang melakukan transaksinya adalah perwakilan dari dia bukan beliau sendiri yang turun tangan." jelas Tian Lee menyayangkan hal itu.
"Oh baiklah, mobil lainnya apakah tidak ada?" tanya Hans serius.
"Aku tidak mau kalah dari si Steven itu, mana mungkin aku mau di samakan dengan lelaki penggoda seperti dia. Aku harus melebihi dia dalam hal apapun itu. Aku ini Hans Matthew lelaki pertama di negara F ini, orang-orang hanya bisa mengikuti Aku bukan sebaliknya tak terkecuali Steven itu." gumam Hans pelan hingga membuat Liu dan Tian Lee samar-samar mendengar.
"Maaf Mr.Hans apa yang anda katakan saya hampir tidak mendengarnya." tanya Tian Le.
"Ah bukan apa, saya mau bertanya apakah ada mobil lain?" ulang Hans bertanya.
"Tentu ada dan masih banyak lagi jenis mobil-mobil sport mahal lainnya, tetapi mobil Koenigsegg CCXR Trevita ini merupakan salah satu mobil yang menduduki peringkat teratas paling mahal di dunia. Seperti yang saya katakan tadi di negara ini masih hanya ada satu orang yang memilikinya" jawab Tian Le menjelaskan.
"4 bulan yang lalu setelah anda membeli sport car Maybach Exelero edisi terbarunya, 2 bulan kemudiannya mobil Koenigsegg CCXR Trevita launching merek barunya dan sehari setelah launching Mr yang sangat Low Profil itu langsung membelinya, karena mobil ini hanya ada 6 di dunia." lanjut Tian Lee menjelaskan.
"Baiklah saya mau mobil yang ini. Dan mobil Lamborghini Veneno yang berwarna Merah itu tolong antarkan ke villa saya." ucap Hans karena sedari tadi telah melirik mobil tersebut yang tepat berada di depan mobil yang di rekomendasikan oleh Tian Lee.
"Wah pilihan yang bagus bos." ucap Liu yang tiba-tiba membuka suara sejak sedari tadi diam hanya mengekori Hans.
"kalau boleh tahu untuk siapa mobil berwarna merah itu bos? Karena setahu saya bos kurang menyukai warna merah." tanya Liu penasaran.
"itu buat Achiera, dia sangat menyukai warna merah. Dia pasti akan terlihat seperti gadis dewasa yang elegan ketika mengemudikan mobil itu." ucap Hans seulas senyuman kecil terlihat di sudut bibir.
"A... Achiera boss?" tanya Liu bingung, pemikiran boss nya ini memang tidak pernah bisa tertebak.
"Wahh Mr Hans? jarang sekali saya mendengar anda peduli tentang seorang wanita. Apakah ini pertanda bahwa kami akan segera mendapatkan kartu undangan pernikahan?" goda Mr Lee tetapi bertanya dengan sungguh-sungguh.
"Damn.! Apa yang aku lakukan?" tanya Hans pada dirinya sendiri di dalam hati.
"Mr Lee, tolong lakukan prosedur transaksinya lalu segera antar ke villa saya." ucap Hans mengalihkan topik pembicaraan.
"Oh iya, apakah boleh saya test drive sekarang?" ucap Hans dengan cepat.
"Tentu, sangat-sangat boleh." jawab Tian Lee bersungguh-sungguh.
Hans melakukan test driving terhadap mobil yang baru saja hampir dibelinya dengan melampiaskan seluruh emosinya.
"Sial.... Apa yang aku lakukan? Hampir saja aku mempermalukan diriku sendiri di depan Liu dan Tian Lee hanya karena Achiera. Sikap impulsif apa ini? Dasar aku payah !!" ucap Hans memaki dirinya sendiri.
Berkali kali dia menekan pedal gas mobil tanpa berpikir. Sepertinya kekesalannya yang tadi tak kunjung reda dan bahkan tampaknya semakin tinggi apalagi setelah mendengar penjelasan dari Tian Lee tentang orang yang telah mendahuluinya membeli mobil sport nomor satu yang termahal di dunia itu.
"Siapa sebenarnya orang itu ? Apakah itu Steven? Sebenarnya Steven ini siapa? Orang-orang ku sudah mencari tahu informasi tentangnya bahkan secara detail, dan satu pun dari informasi yang di dapatkan tidak ada yang menunjukkan keistimewaan apapun darinya. Tapi jika dia bukan seseorang yang memiliki pengaruh besar negara F ini bagaimana mungkin dia mampu membeli mobil Koenigsegg CCXR Trevita yang bahkan hanya ada 6 di dunia ini... Ahhhhhhh Steven, siapa kau sebenarnya ?" ucap Hans geram lalu membanting setir mobil itu sambil melaju dengan sangat kencang.
"Belum selesai tentang urusan Steven yang perlahan mendekati Achiera, sekarang ditambah lagi dengan kehadiran Mr SS, membuatku sangat kesal.! Achiera Grey, awas saja kalau kau berani menghianati ku, tidak akan ku ampuni kau !!" ucap Hans mengutuk.
"Ahhhh, sialan....!!!
kepala ku penuh dengan siluman pengacau itu." jeritnya mendiskripsikan Achiera.
"Tidak Achiera, tidak akan kubiarkan kau mendapatkan kebahagiaan mu. Tidak sama sekali !! Tapi kenapa aku begitu kesal melihatnya bersama pria lain? Terlebih lagi jika pria itu menaruh perhatian atau hanya meliriknya membuatku sangat emosional. Tidak ini tidak benar, ada apa denganku. Tidak, Hans kau tak boleh lemah kau harus ingat betapa pedihnya hidupmu dulu hanya akibat perlakuan dari Stevanus Grey dan mereka harus mendapatkan dan bahkan menerima balasan yang lebih pahit untuk itu semua." ucap Hans membangkitkan benci nya.
Dan tiba-tiba terdengar bunyi suara yang sangat kuat yang membuat Hans sadar dan merasakan sakit luar biasa di seluruh tubuhnya. Kepalanya terbentur setir mobil dengan sangat kuat dan tiba-tiba membuatnya merasakan sedikit pusing. Di pegangnya keningnya karena dia merasakan perih yang luar biasa di bagian sana, dan ternyata dia mendapati cairan darah yang menetes hingga hampir ke pipinya. Ketidakfokusan nya mengakibatkan dirinya menabrak sebuah truk yang juga merupakan pengguna jalan saat itu.
Tok...tok...tok,
"Tuan...." panggil driver itu sambil mengetok pintu kaca mobil Hans.
Sambil merintih kesakitan, Hans menekan tombol kunci mobil yang menjadi penutup mobil itu.
Setelah melihat hal itu, driver mobil truk itupun segera membuka pintu mobil Hans dan berkata;
"Kamu tidak apa-apa?" tanya driver itu ramah.
"Saya sangat pusing dan sakit di seluruh badan." ucap Hans terbata-bata sambil memeluk dirinya sendiri.
"Bertahan lah, akan ku panggilkan ambulans." jawab driver truk itu.
"Oh tidak, jangan ambulans saya takut ke rumah sakit. Hp saya ada di bawah tolong ambilkan, dan hubungi kontak yang bernama SILUMAN PENGACAU." pinta Hans sambil merintih kesakitan entah di dorong oleh apa namun saat ini yang ingin dia temui hanyalah Achiera, tetapi tidak lama setelah itu dia segera sadar dan berkata;
"Oh tidak, jangan dia. Tolong bapak hubungi saja supir saya yang bernama Liu dia akan segera datang." ucap Hans sopan menyebut bapak karena melihat lelaki itu sudah lewat dari separuh baya.
Tidak lama setelah itu Liu pun datang ke tempat terjadinya kecelakaan kecil yang menimpa Hans, tidak lupa dia pun membawa beberapa montir yang akan membawa mobil Hans ke workshop. Dia tidak menelpon ambulans atau memberi tahu Dexter karena Liu sangat mengenal boss nya itu, bahwa Hans tidak akan kerumah sakit selagi masih sadar.
"Liu, aku yang sudah menabrak bapak itu, tolong hubungi Wanda untuk memberi dia ganti rugi dan juga sebagai kompensasi karena telah menolong ku." desis Hans sambil merintih kesakitan.
"Terima kasih pak, dan mohon maaf. Sekretaris saya akan menggantikan segala kerugian bapak. Semuanya tanpa tertinggal. Sekali lagi terimakasih karena telah menolong saya." ucap Hans sopan.
"Boss apakah boss yakin kita tidak perlu memanggil Dexter? Boss sangat pucat dan lemah." ucap Liu begitu sampai di mobil.
Dia merasa prihatin terhadap kondisi boss nya itu, karena baru kali ini Hans terlihat sangat lemah, biasanya dia terlihat sangat kuat dan angkuh serta berkarisma.
"Ke villa..!" ucap Hans pelan karena menahan sakit.
"Cepat jalan, aku ingin segera berbaring." ucap Hans, sebenarnya dia bukanlah ingin segera berbaring seperti yang dikatakannya melainkan dia hanya ingin segera bertemu dengan Achiera secepatnya, namun dia tidak mungkin melakukan kesalahan kedua kalinya dengan bersikap seperti tadi yang terlalu impulsif menyebut nama Achiera yang hampir membuatnya hilang muka.