Chereads / on my wedding day / Chapter 34 - BAB 34. MALAM PERTAMA

Chapter 34 - BAB 34. MALAM PERTAMA

ON MY WEDDING DAY ( Di Hari Pernikahanku)

Acara resepsi pernikahan kadita dan Harithpun telah usai. Semua rombongan keluarga besar harith telah pulang ke Bandung. Sedangkan keluarga besar kadita sebagian telah beristirahat. Dan sebagian lagi membereskan sampah dan merapikan kursi tenda dengan rapi. Kaditapun sudah berganti baju daster. Dan harith berganti pakaian rumahan. Mereka ikut bergabung mengobrol dengan keluarga yang masih membereskan sampah di tenda nikahan.

" Kok pengantin baru malah keluar rumah?! Udah di kamar sana buka kado sama amplop" ujar Rudi meledek.

" Hahaha.. Nanti lah. Baru juga jam Sembilan malam" sahut Harith.

" Hahaha.. masih aja kaku banget kaya kanebo. Besok jadi honeymoon ke Bali?!" ujar Rudi bercanda.

" Jadi dong. Kan udah pesen tiket dan booking penginapan disana" ujar Harith.

" Berapa hari honeymoon di Bali?!" tanya Harith.

" Kemungkinan bisa dua mingguan disana" ujar Harith.

" Wah lama bener ya. Fokus bikin anak" ujar Rudi meledek.

" Lah iya dong. Makin lama disana makin baik produksi anak. Kan pengen cepat menyusul seperti kamu punya anak dua. Hahaha" ujar Harith sambil tertawa.

" Emang planning punya anak berapa?!" tanya Rudi.

" Kalo bisa sih enam anak. Kan kalo kata orangtua dahulu mah banyak anak banyak rejeki "ujar Harith sambil tertawa.

Dan setelah saling gotong royong membersihkan sampah yang berserakan. Mereka semua kembali pulang. Harith dan Kadita pun masuk kamar tidur berdua. Awal mulanya mereka canggung harus tidur sekamar.

" Alhamdulillah ya sayang. Kita udah sah jadi suami dan istri" ujar Harith sambil tersenyum.

" Iya Alhamdulillah banget ya mas. Acara berjalan lancar. Terus kita ngapain ya?!!" tanya Kadita malu-malu.

" Gimana kalo buka kado dan amplop aja" ujar Harith memberi ide.

" Wah ide yang bagus tuh mas. " ujar Kadita sambil memulai membuka kado.

Lalu mereka berdua mengobrol sambil membuka semua amplop hingga larut malam. Sambil bercerita tentang acara resepsi pernikahan tadi. Mereka senang dan bahagia.

" Sayang,Kan kita udah jadi suami istri. Kita ada panggilan baru gitu kaya yang lain?!" tanya Harith sambil membuka kado.

" Hmmm.. gimana kalo aku panggil kamu ayah. Dan kamu panggil aku Bunda" ujar Kadita memberikan ide.

" Wah bagus juga,bunda" ujar Harith dengan raut wajah bahagia.

" Iya dong ayah" Ujar kadita.

Dan waktu sudah menunjukkan jam dua pagi. Harith dan Kaditapun tak sadar udah pagi karena mengobrol sambil membuka kado dan amplop kondangan.

" Bunda,aku boleh enggak nganu?!" tanya harith malu-malu.

"Nganu apaaan sih ayah?!" jawab Kadita Bingung.

" Itu yang biasa pengantin baru lakuin kalo abis selesai acara pernikahan di dalam satu kamar tidur berduaan" ujar Harith menjelaskan.

" Owh itu ya. Harus sekarang ya?!" tanya Kadita mulai ketakutan.

" Iya aku pengen ngelakuin dan ngerasain sama kamu. Kan kita udah sah suami istri" ujar Harith yang mulai merayu Kadita.

" Aduh,kok aku deg-degan ya. Ayah ngomong hal ini" ujar Kadita mulai panik.

" Ya pelan-pelan aja. Jangan nafsu dulu" ujar harith tersenyum.

" Hmmm.. Ya udah kalo ayah memaksa" ujar Kadita sambil menelan ludah.

" Jangan matiin lampu dulu ya. Biar seru" ujar harith meledek.

Sebelum Mereka melakukan hubungan intim. Harithpun menonton video terlebih dahulu agar bisa praktek dengan kadita. Maklum masih pemula jadi harus dapat ilmu dari menonton video dahulu. Setelah menonton video langsung di praktekan oleh harith dan kadita. Dan akhirnya harithpun melakukan aksinya seperti pasangan pengantin baru pada umumnya. Mereka melepaskan pakaian dan selanjutnya melakukan hubungan intim.

" Hahaha ternyata luar biasa juga yah malam pertama itu" ujar Harith.

" Sakit tau mas" ujar Kadita menangis.

" Yah maaf Bunda. Nanti kalo sering juga enggak sakit dan terbiasa" ujar harith merayu.

" Kamu tega mas bikin aku sakit" ujar Kadita cemberut.

" Lain kali aku pelan-pelan deh" ujar Harith menenangkan.

" Janji ya!! Jangan bikin aku ngilu dan sakit lagi ya" ujar Kadita bersedih.

" Iya siap bunda" ujar harith langsung tidur pulas.

Sebelum adzan subuh Kadita dan Harith sudah bangun dan mandi wajib setelah berhubungan intim bersama. Setelah adzan subuh di kumandangkan. Harith sholat subuh di masjid bersamaan dengan Kadita. Mereka sholat berjamaah. Dan setelah selesai sholat dari masjid harith bergegas packing baju sebelum berangkat ke bandara.Sedangkan kadita memasak untuk sarapan bersama.

" Alhamdulillah pengantin baru udah bangun" ujar mba Katrina meledek.

" Alhamdulillah udah dong. Buktinya sekarang lagi memasak" ujar Kadita pamer.

" Iya lah harus belajar memasak dari sekarang kan udah jadi istri" ujar mba Katrina menyindir.

" Kamu masak apa nduk?!" tanya ibunya Kadita.

" Masak sayur SOP bakso,kentang balado sama ayam goreng" ujar Kadita yang sudah selesai memasak.

" Lah kan di kulkas enggak ada ayam dan sayuran?!" tanya ibunya Kadita.

" Tadi abis sholat subuh aku dan mas Harith pergi berbelanja ke pasar. Makanya sekarang makanan udah matang semua" ujar Kadita menjelaskan.

" Kamu tidur cepat tadi malam?! " tanya ibunya kadita cemas.

"Semalam aku dan mas harith mengobrol dan membuka kado serta amplop kondangan sampai jam dua pagi. Terus jam setengah lima bangun dan mandi. Selanjutnya ke masjid sholat subuh berjamaah." ujar kadita menjelaskan.

" Ya ampun kasihan banget kamu nduk tidur cuman dua jam setengah. Terus hari ini jadi berangkat ke bandara?!" tanya ibunya kadita.

" Berangkat honeymoon besok Bu. Sekarang mas harith di kamar sedang packing baju buat bulan madu di Bali selama dua Minggu" ujar Kadita.

" Yah ibu kesepian deh kamu udah nikah" ujar ibunya Kadita.

" Hanya dua Minggu doang. Nanti kami balik lagi. Sehabis nikah aku sama mas Harith sepakat untuk tinggal disini menemani ibu. Jadi ibu enggak udah khawatir" ujar Kadita memeluk ibunya.

" Ya ampun ibu jadi terharu sama kamu baik banget. Dan mas harith juga pengertian banget. Terimakasih kasih ya" ujar ibunya kadita.

Kaditapun memanggil harith yang sedang packing baju persiapan honeymoon di kamarnya untuk sarapan bersama dengan ibunya. Mereka menikmati sarapan pertama sebagai suami istri. Dan perdana pula Kadita memasak buat suaminya ( Harith).

" Makan yang kenyang dan banyak ya mas Harith" ujar ibunya Kadita.

" Iya Bu. Terimakasih. Ibu juga harus makan yang kenyang ya. Biar sehat terus. Sampai kami punya anak banyak" ujar Harith melucu.

" Kalo ibu boleh tau. Kamu dan kadita pengen punya anak berapa?!" tanya ibunya Kadita penasaran.

" Kalo kadita mau punya anak dua. Dan saya pengen punya anak empat. Jadi jumlah total anak yang di harapkan enam" ujar harith menghibur.

" hehehe.. bisa aja nih mas harith melucu nya" ujar ibu kadita tertawa.

" Sering senyum dan tertawa Bu. Biar kita awet muda dan lama umur panjang buat hidup di dunia" ujar Harith.

" Iya betul itu mas Harith" ujar Ibunda Kadita.