" Kelinci kecil, kau yang telah memulai semua ini. Apa kau fikir bisa lari dariku" ucap Yohan.
" Aku! Tidak ada punya urus....." ucapan Tiara terhenti ciuman hangat dari Yohan mendarat tepat dibibir tipisnya.
" Kelinci kecil, kau tidak akan pernah bisa lepas dari genggamanku" bisik Yohan.
Ting...suara pintu lift terbuka, Tiara mendorong Yohan sekuat tenaga.
Plak... Tamparan mendarat di pipi Yohan.
Tiara keluar dari lift meninggalkannya, tetapi Yohan hanya tersenyum tipis. Jarang sekali ada wanita yang berani memberontak kepadanya, apalagi sampai menamparnya.
" Kita lihat sejauh mana kau bisa melawanku" ucap Yohan lirih. Ia mengusap bibirnya bekas ciuman dengan wanita cantiknya itu
" Hemm...sangat manis" gumamnya. Yohan kembali lagi ke perusahaan Lianxi Grup untuk bekerja seperti biasa.
Sedangkan Tiara juga kembali keruang kerjanya sambil mengumpat sesuka hatinya.
"Dasar laki-laki brengsek! Mesum! Ingin sekali aku cekik kau sampai mati!" Gerutu Tiara.
Setelah selesai mengumpat hingga perasaannya lega. Tiara bekerja seperti biasanya sampai jam kerja selesai dan ia bisa pulang ke rumah keluarga Jiang.
RUMAH KELUARGA JERRY JIANG
Tiara tengah duduk didekat jendela menikmati indahnya pemandangan langit dimalam hari. Jerry melangkah menuju kamar Tiara untuk membicarakan proyek pembangunan hotel di kota J. Jerry tidak tahu apakah Tiara akan menerima atau tidak permintaannya, agar Tiara wakil perusahaan Jiang Grup bekerjasama dengan perusahaan Lianxi Grup.
Tok tok tok....suara pintu diketuk. Tiara membuka pintu dan melihat papanya sedang berdiri didepan pintu.
" Papa" mempersilahkan masuk ucapnya.
" Tiara ada yang papa bicarakan denganmu, tentang proyek pembangunan hotel dikota J" ucap Jerry Jiang sembari memasuki kamar putrinya.
" Ya...apa ada masalah" ucap Tiara polosnya tanpa ada rasa curiga sedikitpun.
" Ya...ada sedikit masalah, papa belum menemukan orang yang tepat untuk menjadi penanggungjawab pada proyek ini" ucap Jerry dengan wajah sedih.
" Papa bisa serahkan tugas itu kepada paman Mo bukan?" usul Tiara menarik kursi untuk mempersilahkan papanya duduk.
" Tidak! Ia tidak bisa, Mo zi telah aku tugaskan untuk proyek kota A. Bagaimana jika kamu saja yang bertanggung jawab pada proyek hotel di kota J ini" ucap Jerry menggenggam tangan putrinya untuk meminta bantuannya.
" Aku? Bagaimana bisa! Aku sama sekali tidak mengerti tentang pembangunan hotel" ucap Tiara kaget dengan omongan papanya sambil menunjuk ke arah hidupnya sendiri.
" Tidak apa-apa... Papa akan mengajarkan itu padamu. Hanyalah kamu orang yang dapat papa percaya" senyuman Jerry mengembang, ia telah berhasil membujuk Tiara.
Tiara yang tidak mengerti mengapa papanya memilihnya untuk bertanggungjawab dengan proyek pembangunan hotel dikota J, hanya bisa diam dan menerima keputusan papanya. walaupun papanya tahu benar jika dia memang belum pernah mengerjakan proyek apapun.
" Baiklah! Istirahat dan tidurlah lebih awal, besok kamu harus pergi ke perusahaan rekanan untuk melakukan penandatanganan kontrak kerjasama" ucap Jerry meninggalkan kamar Tiara.
Tiara tidak mengerti kenapa sikap papanya berubah. Dia tahu benar, tidak mungkin seorang Jerry Jiang akan mempercayakan sebuah besar proyek perusahaan kepadanya begitu saja. Pasti ada yang disembunyikan darinya, dan apa alasan yang membuat papanya bisa seperti ini (pikir Tiara).
PERUSAHAAN JIANG GRUP
Sangat pagi Tiara sudah berangkat kekantor. Tiara terlihat duduk di kursi kerjanya seperti biasanya, hari masih pagi tetapi dia sudah merasa lelah. Entah apa yang terjadi akhir-akhir ini dia sangat mudah sekali capek dan merasa sedikit pusing. Mungkin efek banyak masalah dan kurang tidur.
Kring... kring...suara telpon dimeja kerjanya. Tiara segera mengangkatnya.
" Tiara keruangan papa sebentar" suara Jerry.
" Baik pak, saya akan segera kesana" ucap Tiara beranjak dari tempatnya menuju ruangan direktur Jerry.
Tok tok tok...suara pintu diketuk, Tiara masuk dan menemui Jerry. Jerry menyodorkan sebuah map berisi kontak kerjasama pembangunan hotel di kota J.
" Tiara didalam map ini ada kontak perjanjian pembangunan hotel di kota J. Sekarang kamu pergi ke perusahaan Lianxi Grup untuk menemui presiden direktur perusahaan Lianxi Grup untuk melakukan penandatanganan kontrak" ucap Jerry.
Tiara mengambil berkas diatas meja dan berjalan keluar ruangan.
" Oh ya...Tiara temui saja Presdir Kim, Papa sudah membuat janji dengan dia" tambah Jerry menghentikan langkah kaki Tiara.
Tiara mengambil tas kerjanya dimeja dan segera keluar dari kantor untuk pergi ke perusahaan Lianxi Grup. Tiara berangkat untuk penandatanganan kontrak dengan perusahaan Lianxi Grup begitu saja. Ia sama sekali tidak melihat isi kontrak yang dia bawa saat ini, dia percaya papanya tidak mungkin akan menjebaknya untuk kedua kalinya. Seperti yang dilakukan papanya dulu yang memindahkan Tiara ke perusahaan cabang di kota J yang hampir bangkrut itu, sehingga dia harus sangat bekerja keras untuk membangkitkan kembali perusahaan itu.