Chereads / Pewaris Dewa Jahat / Chapter 41 - Siapa Gadis Berambut Merah Ini !?

Chapter 41 - Siapa Gadis Berambut Merah Ini !?

Meskipun jumlah toko di Kota Hutan Biru hanya sedikit tetapi mereka menyediakan semua kebutuhan. Sambil mengerutkan alisnya dengan kencang, Yun Che mempercepat langkah kakinya dan segera melangkah masuk ke toko obat disebelah kanannya.

"Penjaga toko, apakah ada Bunga Lentera Ungu dan Anggur Pasir Besi?" Yun Che segera berkata setelah memasuki toko obat dan saat yang sama dengan cepat memeriksa toko obat dengan matanya.

Sekilas, penjaga toko obat terlihat seperti pria paruh baya yang lesu dan membosankan. Tanaman obat yang Yun Che tanyakan merupakan tanaman obat yang umum. Bunga Lentera Ungu dapat menghilangkan dingin dan Anggur Pasir Besi dapat dibentuk menjadi Pil Penyembuh tingkat sangat rendah; keduanya dapat ditemukan dimana saja dan harganya sangat murah. Penjaga toko segera menjawab dengan lemah : "Ada, berapa banyak yang kau inginkan?"

"Seperempat kilo tiap jenisnya!" Yun Che berkata dengan terburu-buru.

Penjaga toko membungkus obat itu dan menyerahkan itu kepadanya : "Semuanya dua puluh koin kekal kuning."

[Catatan Penulis : Mata uang Benua Langit Kekal dibagi tiga : Koin Kekal Kuning, Koin Kekal Biru dan Koin Kekal Ungu. 1 Koin Kekal Ungu = 100 Koin Kekal Biru = 10.000 Koin Kekal Kuning. Keterangan Nilai Koin Kekal : Pendapatan tahunan setiap rumah tangga di Benua Langit Kekal rata-rata 30.000 Koin Kekal Kuning atau 3 Koin Kekal Ungu]

Setelah meletakkan Koin Kekal di kasir, Yun Che segera pergi; tanpa berhenti, dia berjalan menuju pintu keluar kota sebelah selatan.

Xiao Ba sekarang telah melihat bayangannya namun tidak segera menyerang tetapi berjalan dibelakangnya tanpa ekspresi apapun di wajahnya.

Pintu keluar kota Hutan Biru segera muncul didepan mereka. Ke arah selatan Kota Hutan Biru ada pegunungan yang lebat bernama Jajaran Pegunungan Naga Merah. Pegunungan ini didiami oleh berbagai jenis binatang sakti membuatnya sangat berbahaya. Bahkan militer Kota Hutan Biru dan kultivator energi sakti, yang kekuatannya renda, mereka hanya berani bergerak di bagian paling luar dari pegunungan. Ketika seseorang pergi lebih jauh kedalam pegunungan, akan bertemu dengan binatang sakti dengan level lebih tinggi dan ini seringkali berujung pada pelarian yang sulit karena dikejar binatang sakti. Alasan mengapa pegunungan ini dinamakan Jajaran Pegunungan Naga Merah karena di tengah lapisan pegunungan ini hidup naga api besar yang nafas apinya sangat besar seperti namanya.

Meskipun demikian itu hanyalah sebuah legenda dan tidak ada seorang pun yang pernah melihatnya. Naga merupakan binatang sakti tertinggi, bahkan naga level terendah sekalipun memiliki kekuatan yang menakutkan. Dan jika mereka benar-benar ada, tidak mungkin bisa hidup setelah bertemu satu naga.

Melangkah ke dalam Jajaran Pegunungan Naga Merah, Yun Che perlahan menarik nafas, memeluk dua tas berisi obat yang dia bawa dari toko obat ke dadanya dengan tangan kanannya dan menyelubungi tanaman obat dengan tangan kirinya yang mengeluarkan kerlipan cahaya dari Mutiara Racun Langit… Tiba-tiba, sejumlah besar serpihan jatuh dari tangannya. Saat Yun Che menggerakkan tangan kirinya, apa yang tertinggal di telapak tangannya hanyalah sebuah pil kecil yang tersusun dari bubuk ungu kehitaman.

Bunga Lentera Ungu tidak memiliki kandungan racun demikian juga dengan Anggur Pasir Besi, jadi tidak akan keracunan jika kedua tanaman ini dikonsumsi bersama. Bahkan jika ini beracun, pengaruh racun sangat kecil terhadap seseorang yang telah mencapai Tingkat Batin Sakti atau bahkan tidak ada pengaruh apa-apa.

Meskipun demikian, bubuk yang dibuat dari kombinasi tertentu dari Bunga Lentera Ungu dan Anggur Pasir Besi, memiliki kemampuan untuk memedihkan mata. Jika tersentuh mata, tidak peduli bagaimana tingginya kekuatan sakti seseorang, mereka akan kehilangan penglihatan sesaat.

Sambil memegang bubuk itu pada tangannya, Yun Che perlahan berputar dan memandang Xiao Ba yang berjarak hanya sepuluh langkah dari dirinya, kemunculannya seperti hantu yang tidak terdeteksi.

Xiao Ba cukup terkejut ketika Yun Che dapat mengetahui keberadaanya. Dia menatap Yun Che dengan mencemooh dan berkata dengan dingin : "Kau dipanggil Xiao Che, bukan? Manusia tidak berguna yang ditendang keluar dari Klan Xiao!"

"Bukan, saya bernama Yun Che!" Yun Che dengan santai membelalakkan mata kepadanya. Tidak ada sedikitpun rasa takut di wajahnya.

"Heemh!" Xiao Ba sesungguhnya tidak tertarik siapa namanya, tidak juga peduli dengan sikap santai Yun Che, berhadapan dengan sampah yang nadi saktinya rusak, tidak ada yang perlu dipikirkan : "Saya mendapat perintah dari tuan mudaku untuk mengirimkan kamu menghadap dewa kematian! Di kehidupan berikutnya, ingatlah untuk tidak menggangu orang yang tidak bisa kau hadapi!"

Saat suaranya menghilang, sebuah pisau sudah berada di tangan Xiao Ba. Dia kemudian mengayunkan tangan kanannya, dan pisau itu meluncur ke arah Yun Che dengan suara memekakkan telinga seperti membelah udara… Xiao Kuangyun ingin menghancurkan wajah Yun Che dan memotong lidahnya, tetapi dia tidak memiliki kesabaran membuang waktu dan energi untuk menghadapai sampah seperti dia. Dia bahkan terlalu malas untuk menyentuh Yun Che, jadi dia mengeluarkan pisau dan menusuk langsung ke lehernya.

Ketika Xiao Ba tiba-tiba menarik keluar sebuah pisau, kening Yun Che berkerut dan ketika Xiao Ba mengayunkan tangan kanannya, hatinya terkesiap… Dia sudah bersiap jika Xiao Ba berlari kearahnya dan menamparnya, tetapi dia tidak menduga ternyata orang yang telah mencapai Tingkat Kekal Roh dari Sekte Xiao akan menggunakan senjata melawan seorang yang tidak pantas seperti dirinya. Dan bahkan hendak membunuhnya menggunakan pisau!

Dengan kekuatan sakti yang tidak berarti di tubuhnya, bagaimana mungkin dia mengelak dari tusukan pisau dari seseorang yang sangat kuat yang telah mencapai Tingkat batin sakti?

Apakah Xiao Ba sudah gila? Dia sesungguhnya bertindak aneh diluar kebiasaan manusia normal! Bertindak menggunakan senjata untuk membunuh seseorang yang tidak memiliki kekuatan sakti seperti dirinya; bukankah dia akan malu jika hal ini diketahui orang lain?... Yun Che tanpa daya mengutuk didalam hatinya. Saat kilatan pisau sudah berada dekat matanya, dia berusaha mengelakkan pisau itu secara refleks tetapi kecepatan tubuhnya yang lambat membuat dia tidak ada kesempatan untuk menghindari pisau itu…

Sesaat sebelum pedang itu menembus tenggorokan Yun Che, sebuah bayangan merah keluar dari tubuh Yun Che seperti pancaran kilat dan anak panah yang menuju Xiao Ba…

Wiiisssh~~~~~~~~

Pedang pendek tidak menembus tenggorokan Yun Che tetapi menghilang dari pandangannya! Sekarang dibelakang tubuh Xiao Ba telah bertambah dengan sebuah bayangan kecil mungil. Punggungnya menghadap Yun Che; mengenakan sepotong pakaian putih, dia memperlihatkan ketelanjangan yang menggiurkan dan kakinya seindah giok. Rambut merahnya terurai turun sampai ke pinggangnya, daya pikatnya sungguh tak tertandingi.

Dan di tangan kanannya, jelas terlihat pisau yang Xiao Ba lemparkan kepadanya!

Gadis ini… pakaiannya dan rambut merah… jangan-jangan…

Xiao Ba tetap berada di posisi yang sama ketika dia melemparkan pisau , seluruh tubuhnya membeku tidak bergerak. Dia diam penuh ketakutan, dia tidak memutar tubuhnya, ekspresi dan gerakannya tidak berubah sama sekali seolah-olah dia terhenti dalam waktu, disaat yang sama dia melihat suatu gambaran dunia yang sangat mengerikan….

Seperti ada hembusan angin sepoi, tubuh Xiao Ba yang lagi berdiri tiba-tiba jatuh berkeping-keping dengan cepat… Benar! Dia jatuh berkeping-keping, seperti runtuhnya tumpukan blok bangunan mainan yang runtuh satu blok pada saat yang sama, menjadi genangan darah dan tak terhitung banyaknya potongan bagian tubuh.

Angin yang berhembus menerpa wajah Yun Che membawa bau anyir darah. Seluruh tubuhnya kaku ditempat. Saat dia melihat punggung gadis itu, pupilnya berkontraksi dengan cepat dan nafasnya terhenti. Bahkan denyut jantungnya berhenti berdetak.

Pakaian dan rambut merahnya menunjukkan kepadanya bahwa ini adalah gadis yang dia temui pada malam itu di gunung belakang yang juga telah masuk ke Mutiara Racun Langit. Tetapi, setelah masuk kedalam Mutiara Racun Langit, dia terus tertidur tanpa sadar… Tetapi sekarang, dia terbangun, meninggalkan Mutiara Racun Langit dan menunjukkan kepadanya pemandangan yang sangat mengerikan yang dia belum pernah saksikan di Benua Langit Kekal.

Tidak diragukan lagi, dalam sekejab gadis itu dapat merampas pedang yang hendak menembus tenggorokannya, secepatnya menuju Xiao Ba dan membunuh dia… Seluruh proses terjadinya seperti kilatan cahaya yang berlangsug tidak lebih dari sedetik… Seluruh tubuh Xiao Ba seperti dicincang. Paling sedikit dibutuhkan ratusan tebasan untuk menciptakan kondisi seperti itu…

Dengan kata lain, gadis ini bukan saja menangkap pisau yang hampir merenggut jiwanya beberapa saat lalu tetapi juga menggunakan pisau yang sama dan mencincang Xiao Ba ratusan kali!!

Apa.. Apa ilmu yang dimiliki gadis ini?

Tidak! Apakah tingkatan ini bisa dicapai 'manusia?!!

Duung!

"Uuuuhh…."

Saat Yun Che berada dalam kondisi shok, pisau yang dipegang gadis itu tiba-tiba jatuh ke tanah dan dia mengerang kesakitan seperti suara yang biasanya terdengar dari seekor binatang kecil. Bahkan sesudah itu, seluruh tubuhnya perlahan berjongkok diatas tanah dan tubuh mungilnya sedikit gemetar seperti dia mandi di air dingin…

Racun Pembunuh Dewa Abadi… Bagaimana dapat saya, puteri ini… mengalami seperti… reaksi balik… padahal hanya menggunakan tingkat energi demikian… Uuuh…" Yun Che dengan hati-hati berjalan mendekat dua langkah dan saat pandangannya jatuh pada genangan darah, hatinya merasa dingin… Siapa gadis berambut merah ini!? Xiao Ba berasal dari Sekte Xiao, kekuatannya berada pada tingkat Batin Sakti! Di Kota Awan Apung mungkin tidak ada yang dapat melawannya; tetapi gadis ini dapat membunuhnya dalam sekejab!

Gadis ini tidak diragukan baru berusia sekitar dua belas atau tiga belas tahun! Pada usia ini, bahkan mencapai Tingkat Dasar Sakti sangat jarang. Xia Qingyue mencapai level sepuluh Tingkat Dasar Sakti pada usia enam belas tahun yang bisa dipertimbangkan sebagai jenius nomor satu di seluruh kota, teapi gadis ini…. Gadis ini…

Ini pertama kalinya, sejak tiba di Benua Langit Kekal, Yun Che benar-benar shok. Saat dia melihat pemandangan yang terpampang dihadapannya, ini sudah melewati batas pemahamannya… pemahaman yang dia peroleh dari dua waktu hidupnya!

Yun Che menarik nafas dalam, dia berusaha menenangkan diri sekuatnya, menggertakkan giginya dan akhirnya berkata : "Gadis kecil… kau… sudah bangun?"

Mendengar suara Yun Che, tubuh gadis itu berhenti gemetar. Dia perlahan berdiri, berbalik dan menunjukkan wajahnya yang selembut boneka. Meskipun wajahnya belum dewasa tetapi lembut dan sangat cantik, namun sekarang ekspresi kesakitan jelas terlihat pada wajahnya. Dia menatap Yun Che dan dengan lembut tetapi bernada dingin : "Sungguh tidak dapat dipercaya, Mutiara Racun Langit memilih seorang yang tidak berguna seperti dirimu untuk menjadi tuannya! Jangan katakan bahwa kepekaan atas benda saktiku juga mengalami penyimpangan?

Berbicara dengan lugas, ini pertama kalinya Yun Che berhadapan muka dengan muka. Meskipun dia sering mengunjungi dirinya setiap hari dalam Mutiara Racun Langit tetapi saat melihat dirinya lagi sekarang, Yun Che tetap tidak mampu memalingkan pandangannya. Penyebabnya karena gadis ini sangat cantik, kecantikannya bahkan cukup untuk mencuri jiwa seseorang. Setiap bagian wajahnya sangat lembut dan sempurna melebihi apa yang bisa dibayangkan; mungkin kecantikannya mencapai puncak kesempurnaan yang sangat sulit digambarkan.

Matanya bening berkilauan seperti batu permata hitam yang berharga tetapi juga dalam seperti langit malam. Dari matanya, Yun Che melihat semacam keangkuhan… Namun keangkuhan ini sangat berbeda dengan keangkuhan Xiao Kuangyun yang menyalahgunakan kuasa, tetapi sikap terhormat yang datang dari jiwanya sehingga di matanya, setiap pribadi di seluruh dunia tanpa kecuali, hanya seperti semut besar, bahkan setiap mahluk hidup di dunia ini dapat dianggap seperti debu.

.........

Kota Hutan Biru, dalam restoran.

Semua menu utama dan menu penutup telah disajikan, tetapi Xiao Ba belum juga kembali.

Xiao Kuangyun mulai merasa gelisah dan mendengus dengan dingin : "Melawan seonggok sampah, dia sangat membuang waktu. Heemh, mungkin dia tersesat di tempat yang tidak dia kenal? Xiao Jiu, pergilah melihatnya."

"Ya, Tuan muda!" Xiao Jiu menerima perintah dan segera berdiri berjalan ke luar restoran, kemudian mengambil arah yang Xiao Ba ambil sebelumnya.