Chereads / Pewaris Dewa Jahat / Chapter 36 - Rahasia Kelahiran

Chapter 36 - Rahasia Kelahiran

Asal mula kebakaran di rumah obat dan halaman selatan luar biasa aneh. Jelas bahwa ada yang sengaja membakar tetapi herannya orang-orang disekitar tempat itu tidak melihat adanya satu bayangan yang mencurigakan. Bahkan penjaga Klan Xiao yang berdiri diluar pintu rumah obat tidak melihat seorang pun yang masuk atau keluar rumah obat.

Tetapi beruntung, kebakaran tidak terlalu hebat dan mudah dikontrol. Xiao Yunhai secepatnya mengatur pemadaman dan sesudah itu dengan cemas dia memanggil Xiao Gu. Dia kemudian sekali lagi bergegas kembali ke halaman kecil Xiao Yulong.

Saat dia mendorong pintu, Xiao Yunhai baru saja hendak memanggil nama Xiao Yulong tetapi justru seluruh tubuhnya menjadi kaku seolah-olah dia disambar petir. Dia menampakkan ekspresi bodoh dan berdiri nanar ditempat itu.

Xiao Yulong tidak lagi berada di atas tempat tidur tetapi menggigil dan terkapar dengan perutnya dilantai seperti anjing mati. Seluruh tubuhnya penuh dengan darah; kedua pergelangan kaki dan tangan terluka hebat, tangan dan kakinya saling membelit. Seluruh wajahnya penuh cipratan darah; kedua telingannya hanya tersisa dua onggokan daging… Hidung dan bibir atasnya seluruhnya hilang, sekarang ditempat itu dipenuhi gelembung darah. Aliran cairan merah, putih dan hitam bergantian keluar dari tengah kedua rongga matanya… Bahkan tubuh bagian bawahnya penuh diliputi warna merah tua.

Seluruh tubuh Xiao Gu gemetar sampai kedua kaki setengah tertekuk diatas lantai. Sepanjang perjalanan karir medisnya, dia sudah melihat banyak luka besar dan kecil tetapi dia tidak pernah melihat peristiwa yang kejam, berdarah dan tragis seperti ini. Saat dia melihat corak kulit Xiao Yulong, dia dapat mengatakan bahwa Xiao Yulong belum mati… dan masih ada sedikit harapan hidup… tetapi kondisinya yang mengerikan mungkin seratus bahkan seribu kali lebih buruk daripada mati.

Seluruh tubuh Xiao Yunhai gemetar, hatinya hancur berkeping-keping, kulitnya sepucat mayat. Saat dia merasakan seseorang mendekat, tubuh Xiao Yulong kejang dan berkerut, rengekan tanpa harapan keluar dari mulutnya yang terlihat mengeluarkan darah.

Tubuh Xiao Yunhai secepatnya maju dan saat dia melangkah satu langkah, dia tiba-tiba berteriak keras seperti gila : "SIAPA PELAKUNYA!!! SIAPA PELAKUNYA!!!"

"Tunjukkan pantatmu sekarang! Saya ingin mencincang kamu menjadi ribuan potong!! Dan membuatmu menderita kematian dengan ribuan tikaman!! Mati tanpa keturunan!!"

Geraman Xiao Yunhai berisi kemarahan dan kegilaan yang sangat besar sehingga terlihat sepertinya dia sudah menjadi gila. Dia merasa dadanya seperti mau meledak dan pembuluh darahnya seperti mau pecah. Saat dia melihat tubuh anaknya yang penuh cacat terbaring di tanah, yang terlihat tidak mirip manusia lagi, dia tidak dapat menahan diri dan kebenciannya bahkan sampai dia tidak bisa berteriak lagi.

"Siapa! Siapa yang melakukan perbuatan terkutuk ini! Tunjukkan pantatmu sekarang!! Tunjukkan…. AHHHHH!!!!"

Xiao Yunhai secepatnya maju dua langkah ke depan dan segera menghancurkan jendela belakang sambil berteriak keras dan sedih. Pada saat ini, dia tidak menyangka menemukan dua baris tulisan merah darah di atas tembok disamping tangannya… tulisan ini ditulis menggunakan darah anaknya Xiao Yulong.

"Orang tua brengsek Xiao! Hadiah khusus ini untuk merayakan pengangkatan anak anjingmu masuk ke Sekte Xiao. Mohon diterima dengan baik."

"UUAAAAAAH!!"

Xiao Yunhai dengan geram meninju sekali lagi tulisan berdarah yang tertulis di atas tembok dan menghancurkannya dengan suara yang sangat keras. Teriakan geramnya yang keras tiba-tiba diiringi dengan tersemburnya darah seperti anak panah dari mulutnya, kedua bola matanya berputar ke atas saat dia jatuh terkapar di atas tanah.

Sesudah menghukum Xiao Yulong dengan kejam, Xiao Che balik ke ruangannya sendiri dan memasukkan pakaian yang dibuat Xiao Lingxi untuknya dan semua tabungan pribadinya ke Mutiara Racun Langit. Tabungannya hanya sedikit, semuanya hanya 1800 koin kuning Kekal.

Sebelum pergi, dia tiba-tiba agak ragu dan kemudian memasukkan juga selimut yang dia dan Xia Qingyue biasa pakai kedalam Mutiara Racun Langit.

"Enam belas tahun hidup di tempat ini… Di masa depan, mungkin mustahil saya bisa balik kesini lagi."

Xiao Che mengingat banyak kenangan saat dia sejenak melihat sekeliling… kenangannya bukan karena Klan Xiao tetapi karena banyak kenangan dirinya dan Xiao Lingxi disini. Sebelum dia berusia sebelas tahun, tempat ini bukan hanya kamarnya tetapi juga kamar Xiao Lingxi. Pada saat itu, baik siang atau malam, mereka tidak terpisahkan dan selalu bersama sepanjang waktu.

Setelah cukup lama berdiam disitu, Xiao Che akhirnya kembali ke keadaan menghilang, memanjat tembok dan masuk ke area gunung belakang.

Batas waktu Pil Penghilang Bintang hanya tersisa sekitar satu jam. Alasan utama mengapa dia menggunakan Pil Penghilang Bintang adalah untuk melihat Xiao Lie dan Xiao Lingxi, untuk memastikan keselamatan mereka. Hanya Xiao Yulong seorang tidak cukup pantas untuk menggunakan Pil Penghilang Bintang. Meskipun tidak disangka dia menemukan dua bilah Rumput Penghilang Bintang di hari pertama kelahiran kembalinya, dia jelas tahu bahwa Rumput Penghilang Bintang adalah benda pusaka yang langka dan diseluruh Benua Langit Kekal, total keseluruhan jumlahnya mungkin tidak mencapai sepuluh bilah.

Menyiksa Xiao Yulong hanyalah untuk bersenang-senang. Hanya ada satu hal yang dia sangat ingin lakukan bahkan dibandingkan dengan penderitaan Kakek dan bibi kecilnya… ini hanya sedikit bunga!!

Dia sangat ingin membunuh Xiao Kuangyun! Meskipun demikian, bahkan dengan kekuatan mistis dari Rumput Penghilang Bintang, tidak mungkin dia dapat membunuh Xiao Kuangyun. Meskipun dia tidak tahu level kekuatan sakti Xiao Kuangyun dan walaupun dia seorang bodoh, Xiao Kuangyun berasal dari Sekte Xiao, jadi kekuatan saktinya seharusnya lebih tinggi beberapa level dibandingkan Xiao Yulong.

Tetapi walaupun dia tidak dapat melakukannya sekarang, dia berharap satu hari bisa melakukannya… Utang ini, dia bersumpah untuk menagihnya kembali ratusan kali lipat!! Dia bukan lagi Xiao Che yang lemah dan pengecut, seseorang yang berpengaruh sangat besar pada keinginannya yaitu Yun Che, yang memandang rendah setiap orang! Setelah gurunya diburu sampai mati seperti anjing, dia bersumpah untuk membunuh semua Klan yang terlibat membunuh gurunya! Untuk mereka yang menyakiti keluarganya, dia bersumpah dia akan membuat Klan Xiao dan Xiao Kuangyun, menyesal seumur hidup mereka.

Cara dia menyiksa Xiao Yulong sangat kejam, sehingga dapat membuat gemetar dan mimpi buruk bagi banyak orang yang menyaksikannya. Meskipun demikian, dimatanya, itu tidaklah kejam, tetapi merupakan harga yang harus dibayar oleh mereka yang melawannya!!

Sekarang, Klan Xiao berada dalam keadaan kacau dan bunyi keras suara peringatan berdengung tidak berhenti sangat lama. Hal ini yang Xiao Che inginkan… Selain menyiksa Xiao Yulong, membakar ruangan dalam Klan Xiao adalah rencananya supaya Klan Xiao mengeluarkan Perintah Rapat Klan… Dibawah Perintah Rapat Klan, semua orang yang menjaga gunung belakang harus kembali.

Seperti yang dia perkirakan, dia belum pergi jauh saat melihat empat anggota Klan Xiao terburu-buru melangkah pergi. Seperti angin, mereka berlari melewati dia ke arah Klan Xiao.

Xiao Che mempercepat langkahnya dan berjalan langsung menuju Jurang Perenungan di gunung belakang.

Jurang Perenungan adalah area tertutup rapat yang Klan Xiao gunakan untuk menghukum pelanggar hukum Klan mereka. Bagian dalamnya gelap dan lembab; di musim panas, panasnya sangat menyengat dan di musim dingin akan sedingin es. Kebetulan juga karena gerbangnya yang sempit, tidak mungkin ada binatang buas sakti yang memaksa masuk.

Dalam ingatan Xiao Che, tidak banyak orang yang dipenjarakan di Jurang Perenungan dan waktu terlama orang yang dipenjarakan tidak pernah lebih dari dua bulan. Tetapi meskipun anggota Klan Xiao tahu bahwa Xiao Lingxi dijebak, mereka tetap memenjarakannya selama lima belas tahun….

Lima belas tahun… Berapa banyak waktu lima belas tahun yang seseorang punyai disepanjang hidupnya? Sekarang Xiao Lingxi baru berumur lima belas tahun. Jika dia dipenjara didalam, maka periode waktu paling indah dalam hidupnya akan dihabiskan dalam kegelapan dan kedinginan seorang diri… Ini adalah siksaan yang kejam.

Saat dia membuka keadaan menghilangnya, Xiao Che menatap gerbang Jurang Perenungan dan mengepalkan erat kedua tangannya… Bagaimana mungkin dia membiarkan kakek dan bibi kecilnya terus dipenjara di tempat ini… Tetapi sekarang dia tidak memiliki kemampuan untuk menyelamatkan mereka. Dia tidak ada pilihan selain memandang dengan tanpa harapan, bertahan dan membenci…

Mengambil nafas dalam, Xiao Che melangkah maju. Tanpa menghilang, gerakannya secara alami menimbulkan suara langkah kaki. Suara langkah kakinya membangkitkan perhatian Xiao Lie di Jurang Perenungan yang secara otomatis memandang keluar dengan waspada. Di saat pandangannya bertemu dengan Xiao Che, tiba-tiba terkejut dan berteriak tersendat : "Anak Che!!"

"Ah!"

Suara terkejut seorang gadis muda juga terdengar, diikuti oleh langkah kaki yang ribut. Bayangan Xiao Lingxi segera tampak disamping Xiao Che; tampaknya dia sangat kurus dan rambutnya morat-marit. Setelah melihat Xiao Che, dia menutup bibirnya dengan jarinya dan berdiri diam di tempat itu. Tidak sampai sedetik kemudian, air mata mulai mengalir memenuhi matanya…

"Che kecil!" Saat dia berteriak, dia segera berlari kedepan dan mendekapkan dirinya di dada Xiao Che. Dia menggunakan kedua tangannya memeluk erat Xiao Che dan menangis tersedu-sedu. Dalam benaknya, sejak dia dipenjara selama lima belas tahun dan Xiao Che diusir dari Klan Xiao, dia tidak akan pernah bertemu lagi denganya selama lima belas tahun. Dia tidak pernah menyangka Xiao Che tiba-tiba muncul didepan matanya seperti sebuah ilusi.

Xiao Lie berjalan dan seluruh wajahnya menampakkan ekspresi sangat emosional : "Anak Che… Bagaimana…. Bagaimana bisa kau berada disini? Apakah Klan Xiao mengizinkan kau kembali?"

Xiao Che menggelengkan kepalanya dan mengelus punggung Xiao Lingxi : "Saya diam-diam menyelinap balik… Tetapi tenanglah Kakek, kejadian besar sedang menimpa Klan Xiao sehingga setiap orang dipanggil kembali. Tidak ada seorang pun yang menemukan saya.

"…." Xiao Lie mengangguk. Dia bahkan tidak bertanya apa yang terjadi di Klan Xiao. Dia sepenuhnya tidak peduli atas Klan Xiao, jadi bahkan jika Klan Xiao dimusnahkan, tidak akan ada perubahan besar pada ekspresinya.

Ada banyak gua di Jurang Perenungan yang dalam ataupun tidak. Dekorasi didalam sangat sederhana, dalam sekilas pandang hanya ada beberapa meja batu yang terlihat. Xiao Lingxi menangis tak terkendali, Xiao Che tidak menghentikan tangisannya. Dia ingin Xiao Lingxi melepaskan semua kesedihan, ketakutan, kecemasan dan keraguan yang tersimpan dalam hatinya; karena dia mungkin depresi sejak dia tinggal disini cukup lama… Diatas semuanya, dia hanyalah seorang gadis kecil berumur lima belas tahun.

Xiao Lingxi akhirnya berhenti, dia menangis demikian kerasnya sampai hampir pingsan.

Xiao Che duduk menghadap Xiao Lie didepan meja batu. Disebelahnya, kedua tangan Xiao Lingxi memeluk erat dan melekat pada tangannya sambil meletakkan kepala kecilnya di bahunya. Dia tidak peduli Xiao Lie juga berada didekat mereka dan tidak ingin melepaskan pegangannya, seolah dia takut Xiao Che akan menghilang lagi dari dunianya.

"Sesudah kalian dipenjara disini, apakah mereka melakukan sesuatu yang buruk kepada kalian?" Xiao Che bertanya dengan kuatir.

Xiao Lie menggelengan kepalanya dan tertawa senang : "Tenanglah. Bidadari Chu dari Istana Awan Beku mengisyaratkan bahwa dia akan melindungi kami dari Sekte Xiao sebelum dia pergi. Dengan perlindungan dari kekuatan besar seperti ini, bagaimana mungkin mereka berani menyakiti saya maupun anak Xi? Setelah Sekte Xiao pergi, mereka bahkan lebih tidak berani; yang paling penting, saya memiliki reputasi sebagai ahli nomor satu di Kota Awan Apung, heh heh."

"Baguslah." Xiao Che mengangguk, hatinya merasa lebih hormat kepada guru Xia Qingyue.

"Xia Qingyue adalah isteri yang baik, sampai akhir, dia tidak menghancurkan surat pernikahan." Xiao Lie berkata dengan ekspresi melankolis.

"….." Xiao Che diam-diam menganggukkan kepalanya.

Keheningan melanda tiga orang ini. Setelah melewati kesengsaraan sampai hari ini, nasib mereka naik turun. Meskipun mereka memiliki ribuan kata dalam hati yang ingin dibicarakan, mereka benar-benar tidak tahu harus mulai darimana….

"Kakek, saya ingin tahu…."

"Kau ingin bertanya siapa orang tua biologismu, bukan?" Xiao Lie berkata dengan tiba-tiba meneruskan kalimatnya dengan ekspresi tenang pada wajahnya.

"Eh," Xiao Che mengangguk sambil matanya berkonsentrasi menatap Xiao Lie : "Saya yakin saya tidak diadopsi tanpa alasan yang tepat… Kakek, kau pasti tahu alasannya, bukan?"

Xiao Lingxi juga mengangkat matanya saat dia menatap dengan heran kepada Xiao Lie.

Xiao Lie menatap dengan diam Xiao Che cukup lama sampai dia menarik nafas ringan dan perlahan menutup matanya.

"Saya sebenarnya berpikir bahwa rahasia ini akan tersimpan dalam hatiku sepanjang hidup dan tidak ada orang kedua yang akan mengetahuinya… Sekarang Klan Xiao tidak sabar terhadapmu dan kau telah bertumbuh, mengetahui hal ini dapat dianggap baik; mengetahui asal-usul juga merupakan tugas keturunan."

"Ayah biologismu bermarga Yun…."