Chereads / Pewaris Dewa Jahat / Chapter 37 - Xiao Ying Manusia Berbudi Luhur

Chapter 37 - Xiao Ying Manusia Berbudi Luhur

Yun? Xiao Che bingung. Di Benua Awan Biru, marga yang diberikan gurunya juga Yun, ini merupakan kejadian kebetulan yang sangat aneh.

"Selain marga ayah biologismu Yun, saya tidak memiliki informasi yang lain; misalnya, saya tidak memiliki ide apa arti nama ini dan darimana berasal. Xiao Ying bertemu ayahmu saat dia mengembara di Kerajaan Angin Biru. Tahun itu, ayahmu menyelamatkan hidup Xiao Ying saat dia diserang oleh binatang sakti yang kuat. Sesudah itu, keduanya mulai berjalan bersama dan saat menyadari bahwa mereka sangat cocok, mereka bersumpah menjadi saudara angkat sebelum mereka berpisah."

Xiao Lie perlahan mengangkat kepalanya saat dia mengenang kejadian masa lalu dan dengan semangat berkata : "Sesudah Xiao Ying kembali, dia menjelaskan tentang ayahmu kepadaku dan terus memuji dirinya; bahwa bukan saja tampan tetapi juga jujur dan terbuka. Lagi pula, dia memiliki bakat yang luar biasa dan mengherankan, dia benar-benar seorang manusia yang hebat. Pada saat itu, bakat Xiao Ying dapat dikatakan tidak ada bandingnya di Kota Awan Apung; ketika dia dengan jujur mengakui bahwa bakatnya tidak dapat dibandingkan dengan ayahmu… Saya tidak percaya dan bertanya kepadanya sudah pada tingkat apa kekuatannya, tetapi Xiao Ying hanya tersenyum dan tetap tidak mengatakannya. Dia berkata bahwa saya tidak akan percaya jika dia mengatakannya."

"Tidak ada seorangpun yang tahu kepribadian anakku lebih baik dariku. Dia tidak akan berkata bohong. Pada saat itu ayahmu dikonfirmasi sebagai seseorang dengan bakat luar biasa; pada usia muda, kekuatan saktinya mencapai level yang mengherankan. Kau dapat dengan jelas melihat keluhuran budinya, walaupun dengan bakat yang demikian luar biasa dia mau menjadi saudara angkat Xiao Ying, yang sebenarnya jauh dibawahnya dalam kekuatan sakti. Tidak heran kenapa Xiao Ying selalu memuji ayahmu dan sangat menghormatinya saat mau menjadi saudara angkatnya."

"Sesudah itu, Xiao Ying menikah dan mendapatkan seorang anak… dan dua bulan sesudah anak itu dilahirkan, dia bertemu kembali dengan ayahmu… bersama ibumu."

Emosi Xiao Lie sekarang berubah drastis. Xiao Che menahas nafasnya dan terus mendengarkan dengan diam.

"…Tetapi pada saat itu, kedua orang tuamu penuh berlumuran darah, dan ditangan mereka ada kamu, yang juga penuh darah. Kau baru berusia dua bulan saat itu, tidak sadar dalam pelukan ibumu. Saat Xiao Ying menolong mereka dan membawa ke lokasi rahasia. Tubuh mereka seluruhnya penuh luka dan seluruh kekuatan sakti mereka habis… Mereka hanya berdiam tidak lama sebelum akhirnya pergi, karena orang-orang yang mengejar mereka sangat kuat, begitu kuatnya, bahkan seluruh kota Awan Apung tidak mungkin melawannya. Jika mereka tetap tinggal, mereka hanya akan menyebabkan Xiao Ying celaka."

"Xiao Ying tidak dapat mencegah mereka pergi dan dia tahu tidak memiliki kemampuan untuk melawan musuh yang bahkan orang tuamu tidak bisa hadapi. Pada saat itu, dia melihat keteguhan dan kekerasan hati dimata orang tuamu… Sesungguhnya, orang tuamu sudah kehabisan seluruh energi mereka untuk berusaha lari dan mereka tidak memiliki harapan untuk lari dari orang-orang yang mengejar mereka… Karena itu, Xiao Ying menggunakan alasan untuk menenangkanmu… dan diam-diam menukar anaknya, cucuku, masuk kedalam selimut berdarahmu… dan menyembunyikan kamu kedalam selimut anaknya."

Pandangan Xiao Che tiba-tiba gemetar saat yang sama Xiao Lingxi berteriah "Hah".

"…. Pada saat itu, orang tuamu terburu-buru hendak pergi, jadi setelah menerima kembali bayi yang terbungkus dari Xiao Ying, mereka tidak sempat memeriksa jika itu adalah benar anak mereka… Setelah orang tuamu pergi, Xiao Ying mencari saya, berlutut dihadapanku dan memohon pengampunan dariku… Dia berkata bahwa dia masih muda, jadi meskipun dia kehilangan seorang anak, dia dapat melahirkan lebih banyak lagi, tetapi jika kau mati, saudaranya yang adalah ayahmu akan kehilangan keturunannya. Jika ini terjadi, tidak ada seorangpun yang dapat membalas dendamnya!"

"Meskipun sakit dalam hatiku seperti ditusuk ribuan panah pada saat itu, bagaimanapun juga… menghadapi anak yang penuh kasih sayang dan berbudi luhur seperti itu, bagaimana saya dapat menyalahkan dia? Selain kami ayah anak, tidak ada orang lain yang tahu bahwa cucuku telah ditukar dengan dirimu. Pada saat itu, kau yang berusia dua bulan mengalami penderitaan karena tubuhmu banyak luka dan akhirnya bisa disembuhkan setengah bulan kemudian… Alasan kenapa akhirnya nadi saktimu rusak juga jelas karena lukamu sebelumnya. Ditengah serangan selevel itu, beruntung hanya nadi saktimu yang rusak bukan hidupmu."

Suara Xiao Lie sedikit terhenti. Dia berusaha sekuatnya untuk tidak memperlihatkan rasa sakitnya dengan mengepalkan tangannya dan terus berkata : "Tidak sampai sebulan sesudah itu, Xiao Ying terbunuh dan nadi diseluruh tubuhnya dihancurkan… Ketika saya mendengar hal itu dan berlari kesana, dengan nafas terakhirnya, dia berkata kepadaku bahwa orang yang membunuhnya adalah seseorang yang mengejar kedua orang tuamu saat itu. Dia tidak mengetahui darimana orang itu memperoleh informasi tentang dia yang melindungi sepasang suami isteri muda yang membawa seorang bayi yang diselimuti darah. Orang yang membunuhnya berusaha memaksanya menunjukkan kemana orang tuamu melarikan diri… Sebelum menarik nafas terakhirnya, Xiao Ying tersenyum, karena perkataan yang diucapkan oleh orang yang membunuhnya… membuktikan bahwa dia belum menemukan kedua orang tuamu, yang berarti bahwa mereka mungkin masih hidup!"

"..." Hati Xiao Che mulai tergerak, seperti aliran gelombang besar yang tidak dapat ditahan. Melihat pada rambut putih Xiao Lie, dia merasakan kepahitan dan luka yang sangat besar dalam hatinya… Tidak ada seorang pun yang memperhatikan kesedihannya yang dalam karena kehilangan anak laki-laki dan anak mantunya. Dia bahkan kehilangan cucu satu-satunya, kehilangan keturunannya sejak lama. Pada lututnya, ada anak lain yang ditukar dengan hidup cucunya. Tidak mengherankan jika seluruh rambutnya menjadi putih saat usianya masih paruh baya… Dibawah terpaan gelombang demi gelombang peristiwa emosional, jika orang lain menggantikan posisinya, bukan hanya akan muncul rambut putih… tetapi mungkin dia sudah lama mati.

Xiao Che menemukan kebenaran yang menyedihkan hari ini; sumber masalah semua ini ternyata adalah dia, dirinya!!

Jika hidup Xiao Che tulen tidak ditukar dengan hidupnya, bagaimana mungkin Xiao Ying bisa terbunuh? Bagaimana mungkin isteri Xiao Ying akan mengikuti kecintaannya? Bagaimana mungkin isteri Xiao Lie kemudian mati karena depresi? Bagaimana mungkin anak Xiao Ying akan ditertawakan saat dia tidak cacat? Seluruh keluarga mereka bisa aman dan selamat, dapat hidup senang dan damai. Dengan bakat Xiao Ying yang tak tertandingi di Kota Awan Apung dan kekuatan serta reputasi ayahnya yang tak terbandingkan di Kota Awan Apung, posisinya di Klan Xiao akan sangat tinggi. Mungkin dia sudah menjadi Ketua Klan Xiao sekarang. Xiao Lie tidak akan menderita pandangan sombong dari orang lain dan malahan lebih tinggi posisinya. Bukan saja empat Tetua tidak menghinanya, jika mereka bertemu dengannya, mereka mungkin akan setakut tikus…

Xiao Ying menggunakan hidup anaknya untuk menyelamatkannya… Sementara dia membiarkan dirinya dan seluruh keluarganya menderita nasib tragis.

Meskipun demikian, enam belas tahun terakhir ini, Xiao Lie tidak pernah melepaskan kemarahan atau kebencian kepadanya, "penyebab utama", malahan dia melindungi dan menjaga keselamatannya tanpa mengeluh. Dia memberikan kepadanya cinta tanpa syarat, bahkan setelah mengetahui bahwa nadi saktinya rusak, tahu bahwa dia akan menjadi tidak berguna sepanjang hidupnya, dia tetap mencintai dirinya seperti biasa. Mungkin, ini adalah perbuatan yang umumnya dilakukan seorang kakek kepada cucunya, tetapi untuk memperlakukan anak orang lain seperti ini, khususnya seseorang yang menyebabkan kehancuran keluarganya, dibutuhkan hati yang sangat besar dan pikiran yang terbuka…

Xiao Che gemetar dalam hatinya dan hidungnya terasa masam… Buah jatuh tidak jauh dari pohonnya. Orang agung seperti ini, tidak heran memiliki anak yang benar seperti Xiao Ying. Dia tidak mungkin bisa membalas utang ini, bahwa dia dan orang tuanya berutang kepada mereka sepanjang hidup mereka.

Xiao Che menempatkan kedua tangannya di samping meja batu sementara jari-jarinya menggengam itu semakin kencang. Melihat kesedihan di mata Xiao Lie yang ada dihadapannya, untuk sesaat, dia tidak tahu bagaimana caranya berterima kasih kepada orang ini yang dipanggilnya Kakek sepanjang hidupnya. Tidak lama kemudian, dia akhirnya berkata dengan suara gemetar : "Kakek, saya… saya… Cinta kasih dan kebaikanmu, dalam hidup saya, saya akan selalu… akan selalu…."

"Heh heh," Xiao Lie dengan lembut tertawa kecil dan dengan penuh kasih sayang berkata : "Anak Che, Saya memperhatikan kamu sejak anak-anak. Walaupun kau bukan cucuku, sejak lama, kau tidak berbeda dari cucu biologisku dalam hatiku. Kau juga berkata bahwa bahkan jika kita tidak memiliki hubungan darah, kita tetap akan menjadi keluarga selamanya. Kalau kita adalah keluarga, semua yang terjadi, biarlah terjadi. Saya tidak membutuhkan rasa terima kasihmu atau balas budi, asal kau selamat dan sehat sekarang; bahkan jika saya dipenjara disini sepanjang hidup saya, saya tidak akan kuatir."

Xiao Che menutup mulutnya karena ungkapan terima kasih dan rasa hormatnya tidak dapat diutarakan dan sesaat kemudian dia dengan berat mengangguk. Itu benar, dia sekarang adalah Kakeknya, sekarang… dan selamanya! Selama dia masih ada, saya akan berbakti kepadanya. Ketika dia tidak ada, saya akan berkabung untuknya dan melakukan apa yang seorang cucu harus lakukan.

Saat menatapnya, Xiao Lie menganggukkan kepalanya dengan puas dan terus berkata : "Kau ingin mengetahui lebih banyak tentang apa yang terjadi saat itu. Tetapi, Xiao Ying tidak mengatakan lebih soal orang tuamu. Kenapa mereka diburu, Xiao Ying hanya mengatakan kepadaku karena mereka memiliki sebuah 'Benda Pusaka Suci'. Dia bahkan memberitahu bahwa tiga kata ini 'Benda Pusaka Suci' adalah hal yang tabu dan tidak boleh diucapkan dihadapan orang luar."

Benda Pusaka Suci? Xiao Che mengingat nama ini dalam pikirannya.

"Sejak waktu kepergian orang tuamu, saya tidak pernah menerima informasi apapun dari mereka selama enam belas tahun terakhir. Saya berpikir jika mereka masih hidup, mereka akan menemukan bahwa bayi yang mereka bawa bukan anak mereka dan akan kembali untuk menukar anak yang mereka miliki saat sudah aman…Saya menunggu tahun demi tahun, tetapi mereka tidak pernah kembali. Tetapi… ini tidak membuktikan bahwa mereka tidak berada lagi di dunia ini. Sejak kau masih anak-anak, saya selalu mengatakan kepadamu untuk jangan pernah memindahkan kalung dari lehermu. Hal ini disebabkan ketika Xiao Ying menukarmu dengan anaknya, itu adalah satu-satunya benda pada tubuhmu. Jika orang tuamu masih hidup, mungkin kalian bisa bertemu dan kalung itu bisa menolong kalian untuk saling mengenali satu dengan yang lain…"

Tentu saja, jika mereka masih hidup, mereka akan kembali ke Kota Awan Apung dan menukar anak mereka. Tetapi mereka tidak pernah kembali selama enam belas tahun, jadi kemungkinan mereka tetap berada di dunia ini… pada dasarnya tidak pasti.

Jika mereka masih berada di dunia ini, apakah anak Xiao Ying masih hidup?

Malam semakin gelap, waktu Rumput Penghilang Bintang kehilangan efektifitasnya semakin dekat dan itu adalah waktu bagi Xiao Che untuk pergi.

"Kakek, bibi kecil… Saya harus pergi sekarang." Meskipun dia enggan berpisah, dia tidak memiliki pilihan tetapi harus mengatakan kalimat yang sulit ini yang sebenarnya tidak mau dia katakan.

Xiao Lie menganggukkan kepalanya dan melihat keluar : "Kau harus secepatnya meninggalkan tempat ini, jika kau ditemukan, itu akan menyebabkan lebih banyak masalah."

"Ah? Kau… kau mau pergi?" Secepat kilat, Xiao Lingxi mengangkat kepalanya dan merengkuh kencang Xiao Che dengan kedua tangannya.

Saat dia merasakan keengganan dalam pandangan Xiao Lingxi, hati Xiao Che merasa pahit… Dia benar-benar ingin membawa Xiao Lie dan Xiao Lingxi pergi bersamanya… Meskipun demikian, dengan keadaannya sekarang, apa haknya untuk membawa mereka bersamanya? Bahkan jika mereka pergi, apakah dia dapat melindungi mereka dari dunia luar? Malahan mereka yang akan melindungi dia…

Dia berdiri dan melepaskan tangan Xiao Lingxi. Dia menatap kedalam matanya dan menyatakan : "Bibi kecil, saya akan pergi… Meskipun demikian, kau tidak perlu kuatir. Saya akan kembali. Dalam tiga tahun, saya akan kembali! Saat itu, saya akan membalas ketidakadilan dan penderitaan yang kalian alami ribuan kali lipat… Saya akan membuat seluruh Klan Xiao berlutut dan memohon kepada kalian untuk meninggalkan Jurang Perenungan ini!!"