Chereads / Pewaris Dewa Jahat / Chapter 14 - Bahaya Terselubung

Chapter 14 - Bahaya Terselubung

"Hmm.. Bibi kecil, mengapa kamu menatap saya begitu aneh?" Setelah merasakan suasana agak canggung, sambil menahan nafas sebentar, Xiao Che hati-hati bertanya.

Mata indah Xiao Lingxi bergetar, menatapnya cukup lama. Dia buru-buru memalingkan wajahnya dan berbisik perlahan :"Apakah kamu tidak takut, isterimu akan mendengar perkataanmu tadi?"

Xiao Che memandang sekelilingnya dan dengan lugu berkata :"Dia sepertinya tidak terlihat disekitar sini, jadi apa yang kamu takutkan? Tetapi, sekalipun dia mendengar apa yang saya katakan, saya tetap tidak takut. Kamu tidak tahu sebenarnya dia tidak sungguh-sungguh mau menikahi saya, dan juga saya tidak sungguh-sungguh mau menikahinya. Jadi Bibi kecil, meskipun saya….

"Berhenti bicara… berhenti !!"

Xiao Lingxi mengulurkan tangannya dan menekan bibir Xiao Che supaya dia tidak melanjutkan kata-katanya. Setelah cukup lama baru dia melepaskan tangannya, kemudian membaringkan kembali tubuhnya di bahu Xiao Che, dengan tenang berkata : "Che kecil, walaupun umur saya lebih muda satu tahun dari dirimu, tetapi saya sesungguhnya adalah bibimu. Ada perkataan-perkataan yang dapat kamu katakan kepada gadis lain yang tidak boleh kamu ucapkan kepadaku… Dalam hidup ini.. kamu tidak boleh mengatakannya.. saya tahu hatimu juga memikirkan hal yang sama.. jadi cukup sampai disini…"

Dua kalimat terakhir diucapkan Xiao Lingxi dengan sangat sangat perlahan. Ucapannya mengandung kepahitan dan kesedihan yang dapat menghancurkan hati mereka yang mendengarnya.

Hati Xiao Che terpukul. Dia tidak lagi mengatakan apapun, menutup matanya, dan mendengar dengan tenang nafas dan debaran jantung gadis disampingnya.

"Ketika saya masih anak-anak, saya kurus, hitam dan pendek. Setiap orang memanggilku itik jelek dan selalu mencemooh saya…" Xiao Lingxi meringkuk, suaranya penuh kenangan masa lalu : "Hanya kamu yang mau bermain denganku. Ketika seseorang mencemooh saya, Che kecil selalu menyerang mereka dan mengusir mereka pergi. Kamu selalu dipenuhi luka dan memar.. Semua kesakitan yang kamu alami karena saya. Saya menikmati dan bahagia merasakan perlindunganmu. Saya percaya bahwa kamu selalu dapat melindungi saya…"

Perkataan Xiao Lingxi mengingatkan Xiao Che pada masa anak-anak Xiao Lingxi. Pada waktu itu, benar bahwa dia kurus, hitam dan pendek seperti yang dia gambarkan, seperti seekor anak itik. Tetapi, karena dia adalah bibi kecilku, sebagai laki-laki, juga karena dia lebih muda satu tahun dari saya, Xiao Che punya misi untuk melindungi dia sekuat tenaga.. Siapa yang menyangka gadis kecil itu bertumbuh menjadi sangat berbeda dari masa kecilnya. Seekor anak itik sekarang berubah menjadi sangat cantik. Siapa yang bisa menghitung berapa banyak pemuda yang jatuh hati kepadanya.

"Waktu berlalu, Che kecil ditemukan memiliki kerusakan nadi. Saya mulai melatih kekuatan sakti saya dengan serius.. karena sekarang berbalik saya yang harus melindungi Che kecil. Saat itu, saya berpikir sama saja, mau Che kecil melindungi saya atau sebaliknya saya melindungi Che kecil, tetap sama. Yang pasti kita selalu bisa bersama. Saat saya bertumbuh semakin dewasa, saya menyadari bahwa ada sesuatu yang salah. Che kecil akan mencari seorang isteri dan kemudian menikah. Saat itu terjadi, kita tidak bisa lagi berperilaku seperti masa lalu.. Sebagai tambahan, dari semua gadis di dunia, satu-satunya gadis yang tidak boleh kamu nikahi adalah saya.. dari seluruh pemuda di dunia ini, satu-satunya pemuda yang tidak bisa saya nikahi adalah kamu…"

Xiao Che : "...….."

"Untuk waktu yang cukup lama, saya berpikir saya bisa menerima sepenuhnya kenyataan itu. Hari ini Che kecil menikah. Saya seharusnya berbahagia, tetapi dari pagi sampai malam, seperti ada sesuatu yang mengganjal hatiku. Perasaan sakit yang tidak bisa dijelaskan. Saat saya pergi tidur, saya tidak bisa tidur, tidak peduli apapun yang coba saya lakukan… Dan Che kecil, saat kamu mengatakan perkataan tadi. Saya merasa bahagia, tapi juga bersamaan merasa sedih… Sebenarnya apa yang terjadi padaku?"

Perasaan Xiao Che terasa berat. Dia tidak bisa berbicara saat ini, dia juga tidak memiliki ide apa yang harus dikatakan.

Ada perasaan terselubung yang berbahaya muncul diantara dirinya dan Xiao Lingxi sejak waktu yang lalu. Saat mereka sadar akan bahaya dari perasaan yang tersembunyi ini, mereka tetap bersama baik siang maupun malam, tetapi tidak pernah mau terbuka untuk membicarakannya. Dalam hati mereka, mereka menyalahkan hubungan keluarga.

Pribadi Xiao Che, jika tanpa ingatan dari Benua Awan Biru, adalah seorang pengecut dan rendah diri. Bahkan sampai matipun dia akan mencoba untuk lari daripada menyampaikan kata-kata yang tidak mungkin dia ucapkan. Jadi perasaan ini benar-benar terkubur. Xia Lingxi.. satu kali pun tidak juga mengungkapkan perasaannya, sebelum hari ini. Tapi Xiao Che hari ini bukanlah Xiao Che yang kemarin, dia telah mengeluarkan kata-kata yang bisa menghancurkan bumi. Sebagai responnya, di tengah malam, di puncak bukit yang tersembunyi ini, Xiao Lingxi yang penuh keraguan akhirnya mengungkapkan perasaan yang sudah lama disembunyikan.

Hati Xiao Che mulai berdebar tak menentu. Dia menarik nafas panjang dan mencium bau harum tubuh seorang gadis, dia mengulurkan tangan kanannya, memeluk tubuh Xiao Lingxi. Tubuh Xiao Lingxi bergetar, tetapi tidak melawan. Dia menutup matanya, menenggelamkan seluruh tubuhnya ke dalam pelukan Xiao Che.

Tubuh gadis ini begitu lunak seperti tanpa tulang, hangat, harum dan selembut giok. Kulitnya yang hangat dan lembut, meskipun dipisahkan oleh pakaiannya, bisa mengguncang jiwa seseorang. Xiao Che tidak berani merangkulnya terlalu kuat, takut menyakiti dia. Meskipun demikian, tiba-tiba dia merasakan sepasang tangan dibelakangnya, mengambil inisiatif memeluknya semakin kuat. Hembusan kuat dari aroma harum gadis memasuki hidungnya dan menembus hatinya.

Keinginan Xiao Lingxi menghancurkan keraguan Xiao Che. Dia mengulurkan tangan kirinya dan memeluk pinggang ramping Xiao Lingxi, tetapi pikirannya tiba-tiba beku. Arah tangannya tiba-tiba berubah. Seperti mendarat di atas gumpalan yang lembut dan hangat.

"Ah…."

Mulut Xiao Lingxi mengerang. Pikiran Xiao Che kacau. Dia ingin segera memindahkan tangannya, tetapi dengan lembut tangan Xiao Lingxi menahan tangannya. Awalnya, Xiao Che berpikir untuk segera menarik tangannya karena kejadian yang tak disengaja itu, tetapi.. tangan Xiao Lingxi yang seperti giok menahan telapak tangannya tetap berada ditempat itu, tidak bisa bergerak lagi, tidak membiarkan dia menariknya. Telapak tangannya sekarang tepat berada di atas payudara Xiao Lingxi yang ranum, Xiao Che dapat merasakan debaran jantung Xiao Lingxi berpacu liar."

Suara nafas Xiao Lingxi memburu dan berat. Rona merah menjalar dari wajahnya menuju leher. Dia menutup erat matanya dan menenggelamkan kepalanya ke dada Xiao Che, tidak bergerak lagi, sepertinya berusaha untuk tidur.

Xiao Che juga menutup matanya, sepenuhnya diam dan tidak bergerak, keduanya dengan tenang saling memeluk. Saat ini, tidak ada satupun dari mereka yang ingin bicara.. karena itu bisa menghancurkan mimpi mereka.

Malam semakin larut. Ketika Xia Qingyue menemukan mereka, mereka masih berada pada posisi yang sama, tetapi sekarang telah tertidur.

Xia Qingyue keluar untuk mencari Xiao Che. Dia awalnya berpkir, Xiao Che akan pergi tidak lama untuk mencari udara segar. Setelah Xiao Che keluar, dia juga beranjak dari ranjang dan meletakkan selimut di pojok ruangan sehingga jika Xiao Che balik, dia dapat tidur dengan nyaman. Tetapi setelah lama menunggu, Xiao Che tidak balik lagi.

Dari suara gerakan yang dia dengar sebelumnya, Xiao Che sepertinya memanjat tembok dan menuju ke puncak gunung Klan Xiao.

Dengan kekuatannya yang begitu lemah, pergi ke puncak gunung tanpa balik ditengah malam..Xia Qingyue akhirnya tidak tahan dan keluar untuk mencarinya. Saat Xia Qingyue menyaksikan pemandangan di depannya, dia sangat tercengang.

Hari ini adalah hari pertama dia dan Xiao Che menjadi suami isteri. Ketika Xiao Che membawanya sepanjang jalan menuju Klan Xiao, sikapnya yang tenang menunjukkan kebanggaan. Di aula pertemuan, dia menahan kemarahan dan kebencian. Di ruang pengantin, meskipun Xiao Che menceritakan semua hal secara jelas, ekspresinya dan pandangan matanya tak henti-hentinya berubah, terlihat bingung, tanpa keinginan dan tanpa harapan. Seperti ada kesepian yang menyedihkan yang Xiao Qingyue tidak paham..

Tetapi sekarang, sambil mendekap Xiao Lingxi, dia tidur dengan ketenangan yang luar biasa. Ujung mulutnya terangkat, jelas menunjukkan senyum hangat. Lima inderanya sepenuhnya santai dan tenang, ekspresinya bebas, tenang dan sangat damai seperti bayi yang tertidur di dada ibunya.

Tiba-tiba, perasaan tidak nyaman muncul di hati Xia Qingyue.. tentu saja bukan berarti dia mempunyai perasaan cinta kepada Xiao Che. Tetapi dia dan Xiao Che telah menjadi suami isteri. Xia Qingyue selalu percaya bahwa pernikahan ini hanya sekedar formalitas baginya, dan status sebagai suami atau isteri juga hanyalah gelar semata, dan tidak akan membuat riak di hatinya. Bagaimana pun juga, dalam beberapa hal, hatinya tidak mengikuti dugaannya. Ini secara khusus benar untuk wanita, sekalipun dia tidak memiliki hati, tapi lebih mudah merasakan sesuatu.

Sekarang, dia dan Xiao Che sudah menjadi suami isteri. Meskipun, dalam pikirannya, dia tidak peduli tentang semua ini tetapi faktanya Xiao Che sekarang adalah suaminya yang terpatri di pikiran bawah sadarnya. Karena Xiao Che adalah suaminya, seharusnya dia hanya menjadi miliknya seorang. Namun, di malam pernikahannya, dia tidur memeluk perempuan lain dengan ekspresi yang sangat hangat pada wajahnya.. Pikiran bawah sadar Xia Qingyue secara alami bereaksi tidak jelas.

Meskipun gadis ini adalah bibi kecilnya.

Perasaan yang tidak nyaman ini menyebabkan hatinya yang biasanya tenang dan dingin seperti hati peri sedikit tertusuk. Sensasi adanya gangguan membuat dia sadar dari lamunannya dan secepatnya memfokuskan perhatian kepada hatinya. Setelah beberapa saat, perasaan menusuk berangsur hilang dan hatinya sekarang benar-benar bersih.

Dia tidak menggangu Xiao Che dan Xiao Lingxi, dengan langkah ringan dia kembali ke kamarnya.

Tidak lama kemudian, Xia Qingyue balik lagi, dengan selimut merah tua di tangannya. Dia hati-hati menyelimuti Xiao Che dan Xiao Lingxi dan kemudian pergi tanpa bersuara.

......…

Ketika Xiao Che bangun, hari masih subuh. Xiao Lingxi masih tidur lelap sambil mendekap dada Xiao Che, posisi tidurnya sangat mempesona.. jika mengabaikan gumpal besar liur di dadanya.

Pikirannya mulai sadar sepenuhnya, satu demi satu bayangan adegan semalam melintas di kepala Xiao Che. Meskipun pundaknya kebas dan sakit sepanjang malam, dia tidak berani bergerak sedikitpun supaya tidak mengganggu tidur Xiao Lingxi. Saat itu juga tiba-tiba dia menemukan selimut merah tua menutupi tubuhnya.

"Yaah.. kacau…" Saat dia mengangkat tangannya dan memegang selimut, raungan kecil meluncur dari mulutnya.. Ini jelas selimut yang disiapkan kemarin dan diletakkan di kamar pengantinnya.

Xiao Che melihat ke arah halamannya, hatinya merintih.. Pada malam pernikahannya, bukan saja dia tidak ada di kamar pengantin, tetapi keluar dan tidur dengan perempuan lain sepanjang malam. Isteri yang baru dia nikahi juga secara pribadi keluar menyelimuti dia.

Peristiwa ini… sangat menyeramkan!