Xiao Che menarik kesadarannya dari Mutiara Racun Langit dan mengambil pakaian gadis itu dari tanah. Dia membersihkan racun dari pakaian itu, mengirim pakaian itu ke Mutiara Racun Langit, dan cepat-cepat menutupi tubuh gadis itu. Akhirnya dia menarik nafas lega.
Manusia jenis apakah sebenarnya gadis ini? Mengapa dia muncul disini? Mengapa dia mengisap darah saya? Bagaimana dia bisa tahu tentang Mutiara Racun Langit? Dan bagaimana dia bisa masuk ke Mutiara Racun Langit?
Xiao Che tidak bisa memikirkan jawaban yang tepat untuk semua pertanyaan ini?
Dia menatap lama gadis itu dan mengulurkan tangannya menyentuh bibir atasnya. Jarinya merasakan sedikit kehangatan, hal ini jauh berbeda dengan kondisi awalnya. Nafas lemah juga bisa dirasakan dari hidungnya.
Ini semua tanda-tanda kehidupan.
"Adik kecil? Xiao Che memanggil dan menggoyang tubuhnya.
Dalam situasi apapun, kehadiran seorang wanita cantik bisa memberikan posisi tawar. Jika gadis ini tidak cantik dan sebaliknya jelek maka sudah lama Xiao Che menendangnya keluar dari Mutiara Racun Langit. Selain itu gadis ini penuh misteri, baru saja menggigit jarinya dan mengisap darahnya, membuat dia mengucurkan keringat dingin. Secara aneh bisa muncul di dalam Mutiara Racun Langit. Meskipun demikian saat Xiao Che menatapnya sekarang, dia tidak merasakan adanya bahaya lagi tetapi justru muncul rasa kasihan. Gadis ini begitu cantik, sangat cantik sehingga saat menatapnya orang tidak akan berpikir adanya bahaya dibalik kecantikannya.
Xiao Che memanggilnya cukup lama tapi tidak ada respon sama sekali. Dia kemudian mundur dan menatapnya kembali.
Gadis ini pasti tidak normal… Xiao Che merenung. Dari bekas luka ditubuhnya dan pakaiannya yang robek, mudah diketahui bahwa adanya racun ditubuhnya bukan akibat kecelakaan tapi diracuni orang lain. Untuk membunuh gadis muda ini seharusnya menggunakan racun biasa saja sudah cukup tetapi jika lawannya sampai menggunakan jenis racun yang sangat kuat, mereka kuatir kalau dia tidak mati.
Orang yang dapat menggunakan jenis racun seperti ini benar-benar sangat menakutkan.
Yang lebih menakutkan justru gadis ini, walaupun tubuhnya sudah penuh racun tapi dia tidak mati.
Xiao Che merenung cukup lama akhirnya keluar dari Mutiara Racun Langit. Meskipun gadis ini telah mengisap darahnya tetapi tindakan itu terlihat seperti tanpa sadar. Gadis yang begini cantik bagaimana mungkin menjadi jahat? Dia mundur lagi sambil berpikir, dia masih begitu muda, bagaimana bisa menjadi suatu ancaman?
Dia juga tidak tahu kapan gadis ini akan bangun.
Setelah membersihkan racun dari tanah. Xiao Che mulai melangkah pulang. Sudah tengah malam dan begitu sepi, dia bisa mendengar langkah kakinya sendiri. Ketika dia berada sekitar seratus langkah dari tembok belakang Klan Xiao, dia tiba-tiba melihat sebuah bayangan berjalan ke arahnya.
Langkahnya tiba-tiba berhenti dan melihat kedepan… Siapa yang menyelinap keluar tengah malam?
Bayangan di depannya juga melihat dia dan berhenti, dengan waspada bertanya, "Siapa itu?"
Suara ini menyebabkan Xiao Che langsung terbelalak : "Bibi kecil?"
"Aahh?" Bayangan itu bernafas lega, kemudian berlari dengan cepat. Semakin dekat, cahaya bulan memperlihatkan pipi mungil yang cantik. Itu adalah Xiao Lingxi. Setelah jelas melihat Xiao Che, dia membuka matanya lebar-lebar : "Xiao Che? Mengapa kamu ada disini?"
"Saya…" Xiao Che menggaruk kepalanya. "Saya tidak bisa tidur, jadi keluar untuk melihat bintang."
"Melihat bintang?" Malam ini adalah malam pernikahanmu, kamu tidak bersama dengan Xia Qingyue menyempurnakan… menyempurnakan pernikahan kalian, tetapi keluar untuk melihat bintang?!" Xiao Lingxi mecengkeram tangan Xiao Che, wajahnya tampak marah. "Tidakkah kamu tahu bahwa ini tempat yang berbahaya? Kapan saja, binatang sakti bisa datang, dan kalau malam bisa ada penjahat yang datang. Jika itu terjadi, bisakah kamu lari? Saya sudah berulang kali memberitahu, jika saya atau Kakek tidak bersamamu, kamu tidak boleh datang kesini, bahkan di siang hari. Kamu benar-benar… tidak mendengarkan kata-kataku!"
Selagi berbicara, Xiao Lingxi dengan marah mencubit tangan Xiao Che sebagai hukuman.
"Aahh! Sakit, sakit !" Xiao Che berteriak dan segera meminta maaf, "Bibi kecil, Saya tahu saya salah, lain kali, saya tidak berani lagi."
"Kamu akan kesini lagi sendirian di waktu lain?!" Xiao Lingxi memelototi dia.
"... tidak, lain kali kalau mau kesini saya akan meminta Bibi kecil untuk menemani." Xiao Che sungguh-sungguh bersumpah. Jika bukan karena Mutiara Racun Langit, dia tidak akan berani datang kesini sendiri malam hari.
"Bagus kalau begitu.. Kamu tidak diizinkan datang kesini sendiri!"
"Lalu.. Bibi kecil, kenapa kamu datang kesini? Ini sudah tengah malam." Xiao Che bertanya dengan bingung.
"Saya…" Suara Xiao Lingxi begitu pelan, matanya menyipit. "Saya tidak tahu mengapa, tapi saya tidak bisa tidur malam ini. Jadi ketika saya melihat bintang-bintang bersinar terang malam ini, saya ingin ke belakang gunung untuk menikmatinya."
Xiao Che menatap langit, dan berkata dengan senyum, "Waktu lalu, bibi kecil dan saya sering menyelinap keluar malam hari, menikmati angin malam dan memandangi bintang… Dan beberapa kali diketahui dan dimarahi Kakek.
"Hm." Xia Lingxi menjawab perlahan, "Saya juga berpikir begitu, jadi saya datang kesini sendiri untuk melihat bintang… Karena di hari-hari berikutnya, saya tidak bisa lagi melihat bintang bersamamu."
"Ah, mengapa??"
"Bodoh! Karena Che kecil sudah menikah. Di masa depan, kamu harus menemani isterimu, Qingyue, tidur dimalam hari , bukan keluar melihat bintang." Xiao Lingxi dingin meliriknya dan cemberut dengan alasan tidak jelas.
"Itu tidak benar! Sepanjang bibi kecil mau, kapan pun, saya akan menemani bibi kecil melihat bintang.. Lihatlah ! Bukankah saya telah melakukannya sekarang?" Xiao Che berkata dengan tersenyum.
"Kamu berani mengatakan itu! Berani menyelinap keluar di malam pernikahanmu… Ah! Kamu tidak dipaksa kesini oleh Qingyue, bukan?" Berpikir tentang kemungkinan ini, wajah Xiao Lingxi penuh kemarahan dan membanting kakinya : "Hmph! Ini sangat keterlaluan, Saya akan pergi mencarinya!"
"Kamu tidak perlu khawatir tentang dia." Xiao Che meraih tangan Xiao Lingxi. "Saya tidak dipaksa olehnya kesini, tapi datang karena kemauan sendiri. Saya menduga akan bertemu bibi kecil disini… ayolah, mari kita pergi ke tempat itu."
"Ah…"
Menarik tangan Xiao Lingxi , Xiao Che berlari kecil ke tempat yang biasa mereka datangi..
Ini adalah puncak bukit kecil yang dipenuhi rumput yang lembut dan empuk. Xiao Che dan Xiao Lingxi, saling bersandar bahu, menikmati hembusan angin malam, hati mereka damai.
"Saya berpikir setelah menikah, saya akan kehilangan kamu. Xiao Qingyue sangat cantik, lebih baik daripada saya dalam segala hal. Saya takut, sekali kamu memilikinya, kamu akan selalu berada disisinya, waktu bersama kita semakin berkurang." Melihat langit malam, mata Xiao Lingxi bergetar, ada pancaran cahaya dari matanya yang mungkin lebih terang dari cahaya bulan.
"Bibi kecil benar-benar tidak percaya semua perkataan saya." Xiao Che berkata pahit, "Saya jelas berkata tadi pagi, dalam hatiku, seratus Xia Qingyue tidak bisa dibandingkan dengan Bibi kecil. Bibi kecil memaksa saya… eeh, sebentar, berjanji dengan saya. Saya mengingat betul dan dapat mengulangnya kata per kata…"
"Setelah menikahi Xia Qingyue, Saya tidak akan melupakan Bibi kecil hanya karena saya telah beristeri. Saya akan menyediakan waktu yang sama dengan Bibi kecil seperti sebelumnya, Saya akan mendengar panggilan Bibi kecil dan akan segera datang ketika saya dipanggil seperti sebelumnya. Dan terakhir, sekalipun Xia Qingyue sekarang isteri saya, di dalam hatiku, dia tidak melebihi Bibi kecil.. Saya jamin mengingat semua katanya tanpa salah!"
"…." Xiao Lingxi tampak tercengang dan sorot matanya kabur. "Saya tahu bahwa saya terlalu berlebihan. Saya hanya… hanya bercanda waktu itu. Kamu benar-benar masih mengingatnya?"
"Tentu saja." Xiao Che mengangguk tanpa ragu. "Karena Bibi kecil dan Kakek adalah orang paling penting dalam hidup saya. Orang lain tidak dapat dibandingkan. Bibi kecil, Saya berjanji padamu, meskipun saya menikah sekarang, kamu tidak akan kehilangan saya, seperti saya berharap tidak kehilangan kamu."
"Hehe.." Xiao Lingxi tersenyum bahagia, tangannya memeluk lengan Xiao Che. Dia meletakkan kepalanya di bahu Xiao Che. "Seperti yang diharapkan, Che kecilku berkelakuan baik, sangat patuh."
Awan gelap menutupi langit, sesaat menutupi bulan, cahaya menjadi lebih remang.
"Memikirkan hal ini seperti sudah cukup lama.. bukan, seperti sudah beberapa bulan kita tidak datang kesini untuk melihat bulan bersama. Saat kita masih kecil, entah itu musim salju atau musim panas, kita akan menyelinap keluar. Saya ingat, disuatu malam musim salju, ini sangat berkesan, langit dipenuhi banyak bintang. Kita memandangnya sangat lama dan kemudian tertidur disini… ditutupi salju sepanjang malam, kita membeku saat tertidur. Saat ayah menemukan kita, kita telah menjadi 2 manusia salju. Sesudah itu, tak terduga, kita butuh dua hari berdiam di depan perapian untuk pemulihan, menelan banyak obat pahit. Ayah sangat marah, memukul pantat saya dan tidak berbicara. Sesudah kita pulih, dia menyuruh menyekop sebidang halaman besar penuh salju, sebagai hukuman."
Xiao Che tersenyum dan menyambung, "Dan setelah itu, kita hanya menyekop sedikit, kemudian mulai bermain di salju. Kita bahkan membuat orang salju yang besar yang mirip Kakek. Saat Kakek melihat, dia tidak tahu apa harus tertawa atau menangis. Saat dia mulai tertawa, dia sepenuhnya lupa kepada hukuman kita."
"Uh huh! Ayah selalu seperti itu. Dia selalu terlihat sangat galak, tetapi dia tidak pernah menghukum kita lebih dari sekali, dia melakukan itu untuk menakuti kita. Tidak peduli dalam hal apa, saat dia sudah sedikit melampiaskan kemarahannya, dia akan mendengarkan kita." Wajah Xiao Lingxi penuh senyum hangat.
"Satu kali bukan seperti itu." Xiao Che tersenyum samar. "Pada ulang tahunku yang kedua belas, saat kamu sebelas tahun, Kakek memberikan kamu halaman kecil sendiri, dan melarang kamu tidur bersama saya untuk seterusnya. Saya ingat kamu meminta kepada Kakek setiap hari, menangis dan berteriak, bahkan sangat marah dan mogok makan. Tetapi Kakek teguh pada keputusannya. Dia tidak membiarkan kamu tidur lagi bersama saya.. waktu berlalu, dan kamu hanya bisa patuh pada aturannya."
"Saat itu… itu karena saya masih sangat muda dan tidak mengerti banyak hal. Xiao Lingxi segera mencubit pundak Xiao Che. "Saat saya bertumbuh semakin dewasa, saya belajar banyak hal tentang wanita, hmph."
"Apa itu?" Xiao Che membuka lebar matanya, wajahnya penuh curiga.
"Itu.. bahwa anak laki-laki dan perempuan tidak bisa tidur bersama saat mereka dewasa! Saya tidak percaya kamu tidak tahu! Coba pikirkan tentang hal yang terjadi sebelumnya, Xiao Lingxi kembali berkata : "Juga, mereka tidak boleh sembarangan mencium seperti saat masih anak-anak!"
"Ah, seperti ini…" Xiao Che segera mencium pipi Xiao Lingzi. Xiao Che bersandar lebih dekat : "Tetapi saya selalu ingin menciummu, apa yang harus saya lakukan?"
"Kalau begitu nikahi saya! Xiao Lingxi menjawab dengan bangga, rona merah muda pada pipinya semakin terang.
"Jika kamu bukan Bibi kecilku, saya pasti menikahimu." Xiao Che berkata tanpa berpikir.
"...…"
Setelah berkata demikian, tatapan Xiao Che kosong. Xiao Lingxi juga terdiam, pandangannya juga kosong… keduanya membisu.