Chereads / Only You in My World / Chapter 16 - Chapter 16 Membongkar Aib

Chapter 16 - Chapter 16 Membongkar Aib

Yu Na pun segera memeluk Chen Wei Thing. Dengan ekpresi berlinang air mata, gadis itu pun berkata dengan suara merendah dan pelan, "Kak Wei Thing…"

"Tenang saja Yu Na, aku tidak akan biarkan wanita jalang itu menyakiti mu lagi!" kata Chen Wei Thing.

"Hei Yu Xi, kamu sendiri tidak datang ke acara pertunangan kita saat itu, sekarang masih ada muka untuk menyalahkan orang lain di sini?!" bentak Chen Wei Thing. "Aku beritahu pada mu, bermimipilah!!! Aku Chen Wei Thing tidak akan pernah menyukai wanita jalang seperti kau!!!"

"Chen Wei Thing, kamu sepertinya sedikit salah paham…" kata Yu Xi. "Aku dari awal sampai detik ini juga belum pernah mengatakan mencintai mu ataupun ingin bertunangan dengan mu."

Yu Xi pun duduk di kursi sambil melipatkan kakinya yang indah sehingga menampakkan pahanya yang begitu putih dan mulus. Ia pun melanjutkan ucapannya, "Aku datang ke mari, untuk mengucapkan selamat pada kalian berdua."

"Apaa?!" keduanya tersentak. Mereka pikir kedatangan Yu Xi kemari adalah untuk mengacaukan acara pertunangan mereka.

"Yah, kalian tahu sendiri karena aku akhir-akhir ini terlalu sibuk, aku jadinya belum sempat menyiapkan hadiah untuk kalian. Jadi, ku berikan puisi singkat sebagai ucapan selamat untuk kalian saja ya…" kata Yu Xi. "Bait pertama adalah pelacur selamanya tetap pelacur. Bait kedua adalah sampah yang sudah dibuang dan dipungut oleh pelacur sangat cocok sekali. Bait ketiga adalah pelacur yang sangat ingin dinikahi oleh sampah akan lebih lengket lagi seperti kont*l yang ditancapkan kedalam vag*na. Dan bait terakhir adalah kau itu lelaki sampah dan kau itu pelacur. Pelakor yang menikahi sampah, keduanya selamanya tidak akan berubah!"

"Kamu!" geram Chen Wei Thing.

"Dasar jalang sialan!" geram Yu Na.

Semua yang hadir di acar pertunangan Yu Na dengan Chen Wei Thing tertawa terbahak-bahak mendengar puisi Yu Xi.

"Hahaha…. bait puisi ini dilukiskan dengan begitu nyata."

"Ya kau benar, putri kedua keluarga Yu merebut tunangan kakaknya sendiri, bukankah sama dengan pelakor. Dan putra sulung keluarga Chen yang sudah dibuang oleh kakaknya bukankah menjadi sampah!"

"Hahaha, kau benar… dasar mereka pelakor dan sampah benar-benar sangat lengket dan cocok ya!"

"Yu Xi si wanita sialan ini beran-beraninya mempermalukan aku di depan umum!!" batin Yu Na menggeram dalam hati. "Sialan kau! Aku tidak akan membiarkan mu kali ini, jalang! Apakah kamu pikir aku tidak mempersiapkan apa pun?"

Ekspresi Yu Na secepatnya berubah. Dengan tetap memasang ekspresi kasihan dengan mata berkaca-kaca, gadis itu pun berkata dengan nada merendah, "Kakak kenapa kau membicarakan adik mu sendiri seperti itu? Kamu sendiri yang bilang tidak ingin menikah dengan kak Wei Thing, barulah aku yang mewakilkan mu untuk menikah dengannya. Tapi… tapi kenapa sekarang kamu tiba-tiba datang di acara pertunangan dan memarahi serta mempermalukan adik mu sendiri di depan umum? Apakah kakak tidak merasa bersalah sedikit pun?"

"Aku ingin melihat sejauh mana kau berakting di depan ku, adik ku!" batin Yu Xi sambil tersenyum.

"Hadirin semua! Kakak ku ini dia sebenarnya sudah punya laki-laki lain, makanya tidak bersedia menikah dengan Kak Wei Thing." kata Yu Na. Dia pun kemudian memperlihatkan sebuah foto setengah telanjang Yu Xi di tempat tidur. "Lihatlah!!! Ini adalah bukti dia tidur dengan laki-laki lain!"

Angin cepat berlalu, semua orang jadi memarahi dan menjelek-jelekan Yu Xi.

"Wow, apa-apaan ini, sudah bertunangan dengan tuan muda Chen, sekarang masih membodohi laki-laki lain? Pantas dia ditolak oleh Tuan muda Chen. Ternyata kelakuan nona besar Yu seperti itu!"

"Sekarang masih berani kembali dan menganggu pertunangan adiknya dengan mantan tunangannya, benar-benar keterlaluan dan memalukan sekali!"

"Wanita ini benar-benar keterlaluan dan tak punya rasa malu sedikit pun!"

"Jika aku menjadinya, aku akan segera angkat kaki dari pada lebih mempermalukan diri sendiri lagi!"

Mereka tidak tahu bahwa saja seorang pemuda tampan sedang duduk sambil memperhatikan dari kejauhan.

"Tuan muda Lu, apakah aku harus turun tangan untuk membantu nona besar Yu?" tanya asistennya.

"Tunggu dulu saja…" jawab tuan muda Lu.

Yu Xi pun beranjak dari tempat duduknya.

"Heh…" Yu Xi angkat bicara. "Bukankah itu hanya foto ku sedang tidur saja? Aku terbiasa tidur seperti itu jika suasana sedang panas. Hanya dengan foto itu memangnya bisa menjelaskan apa coba???"

"Hadeh, kebiasaan adik masih sangat jelek ya. Suka memotret kakaknya saat tidur masih belum berubah ya…" sindir Yu Xi secara halus.

"Tapi kakak jadi tertarik dengan memotret akhir-akhir ini. Seperti yang dilakukan adik, kakak juga membantu adik memotret beberapa foto yang menarik lho." kata Yu Xi. "Ini kakak berikan pada mu secara gratis!" gadis itu pun menebarkan foto-foto adiknya tidur dengan laki-laki tua yang kaya raya.

"Apaaa!!!" Yu Na tersentak. "Dari mana si jalang itu bisa mendapatkan semua foto-foto ini?!"

Semua orang yang ada di acara itu pun melihat foto-foto nona kedua keluarga Yu tidur dengan banyak lelaki. Mereka pun jadi membicarakan dan berbalik mengolok-nglok Yu Na.

"Tidak ku sangka, Yu Na dari luar terlihat begitu lemah, ternyata bisa-bisanya dia berbuat seperti itu?!"

"Lihat foto-foto itu, bisa-bisanya sudah tidur banyak laki-laki? Bahkan yang dia tidur dengan lelaki tua juga! Sungguh pelacur!"

"Benar-benar pandai menggoda ya dia… Siapa yang bisa menahan diri melihat foto-foto ini!"

"Pantas saja payudaranya jadi sebesar itu, ternyata sudah di remas dan di hisap-hisap oleh banyak lelaki! Dasar tidak tahu malu!"

"Aku yakin dia pasti sudah mencoba dan merasakan begitu banyak pisang! Dari ukuran yang pendek, sedang, panjang, besar, dan kekar sekalipun."

"Kurasa dia juga sudah menggoda tuan muda Chen untuk tidur dengannya, sehingga tuan muda Chen jadi mau menikah dengannya!"

"Kau benar, pelacur seperti itu mana mempunyai malu lagi! Dia toh sudah tidur dengan banyak pria."

Tuan muda Lu yang menyaksikan itu pun tersenyum. Dia tidak menyangka Yu Xi yang dulunya lemah dan mudah ditindas, kini sudah menjadi seorang gadis yang kuat. Dia yang sekarang sudah tidak mudah ditindas lagi.

"Tuan muda Lu tersenyum, apakah sedang direncanakan olehnya sampai-sampai dia tersenyum?" batin asistennya heran.

"Xi Er, kau berubah banyak. Aku menantikan reuni kita kembali." batin tuan muda Lu sambil mengoyang pelan gelas yang berisi bir itu.

"Aku merasa ada yang aneh dengan sikap tuan muda Lu sekarang." batin asistennya. "Biasanya jika tuan muda Lu tersenyum seperti itu, itu tandanya dia mempunyai rencana yang licik. Hmm… pasti begitu…"

Sebenarnya siapakah Tuan Muda Lu itu? Penasaran? Simak terus ya kelanjutan ceritanya~

***

To Be Continue…