Melihat Jiang Yi Cheng mengambil keuntungan dari Yu Xi, Lu Zhen Yang hendak turun tangan, tapi seketika niat itu terhenti ketika ia melihat Yu Xi mencium balik Jiang Yi Cheng.
"Ciuman tadi hanya bercanda saja, nona Yu." kata Jiang Yi Cheng. "Semoga nona Yu tidak memasukannya dalam hati."
"Sialan dia!" batin Yu Xi kesal. Dia pun menarik dasi lelaki itu.
"Eh?" Lelaki itu heran kenapa gadis itu menarik dasinya.
"!!!" Jiang Yi Cheng tersentak melihat gadis itu mencium balik dirinya. "Apa-apaan gadis ini?!"
"Aku tidak akan kalah dengan mu begitu saja!" itulah maksud tatapan Yu Xi ketika mencium balik lelaki itu.
Keduanya pun terengah-engah dengan napas ngos-ngosan ketika ciuman itu lepas.
"Anggap saja itu hadiah dari pertemuan kita." kata Yu Xi sambil melangkah pergi meninggalkan Jiang Yi Cheng. "Jika kamu merasa butuh bantuan ku kelak, maka datanglah kepada ku. Aku akan membantu mu sebisa mungkin."
Setelah kepergian gadis itu, Jiang Yi Cheng pun menyentuh bibirnya yang bekas dicium oleh gadis cantik itu.
"Hmph~, cukup menarik gadis itu." kata Jiang Yi Cheng sambil tersenyum.
"Presedir sombong itu beraninya bermain-main dengan ku?" gumam Yu Xi sambil melangkah dan melipatkan kedua tanganya di bawah buah dadanya yang sekarang sudah besar itu. "Untungnya, aku telah menguasai cara melawan balik lelaki genit di buku yang pernah aku baca sebelumnya!"
"Ternyata tidak sia-sia aku membaca buku begitu banyak." gumam Yu Xi lagi.
"Buku bagus yang ku baca itu, belum ada seorang lelaki pun yang mengalahkannya!" batin Yu Xi sambil tersenyum licik. "Adik Jiang, kamu masih sangat jauh! Ingin melawan kakak Yu, maka kau harus menunggu 100 tahun lagi baru bisa!"
Jiang Yi Cheng tahu bahwa tuan muda Lu alias Lu Zhen Yang, sedari tadi bersembunyi di balik tembok dan menguping pembicarannya dengan Yu Xi.
"Apa kau sudah puas melihatnya dari baik tembok itu, tuan muda Lu?" kata Jiang Yi Cheng. "Kalau sudah puas, keluarlah!"
Lu Zhen Yang pun melangkah keluar dari balik tembok itu.
"Ternyata tuan muda Lu, akhir-akhir ini mempunyai hobby mengintip ya?" sindir Jiang Yi Cheng.
"Aku tidak akan basa-basi lagi. Presedir Jiang, aku tidak tahu apa hubungan mu dengan Yu Xi." kata Lu Zhen Yang to the point. "Tapi, ku ingatkan sekali lagi pada mu, jangan dekati Yu Xi! Menjaulah darinya!"
"Eh?! Gadis polos? Hahaha… kurasa kau tak tahu apa pun tentangnya, tuan muda Lu." kata Jiang Yi Cheng tersenyum licik. Kemudian dia pun mendekat ke arah Lu Zhen Yang dan berbisik di telinga lelaki itu, "Ku beritahu satu hal pada mu, sebenarnya kejadian kemarin malam itu, nona Yu duluan yang memulainya. Dan kau tahu apa? Dia sangat hebat sekali saat itu! Sayang kau tidak melihatnya sendiri, tuan muda Lu."
"Kau….!" Lu Zhen Yang pun menggeram dan hendak ingin menghajar Jiang Yi Cheng, tapi niat itu dia urungkan. Dia berhasil mengontrol emosinya. Setelah emosinya redah, Lu Zhen Yang pun kembali berkata, "Jiang Yi Cheng, jika kau menyentuh Yu Xi sekali lagi, jangan salahkan aku tidak menghormati mu lagi!"
"Oh apakah itu peringatan untuk ku?" tanya Jiang Yi Cheng. Tentu saja si CEO tampan ini tidak takut, karena dia sendiri mempunyai kekuasaan yang tinggi di China.
"Bukan, tapi itu ancaman!" kata Lu Zhen Yang dengan serius. Lalu lelaki itu pun melangkah pergi meninggalkan Jiang Yi Cheng. Tapi sewaktu lelaki itu melangkah pergi, dia melihat seorang pemuda berkacamata tersenyum menatap ke arahnya. Tapi hal itu tidak dihiraukan oleh Lu Zhen Yang. Dia tetap fokus melangkah mengejar Yu Xi.
"Feng Mo Yan, aku tahu kau di sana, keluarlah!" pinta Jiang Yi Cheng.
"Hehehe… aku melihat bau-bau perseteruan antar dua lelaki berkuasa memperbutkan satu gadis." sindir Feng Mo Yan.
"Gadis itu ada hubungan apa dengan mu, sampai-sampai kau berdebat dengan Lu Zhen Yang?" tanya Feng Mo Yan penasaran. Soalnya tidak biasanya Jiang Yi Cheng, sahabatnya bersikap seperti itu. Biasanya Jiang Yi Cheng yang dia kenal selalu dingin terhadap gadis mana pun. "Begitu terburu-buru datang ke pesta pertunangan orang, aku pikir kau mau merebut pengantin orang dan melamarnya di depan umum."
"Seperti yang kamu lihat sendiri Mo Yan, hubungan ku dengan gadis itu hanya sekedar one night stand biasa." sahut Jiang Yi Cheng. "Bukankah kamu juga barusan mendengarnya sendiri?"
"Oh, benarkah hanya sekedar one night stand biasa? Dan tak ada kesan apa pun?" goda Feng Mo Yan.
"Baiklah, hentikan omong kosong ini." kata Jiang Yi Cheng mengalihkan pembicaraan. "Cepat booking satu kamar di hotel ini dan bantu aku periksa kadar racun dingin dalam tubuh ku."
"Baiklah, baiklah…" Feng Mo Yan pun pergi membooking satu kamar untuk pemeriksaan kadar racun dingin dalam tubuh Jiang Yi Cheng.
Di dalam kamar 306…
"Tingkat racun dingin dalam tubuh mu ternyata sudah lebih rendah dari tadi pagi." ujar Feng Mo Yan. "Apa gadis cantik itu benar-benar penangkal racun dingin untuk mu?"
"Kau tahu sendiri kan, aku dan papa ku sudah mempelajari racun dingin dalam tubuh mu selama bertahun-tahun, tetapi kami tidak mendapatkan solusi sama sekali untuk penyembuhan mu. Kami hanya bisa membuat dan memberikan mu obat pereda rasa sakit saja, tetapi itu sama sekali tidak bisa menyembuhkan penyakit racun dingin mu itu." kata Feng Mo Yan. "Sekarang kamu merasa begitu lega hanya dengan menciumnya saja? Ini luar biasa sekali, Yi Cheng! Dia benar-benar gadis penyembuh yang sangat langkah!"
"Sudah ku duga." batin Jiang Yi Cheng. "Dia benar-benar bisa menyambuhkan penyakit racun dingin dalam tubuh ku!"
"Yi Cheng, aku punya ide bagus untuk mu…" kata Feng Mo Yan dengan wajah mesum. "Lagi pula setelah kalian berciuman saja, kadar racun dingin dalam tubuh mu bisa berkurang begitu drastis! Menurut ku, jika hubungan kalian berdua semakin mendalam, bukankah kadar racun dingin dalam tubuh mu akan sepenuhnya disembuhkan? Yah kau tahu sendiri kan maksud ku apa? Maksud ku kau dengan ciumannya saja kadar racun mu sudah menurun drastis apalagi jika kau bercumbu dengannya setiap hari. Ups… maaf aku keceplosan. Yah intinya begitu!"
"!!" Mendengar ide gila itu membuat Jiang Yi Cheng menjadi tersentak. Tapi apa yang dikatakan oleh Feng Mo Yan memang benar. Jika hubungannya dengan nona Yu semakin mendalam, bukankah ada kemungkinan kadar racun dingin dalam tubuhnya dapat disembuhkan total? Lebih baik mencoba dari pada tidak sama sekali bukan?
***
To Be Continue…