Chereads / Only You in My World / Chapter 26 - Chapter 26 Mencari Perhitungan (2)

Chapter 26 - Chapter 26 Mencari Perhitungan (2)

Yu Xi teringat, dia harus pergi ke halaman belakang sekolah sebentar untuk memetik beberapa tanaman obat. Yah bisa di bilang rumput, tapi itu berguna juga sih. Siapa sangka sewaktu Yu Xi pergi ke halaman belakang sekolah, Yu Na dan teman-temannya membuntutinya.

Mereka pun bersembunyi di semak-semak agar tidak ketahuan.

"Tidak ada orang lagi di sini, ayo hadang dia!" perintah Yu Na.

"Oh? Mereka lagi?" Yu Xi tahu bahwa Chu Ying Ying dan teman-temannya bersembunyi di balik semak-semak itu.

Ketika Yu Xi hendak melangkah pergi, Yu Na dan teman-temannya pun menghadangnya.

"Berhenti, Yu Xi! Kali ini kau mau lari ke mana hah?!" kata Yu Na.

"Kalian cuma bisanya main di belakang saja ya? Hanya bisa menghadang ku di tempat sepi seperti ini." sidir Yu Xi. "Apakah kalian tidak tahu bahwa di tempat sepi seperti ini, aku dengan mudahnya menelanjangi kalian semua tanpa diketahui oleh orang lain dan aku akan mengunggahnya di sosial media agar orang-orang mengira kalian adalah pelacur?"

"Brengsek! Mulut mu beracun sekali ya?!" kata Yan Se Se. "Pantas saja sampai berani merebut lelaki yang disukai oleh Yu Na!"

"Oh maksud mu, Chen Wei Thing? Dia kan memang pacar ku sekaligus tunangan ku. Orang yang berani berselingkuh dan merebut calon tunanganku malah berani menuduhku? Adik, apakah kau tidak malu?" kata Yu Xi menyindir balik. "Oh ya, aku kan sudah tidak menginginkan lelaki itu lagi, kalau kalian mau, ku hadiahi saja untuk kalian. Untuk apa sampai membuat keributan seperti ini?!"

"Eh, tapi dia kan sudah menjadi suami adik ku?" kata Yu Xi lagi. "Ups, maaf! Aku lupa bahwa mereka batal menikah. Hihihihi…."

"Di kehidupan ku yang sebelumnya, saat Er Kang berpacaran dengan ku, itu hanya demi menguasi ilmu kedokteran dan harta ku saja. Dia telah selingkuh di belakangku dengan sahabat ku sendiri. Saat berpacaran dengan ku, selain pegangan tangan, aku tidak pernah membiarkan dia mencium ku karena aku ingin menguji nafsunya dulu. Sekarang aku tahu bahwa dia memang tidak layak untuk menciumku apalagi menyentuhku! Saat itu aku masih polos, mudah prihatin dan termakan oleh rayuan cinta!" batin Yu Xi dalam hati.

"Cih! Jarang ada bajingan seperti ini!" gumam Yu Xi. "Jika mengingat kembali, rasanya menjijikkan sekali dan membuatku jadi ingin muntah!"

"Yu Xi, apa katamu! Kau tidak menganggap kami serius ya?!" Yan Se Se makin jengkel.

"Pukul dia! Lihat dia masih bisa sombong lagi tidak!" perintah Yu Na.

"Yu Xi, mari kita lihat sejauh mana kesombongan mu itu!" batin Yu Na sambil tersenyum.

Ketika Chu Ying Ying hendak memukul Yu Xi, Yu Xi berhasil mengelak, dan menyebabkan Chu Ying Ying terjatuh ke tanah.

"Aduh!" pekik Chu Ying Ying kesakitan.

"Kyah! Ying Ying, kau tak apa-apa kan?" Ling Ling jadi panik dan segera menolong Chu Ying Ying bangkit berdiri.

"Jadi wanita harus hargai diri sendiri dong! Jangan merendahkan sesama wanita!" kata Yu Xi memperingati. "Aku tidak punya waktu bermain untuk merebut pria rendahan seperti ini! Bye!"

"Kamu beraninya menghindarinya!" Yan Se Se mencengkeram tangan Yu Xi dengan kuat menggunakan kukunya.

"Aw, sakit!" pekik Yu Xi kesakitan. Kuku wanita itu menancap di kulitnya.

Yan Se Se pun mendorong Yu Xi dengan kuat, sehingga gadis itu terjatuh ke tanah dan tak sengaja pahanya tergores oleh dahan ranting pohon yang patah. Paha Yu Xi pun terluka cukup dalam akibat goresan dahan ranting pohon itu.

"Sial! Sepertinya paha ku terluka!" batin Yu Xi menahan rasa sakit dibagian paha sebelah kanannya.

"Yo~ aapakah kamu itu sebuah tahu, Kak?" sindir Yu Na. "Sekali dorong saja langsung berdarah."

"Lihatlah apa hari ini aku akan menghabisi mu atau tidak, kakak ku tersayang." Yu Na menyeringai senang. Akhirnya apa yang ditunggu-tunggunya, dendam yang selama ini dipendamnya, akhirnya bisa terbalaskan sekaarang.

"Apa yang sedang kalian lakukan?!" kata seorang pria bermasker dan berkacamata hitam itu. Jika dilihat-lihat, pakaian dan rambutnya juga semuanya berwarna hitam. Serba hitam lah pokoknya.

"Eh?!" Yu Na dan kawan-kawannya tersentak. Mereka pun segera menoleh ke belakang. Melihat pria itu berpakaian serba hitam dan sangat misterius, Yu Na dan kawan-kawannya pun segera menghindari pria itu ketika pria itu melangkah mendekat ke arah Yu Xi.

"Siapa pria ini? Mengangetkan saja!" batin Yu Na ketakutan.

"Aura mengerikan ini! Apakah pria itu adalah seorang gangster?" batin Ling Ling jadi ketakutan.

Pria itu pun jongkok dihadapan Yu Xi dan berkata, "Kamu berdarah!"

"Ka…. kau siapa…?" tanya Yu Xi terbata.

"Apakah dia Jiang Yi Cheng?!" Yu Xi bertanya pada dirinya sendiri. "Tidak dia bukan Jiang Yi Cheng! Dia… Lu Zhen Yang. Apakah dia sengaja memakai masker dan kacamata hitam untuk menyembunyikan identitasnya? Tapi dia jadi terlihat seperti teroris saat ini…! Pantas saja mereka semua ketakutan."

"Luka mu itu, karena ulah mereka?" tanya Lu Zhen Yang. Dia pun melongok ke samping melihat ke arah Yu Na dan teman-temannya.

"Tidak tidak tidak! Kami tidak sengaja menyenggolnya, dia… dia yang melukai dirinya sendiri!!" kata Chu Ying Ying terbata.

"Oh? Benarkah?" Lu Zhen Yang menatap mereka dengan aura dingin yang menakutkan seperti aura membunuh saja.

"Sangat menakutkan---!" teman-teman Yu Na pada ketakutan melihat pria misterius itu.

"Sial! Lagi-lagi ada yang menolongnya!" geram Yu Na.

"Tidak usah mengurusi mereka. Tidak ada gunanya juga mengotori tangan untuk oang seperti mereka itu." kata Yu Xi.

"Baik, kalau begitu mereka akan diberi pelajaran sesuai dengan aturan saja nanti." kata Lu Zhen Yang.

"Eh, apa dia tidak paham maksud ku?" batin Yu Xi heran.

Lalu lelaki itu pun mengendong Yu Xi yang terluka itu seperti seorang putri.

"Eh, cepat turunkan aku! Aku bisa jalan sendiri kok!" pinta Yu Xi sambil meronta-ronta.

"Kamu terluka." kata Lu Zhen Yang.

"Begini tidaklah bagus! Kamu mau membawa ku ke mana?" Yu Xi terus meronta. "Turunkan aku dan kamu bantu merangkul ku saja! Tidak perlu sampai menggendong ku seperti putri begini!"

"Mari kita pergi ke kantor kepala sekolah saja." kata Lu Zhen Yang. "Di sana akan lebih efektif untuk mengobati luka mu."

"Baguslah! Kita masih hidup!" kata Ling Ling lega.

"Tapi pria itu bilang…. dia akan membawa Yu Xi ke kantor kepala sekolah?!" Yan Se Se jadi gemetaran.

"Bagaimana ini…. Na Na?" Chu Ying Ying juga ikut gemetaran. Takut juga jika dipanggil ke kantor kepala sekolah.

"Orang itu, meski wajahnya tidak terlihat jelas…. Tapi aura, postur tubuh, dan pakaian yang lebih dari 5 digit itu… jelas-jelas bukan orang biasa!" Yu Na menggertakan gigi.

"Yu Xi si wanita jalang itu, menggoda pria kaya mana lagi?!" batin Yu Na menggeram.

***

To be Continue…