Chereads / WEDDING MR.A / Chapter 4 - HUKUMAN

Chapter 4 - HUKUMAN

Sudah seminggu Sandra tinggal di rumah Lilyana, ibu mertuanya. Waktu itu di hari ketiga Sandra tinggal dengan Alex, tiba-tiba Joe datang menjemputnya paksa.

Lilyana sangat ramah dan menyenangkan, dia ibu yang hebat karena hanya dengan tatapannya semua anaknya akan menuruti keinginannya dan terlihat sekali kalau Joe dan Alex sangat menyayangi dirinya. Sandra jadi iri, walau dia menyayangi ayah dan ibunya tetapi Sandra belum pernah bisa bercanda dan mengungkapkan apa pun yang menjadi uneg-unegnya secara terbuka. tidak seperti Joe yang terlihat sangat lepas tanpa ada rahasia sedikit pun.

Sandra yang tujuan awal dibawa ke sana adalah menemani Lilyana agar tidak kesepian di rumah sendirian, kini justru dia yang mengalaminya, ini terjadi karena ibu mertuanya itu malah meninggalkannya pergi ke Itali untuk mengurus sebuah pemotretan.

Lilyana adalah seorang model ternama walau usianya sudah menginjak akhir kepala empat tetapi kecantikanya sama sekali tidak memudar sehingga masih banyak perusahaan yang menginginkannya sebagai model produk mereka.

Sedangkan Alex, jangan ditanya, Sandra sendiri bingung dengan sikap Alex yang berubah-ubah, kadang lembut tetapi dalam sekejap berubah kaku dan cenderung menyebalkan.

Seperti saat Sandra pindah ke rumah mommy-nya, Sandra sama sekali tidak tau kalau Joe bahkan tidak memberi tahu Alex bahwa dia akan tinggal di rumah mommy-nya hari itu juga.

Waktu itu sudah malam dan Alex datang dengan wajah yang terlihat marah, padahal Sandra tidak tahu apa kesalahannya.\

Flashback

"Di mana Sandra?" tanya Alex ke mommy-nya.

"Dia ada di kamarmu, Sayang. Ada apa? Kamu terlihat marah," tanya mommy-nya bingung.

"Mom, kenapa Sandra dibawa ke sini tanpa memberitahuku? Aku pikir dia diculik pesaing bisnisku!" seru Alex sambil mengacak rambutnya frustrasi. Dia sangat khawatir ketika tidak menemukan istrinya di apartemen dan di rumah mertuanya.

"Apa Joe tidak memberi tahumu, Sayang? Mommy sudah berpesan padanya agar memberi tahumu bahwa istrimu ada bersama mommy? Bukannya tadi dia ke kantor?" tanya Lilyana heran.

"Tidak, Mom, Joe hanya datang ke kantor untung berpamitan karena akan pergi ke Jerman," jawab Alek kesal. Adiknya itu benar-benar suka sekali mengerjainyaq. Awas saja nanti jika pulang Alex bakal balas dia.

Melihat itu Lilyana hanya tersenyum. "Sudahlah sayang, nggak usah marah sama Joe, paling dia lupa. Mendingan sekarang temui istrimu, jangan biarkan dia menunggumu terlalu lama, nanti kalau dia ketiduran, kapan kamu bisa kasih mommy cucu, iya kan?" Lilyana mengedipkan mata sambil berlalu.

Alex mendengkus, mommy-nya itu cucu melulu yang dibahas, ini juga masih usaha kali, emang Alex

enggak usaha apa?

Dengan wajah masih kesal Alex naik menuju kamarnya.

Alex langsung menghampiri Sandra dan menatapnya tajam, sedang Sandra menatap Alex bingung dan sedikit menciut melihat kemarahannya.

Apa Sandra melakukan kesalahan?

"Jangan lakukan itu lagi!" bentak Alex tiba-tiba.

"Memangnya apa yang aku lakukan?" tanya Sandra melihat Alex semakin bingung.

"Jangan pergi tanpa seizinku, sekarang kamu ini tanggung jawabku, aku tidak mau dianggap tidak becus melindungi istriku sendiri kalau sampai terjadi apa-apa sama kamu, ngerti nggak sih?" ucap Alex sambil mengangkat dagu Sandra dan mengunci matanya dengan tatapan menusuk.

"Maaf, aku tidak tau, aku pikir kamu yang menyuruhku pindah ke sini, karena Joe bilang kamu akan segera menyusul," ucap Sandra gugup. Well, siapa yang tahan dilihat mata iblis seperti itu.

"Baiklah karena kamu sudah membuat kesalahan maka aku akan menghukummu," kata Alex, lalu tanpa peringatan dia mendorong tubuh Sandra ke ranjang dan langsung menghimpitnya.

Sandra yang diperlakukan seperti itu, langsung terkejut.

"A-apa yang mau kau lakukan?" tanya Sandra sambil meletakkan kedua telapak tangan ke dada Alex untuk menahannya.

"Menghukummu, apa kamu tau, San San, sudah tiga hari aku menahannya, aku menahan diri dari kemarin karena kamu baru kehilangan keperawananmu jadi aku tidak mau menyakitimu jika melakukannya lagi, tapi aku rasa sekarang kamu sudah siap lagi," ucap Alex lalu melumat bibir Sandra dan mengeksplor seluruh bagian mulutnya.

Alex mulai menyentuh dan membelai lengan perut dan buah dada Sandra dengan lembut, sentuhannya sangat ringan membuat kulit Sandra terasa kegelian dan kegairahan, hingga tanpa sadar Sandra mulai merenggangkan ke dua kakinya dan memeluk pinggul Alex dengan erat.

Mendapat respon yang sesuai harapan, Alex langsung melucuti semua pakaiannya dan pakaian Sandra tanpa melepaskan lumatannya di bibir mereka.

Alex menggeser pinggulnya lalu memposisikan little A di antara inti tubuh Sandra dan dengan erangan dalam dia langsung memasuki inti Sandra dengan tegang dan penuh.

"Shit kamu benar-benar sempit dan sangat nikmat San San," ucap Alex sambil mulai menggoyangkan pinggulnya.

Hujaman demi hujaman yang di lakukan Alex membuat Sandra semakin melayang dan merasakan sensasi yang begitu nikmat.

"Uh ... AaaAlexxx ...."

"Datanglah padaku, San San," ucap Alex membujuk dan seketika Sandra merasa dirinya meledak, lalu tidak lama kemudian Alex menyusulnya dengan geraman yang dalam.

Napas sandra masih terengah-engah ketika Alex dengan lembut melepas penyatuan mereka. Sandra mendesah dan langsung menutup rapat kakinya karena malu. Dia ingin ke kamar mandi membersihkan area diantara pahanya yang terasa lengket karena dua cairan yang menyatu kini mulai meleleh keluar. Tapi, baru sandra hendak bangun Alex malah menarik dirinya ke atas tubuh Alex.

"Alex, aku mau ke kamar mandi."

"Untuk apa?" tanya Alex sambil mengeluh punggung Sandra yang basah oleh keringat.

"Rasanya lengket, aku mau membersihkannya."

"Tidak usah, toh sebentar lagi akan jadi lebih lengket."

Sandra tidak mengerti perkataan Alex hingga dia merasakan ke dua kakinya di buka lebar dan dalam satu hujaman Little A kembali masuk memenuhi kewanitaannya.

Sandra mengerang dan mencengkram dada Alex ketika merasakan penuh di bawah sana. Sedang Alex tanpa basa-basi langsung menggerakkan pinggulnya naik turun dengan penuh penghayatan.

Akhirnya, bersama-sama mereka kembali mengerang dan mendesah hingga mencapai pelepasan untuk kesekian kalinya.

Sejak malam itu Alex selalu mencari berbagai alasan untuk menghukum Sandra setiap malam, dan Sandra hanya bisa menikmati hukumannya tanpa memprotes.

TBC