Happy reading.
*****
"JOOOOOEEEEEE." Gelegar suara yang memekakkan telinga masuk ke kediaman Draco
"Oh hai Jack bagaimana kabarmu?" tanya Joe sambil menuruni tangga diikuti Alex.
"Kau tidak apa?" tanya Jack terlihat khawatir.
"Seperti yang kau lihat aku sehat dan baik-baik saja." Joe memeluk Jack dan menepuk punggungnya. Lalu mereka menuju ruang kerja Alex.
Jack memicingkan matanya sambil bersedekap "Jadi kalau kau baik-baik saja mengapa kau jauh-jauh menyeretku dari Prancis?"
"Sorry aku tak tau kalau kau pulang kampung."
"Sudahlah misinya tidak terlalu penting, jadi ada hal apa hingga kau begitu memaksa aku datang kuharap ini penting karena kalau tidak aku akan memanggangmu."
"Ini bukan hanya penting tapi darurat, istriku diculik tapi hingga saat ini tidak ada ancaman datang atau pun minta tebusan," kata Alex langsung.
"Sudah berapa lama dia menghilang?"
"Lima hari."
"Baiklah boleh aku pinjam laptopmu?"
"Tentu."
Jack melakukan beberapa panggilan dan terus mengutak-atik laptop Alex.
Setelah berjam-jam yang menjemukan ....
"Aku menemukannya," kata Jack.
"Kau serius?" Alex tak percaya. Bagaimana tidak. Dia dan anak buahnya sudah mencari selama lima hari tetapi tanpa hasil sedang Jack hanya butuh beberapa jam dan sudah menemukannya? Itu sangat menyebalkan menurut Alex.
Sedang Joe hanya tersenyum lebar seolah mengatakan apa aku bilang.
"Baiklah mari kita menjemputnya," kata Jack sambil memeriksa senjatanya.
"Kau membawa pistol?" Alex menggumam tak suka
"Kenapa kau keberatan?"
"Tidak tapi kuharap jangan membunuh siapa pun, aku tak mau Sandra menyaksikan pertumpahan darah."
Jack hanya menyeringai.
"Jack kita perlu membawa berapa orang?" tanya Joe.
"Tak perlu."
Alex mengangkat alisnya. "Kau yakin?"
"Kalian meminta bantuanku jadi ikuti aturanku, lagipula aku sedang kesal gara-gara adikmu itu, kau tau aku tak mungkin marah padanya tapi aku butuh pelampiasan."
"Yeah Jack sang mafia beraksi," teriak Joe penuh semangat.
"AYO KITA BERANGKAT!" Jack berjalan keluar diikuti Joe dan Alex. Siap bertempur.
*******
Saat keluar dari kamar hanya satu yang ada di pikiran Sandra. Amazing benar-benar luar biasa.
Saking terpesonanya Sandra cuma berdiri di depan pintu dengan mulut terbuka lebar dan tampang syok.
"Astataga astaga Aaa ... mesuuuuuummmmm!" teriak Sandra dengan level penuh sambil menutupi matanya.
Sementara kakaknya David menutup telinganya yang serasa hampir pecah gara-gara teriakan Sandra, dan biang dari semua itu Mbak Ayu cuma senyam-senyum sambil melengang menuju meja makan meninggalkan adiknya yang masih kaget.
"Mas David ...? Mas mau ngeracunin mata Sandra ya? Suruh tu cowok pada pergi!" Sambil mengibas-ngibaskan tangannya.
Gimana Sandra tidak syok di semua ruangan rumah itu terdapat puluhan bodyguard. Tetapi mereka tidak seperti bodyguard pada umumnya karena semuanya berwajah tampan, bermata biru, berambut pirang dan yang bikin tampang mupeng adalah mereka semua hanya memakai celana jeans panjang tanpa baju alias toples, sehingga perut kotak-kotaknya terpampang nyata.
Sandra mencoba membuka tangannya berharap tadi yang dilihatnya sudah pada pergi tetapi ternyata mereka semua masih di sana.
"Udah dong Dek kayak gak pernah lihat cowok naked aja," ujar David santai menyusul Ayu.
"Santai gimana sih Mas mata aku tu masih suci cuma satu cowok yang pernah aku lihat naked yaitu suami aku. Tapi sekarang Abang udah mengontaminasiku dengan virus bule nyasar," ketus Sandra sambil memberengut dan menghentakkan kakinya menyusul ke dua kakaknya makan malam.
"Ye ... semua itu ulah Mbakmu itu"
"Masak? Gak mungkin Mas! Mbak Ayu kan alim!"
"Dih ... dibilangin gak percaya. Tau gak Mbak-mu tu ngerepotin Mas setengah mati tau gara-gara ngidamnya yang aneh itu."
"O ... jadi Mas David nyesel nampung aku di sini? Hiks hiks Mas David jahat udah tau aku hamil gak ada suaminya gak ada yang merhatiin, sekarang Mas pun terbebani sama aku hik hiks jahaatttt!"
David langsung menghampiri Ayu dan memeluknya "Mas gak maksud gitu, Dek. Udah jangan nangis dong Mas bakal kasih apa pun buat kamu yang penting jangan nangis ya!"
Seketika tangis Ayu berhenti berganti binar di matanya. "Beneran Bang mau kasih apa pun buat Ai?"
"Eh ..." Mampus lo vid dah tau si Ai sering pake kata-kata itu buat dapetin keinginannya masih aja ketipu, batinnya sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
"Bang kalo gitu besok gue mau pergi ke pasar malem ya dan Mas musti temenin," kata Ai langsung.
Huh untung permintaanya kali ini gak terlalu susah, batin David "Iya Dedekku yang paling ayu."
"Jadi Mbak Ayu doang yang ayu aku nggak?" Sandra memanyunkan bibirnya kesal.
"Iya deh iya kalau Ayu tu emang ayu tapi kalau Sandra tu cantik."
"Udah deh Bang gak usah ngerayu kita bukan cabe-cabean. Ai mau tidur dulu, udah ngantuk." Ai langsung mencium pipi Sandra dan menarik David.
"Mbak Ayu Mas David mau dibawa ke mana? Masak aku ditinggal sendirian?"
"Mau aku ajak bobolah kan udah Mbak bilang kalau tiap malem Mbak bobo ama cowok ganteng."
"Gak boleh!"
"Kenapa? Bobok ama kakak sendiri ini?"
"Ich ... Mbak gak pengertian banget Sandra kan masih kangen sama Mas David jadi Sandra juga mau bobo bareng Mas David!"
"Gak mau ntar Mbak gak bisa tidur San Mbak udah biasa ditemenin Mas David!"
"Ai gak papa ya buat malem ini doang besok kalau Sandra sudah dijemput suaminya Abang bakal bobok nemenin kamu lagi sampe kamu bosen deh," kata David dengan tampang melas.
"Ya udah dech tapi malam ini doang ya?"
"Iya iya Dedekku sayang dah sono bobok dulu." David mencium kening Ai lalu mengantarnya sampai ke depan pintu kamarnya.
Sekembalinya ke ruang makan David melonjak-lonjak kegirangan membuat Sandra melongo
"Napa lu Mas kesambet?"
"Kamu penyelamatku San," ujar David sambil memeluk Sandra.
"Maksudnya apa coba?" Sandra makin bingung
"Kamu tau gak San sejak Mbakmu itu hamil dia berubah jadi nenek lampir!"
"Apaan sih Mas masak ngatain adek sendiri nenek lampir."
"Kamu gak tau sih San apa yang udah Mas alamin."
"Makanya cerita kalo gak cerita mana Sandra tau."
Setelah keheningan beberapa lama ....
"Tau gak?"
"Nggak."
"Ich ... nyebelin banget sihhhh, Dek!"
"Iya iya Mas pengen ngomong apa? Eh ... tapi tunggu dulu deh Mas beneran keberadaan semua cowok bule ini ulahnya Mbak Ayu?"
"Itu dia yang pengen Mas ceritain, ini salah satu contoh kegilaan Mbakmu itu, katanya cowok yang hamilin dia itu orang bule mata biru rambut pirang, dan perut kotak-kotak, makanya Mbakmu pengen semua pengawal diganti bule ganteng sesuai cowok yang hamilin dia alasannya kalo dia tiap hari lihat bule ganteng biar anaknya mirip bapaknya yang ganteng maksimal!"
"Tapi emang harus toples gitu ya gak pada masuk angin mereka gak pada pake baju gitu?"
"Ya gimana lagi maunya dia gitu kalau Mbakmu itu gak diturutin dia pasti bakal nangis kayak tadi trus bawa-bawa soal hamilannya. Mas kan gak tega."
"Ha ha ha baru kali ini Sandra lihat Mas gak berkutik."
"Habisnya Mbakmu serem, pernah tau dia minta dibeliin empek-empek tapi kita lagi di Jerman mana ada empek-empek di Jerman ya udah Mas gak turutin. Eh Mbakmu bilang gak mau makan kalau gak dituruti. Dan beneran aja dia kagak makan ampe pingsan. Mas paniklah!"
"Yang sabar ya Mas ya!"
"Iya San. Tapi Mas janji kalo ampe Mas ketemu ama tu cowok yang udah ngehamilin Ayu pasti Mas bakal cincang tu orang ampe jadi perkedel!"
"Sama Mas, Sandra juga bakal hajar tu cowok ampe babak belur kalo perlu bakal Sandra sunat lagi aja biar gak bisa ngehamilin cewek sembarangan!"
"Em ... San kamu gak ngantuk? Ayo bobok gih Mas capek."
"Mas beneran mau nemenin Sandra bobok?"
"Iyalah kalo Mbakmu sampe tau Mas gak bobo sama kamu besok pasti mencak-mencak, lagian Mas mending bobok sama kamu dari pada Mbakmu itu."
"Lah emang napa Mas? Mbak Ayu ngorok?"
"Bukan ... tapi Mbakmu tu maunya kalo bobo aku musti pake jas dan sepatu pokoknya pakaian rapi kayak mau ke kantor. Gila gak? Kamu kan tau Mas biasa bobok gak pake baju eh sekarang bobok mesti pake pakaian lengkap."
"Ha ha haaaaa sumpah Mbak Ayu bener jadi nenek lampir Mas, Sandra setuju sekarang" Sandra balik ke kamarnya tapi berhenti di tengah jalan.
"Kenapa, Dek?"
"Tunggu tunggu kayaknya ada yang kurang? Apa ya?" Sambil mengetuk-ngetukkan jarinya ke dagu.
"Oh iya ... aku kan diculik ama Mas? Maksudnya apa coba? Aduh, Mas ... pasti Alex lagi panik nyariin aku! Sekarang anterin Sandra pulang."
"Gak mau!"
"Kok?"
"Siapa suruh pas mau ketemu kamu Mas gak diizinin pake acara ribut lagi di depan rumah kamu. Mas kesel tau, pengen ketemu adek sendiri susah ya udah Mas culik aja gampang kan?"
"Terserah deh pokoknya besok anterin Sandra pulang!"
"Hm ...," gumam David gak jelas.
TBC.