Chereads / WEDDING MR.A / Chapter 3 - BULAN MADU

Chapter 3 - BULAN MADU

Fix ini cowok ini benar-benar nyebelin, batin Sandra. Saat tiba-tiba saja Alex menarik dan membawanya keluar bahkan tanpa mengucapkan permisi. Padahal Sandra baru saja mengobrol dengan keluarganya setelah hampir dua jam harus berdiri di samping Alex.

Dan sekarang di sinilah mereka berada di dalam satu mobil tanpa suara. sepuluh menit dalam keheningan barulah Sandra merasakan sesuatu yang aneh di tubuhnya, padahal di dalam mobil ber-AC tetapi Sandra merasa panas dan menginginkan sesuatu yang dia sendiri tidak tau apa.

Sandra melirik Alex dan entah kenapa dia merasa sangat bergairah, tanpa bisa ditahan tangannya sudah menyentuh dadanya Alex.

Alex terlihat risi tetapi Sandra tidak peduli dia merasa ini adalah dada terkeras yang pernah dia sentuh, walau sebenarnya dia belum pernah menyentuh dada laki-laki, tetapi Sandra tahu, dada Alex sangat sexy.

Sandra semakin tidak tahan tanpa rasa malu dia mulai mengesek-gesekkan payudaranya ke lengan Alex, rasanya enak dan Sandra merasa ketagihan sehingga dia terus menggeseknya hingga terdengar suara Alex yang mendesis tertahan.

Melihat Alex yang tidak menolak, Sandra dengan senang melarikan tangannya ke arah celana

Alex yang menonjol dan Sandra bersorak senang karena ternyata little A terasa sangat tegang, setegang wajah Alex saat ini.

Alex mengeram tertahan karena sentuhan Sandra yang tidak bisa dia cegah, istri kecilnya ternyata berbahaya, Alex melirik panik saat Sandra mulai membuka tali gaun yang dia kenakan, syukurlah mereka sudah sampai jadi saat Sandra akan duduk ke pangkuannya Alex langsung keluar dari mobil dan menggendong Sandra tanpa mempedulikan gaunnya yang sudah setengah melorot.

Sandra sangat senang berada di pelukan Alex sehingga dia bisa mencium leher Alex dan menggigitnya pelan hingga mendengar suara napasnya yang sedikit memburu.

Alex membaringkan tubuh Sandra dengan lembut di kasur, dia bermaksud membuka jasnya tetapi saat tau Alex bermaksud pergi Sandra tidak rela dan langsung mencium bibirnya dalam.

Alex yang tidak siap tentu saja kaget tetapi saat merasakan ciuman Sandra yang amatir akhirnya Alex malah membuka bibirnya dan melumat bibir Sandra dengan kekuatan penuh.

Alex mengangkat kedua tangan Sandra ke atas kepala saat dia ingin mulai memegang kendali penuh.

Sandra tidak tahu bagaimana bisa Alex melucuti gaunnya yang Sandra tahu dia sudah tidak mengenakan apa pun begitu juga dengan Alex. Sandra bisa merasakan pingul Alex menempel di pinggulnya, dada Alex yang keras menghimpit dadanya dengan gesekan kulit telanjang yang terasa nikmat membuat Sandra terus mendesah dan mengeram nikmat.

Namun, tiba-tiba Sandra menjerit saat merasa perih di bagian bawah tubuhnya, seperti ada sesuatu yang robek di bawah sana. Sandra ingin melepaskan diri dari sesuatu yang terus keluar masuk di bagian tubuhnya yang terasa perih, tetapi Alex menahan kedua tangannya sehingga dia tidak bisa bergerak, hanya mengeliat dan mendesis terus-menerus.

Alex berusaha bergerak sepelan mungkin saat tahu istrinya masih perawan, dia bisa melihat wajah kesakitan, air mata yang meleleh di pipinya, dan usahanya tidak sia-sia, perlahan tetapi pasti Sandra terlihat mulai menikmati goyanganya.

Peluh sudah membanjiri keduanya tetapi Alex sama sekali belum ada tanda-tanda akan berhenti yang ada dia semakin menggila mencumbui tubuh istrinya, rasa perawan memang luar biasa.

Sandra sudah tidak kesakitan justru sekarang dia mengerang keenakan, bahkan dia sudah berapa kali menjeritkan nama Alex saat mencapai pelepasan.

Sedang Alex yang tahu cara menikmati wanita, tidak menyia-nyiakan kesempatan itu.

Mumpung obat perangsang masih terus bekerja Alex juga masih sanggup melayani Sandra hingga pagi.

Hingga keduanya melayang tinggi dan terhempas kembali dalam keadaan puas dan lemas.

*************

Sandra terbangun dan merasa linglung, matahari terlihat sudah terik di luar jendela, kenapa ibu tidak membangunkannya? Lalu dia melihat sekeliling, ini kan bukan kamarnya? Kamar ini terasa sangat maskulin dengan dinding yang berwarna putih sederhana dan tata ruang yang simpel.

Sandra hendak menggerakkan tubuhnya saat ada sesuatu yang berat menimpa kaki dan perutnya.

Sandra membuka selimut dan langsung melotot saat mendapati sebuah lengan kokoh yang memeluk tubuh telanjangnya.

Sandra berbalik dan semakin syok saat melihat wajah lelaki jutek itu di hadapannya, bukan hanya itu, ternyata Alex juga sama telanjangnya dengan Sandra.

"AAAAAAAAAAAA!!!" Sandra menjerit keras dan langsung memukul Alex dengan bantal secara membabi-buta.

"Dasar cowok mesum, apa yang kamu lakukan padaku?" teriak Sandra masih memukukinya.

Alex menutup gendang telinganya yang hampir pecah mendengar teriakan yang membangunkan tidurnya, dia langsung duduk, dan sebelum menyadari apa yang terjadi tiba-tiba istrinya sudah memukulinya dengan bantal.

Tanpa mempedulikan teriakannya Alex langsung merebut bantal Sandra lalu menindih dan mencengkeram tangan Sandra di atas kepala. Sandra yang tidak siap langsung terhempas kaget.

"A-a-apa yang ingin kau lakukan?" ucap Sandra gugup saat melihat wajah Alex semakin mendekat.

"Seharusnya aku yang bertanya apa yang kamu lakukan berteriak sekencang itu? Apa kamu mau aku mati jantungan," sahut Alex sedikit kesal.

"Lepaskan Aku mesum, sebenarnya apa yang kamu lakukan padaku dan kenapa, kenapa kau seranjang denganku? Trus kenapa kita telanjang?" tanya Sandra dengan wajah memerah malu, menyadari tubuh telanjang mereka masih menempel erat.

Alex tersenyum smirk. "Kamu ini bodoh ya? Lupa, kalau kita sudah menikah? Wajarlah kita tidur di ranjang, lagipula bukannya kamu yang menyerang aku duluan, mana mendesah-desah keenakan lagi." Alex melepaskan tangannnya tetapi tidak dengan tindihannya.

"ASTAGA!" Sandra ingat semuanya dan wajahnya langsung merona karena malu, dengan cepat dia menutupi kedua wajahnya tidak berani melihat Alex.

Alex tertawa pelan melihat tingkah lucu istrinya, semalam saja beringas kenapa sekarang malu-malu.

Dengan pelan Alex menyingkirkan tangan Sandra dan malah menciumi leher jenjangnya.

Posisi seperti itu dan keadaan tubuh yang masih sama polosnya, membuat little A siap bertempur lagi.

Lidah Alex yang semula di leher kini semakin turun hingga mencapai belahan dada Sandra, namun tiba-tiba saja tubuhnya terjengkang ke belakang.

Alex terkejut karena istri mungilnya berhasil mendorong tubuh Alex yang besar dengan begitu mudahnya.

Tetapi kalau dipikir-pikir Alex heran juga melihat Sandra yang sangat lembut tetapi memiliki stamina yang luar biasa. Alex pikir setelah ronde ke 3 semalam Sandra pasti sudah akan pingsan, tetapi ternyata dia salah bahkan setelah keenam kalinya Sandra masih bisa menyambut setiap gerakan Alex dengan sama semangatnya.

Benar-benar luar biasa.

"Emang kamu nggak bisa tanya dulu apa main tubruk-tubruk saja," ucap Sandra sambil memalingkan wajahnya karena tidak berani melihat Alex yang terjengkang dengan little A yang mengacung tegak di hadapannya.

Alex turun dari ranjang tanpa mempedulikan ketelanjangaannya, dia berdiri tepat di hadapan Sandra. Alex mengangkat dagu Sandra agar menghadap ke wajahnya.

"Jadi kalau aku tanya dulu, kamu bakal mau aku ajak begituan lagi," tanya Alex sambil menyeringai lebar.

"BIG NOOO, masih sakit tau," ucap Sandra keceplosan, seketika dia menutup mulut dengan tangannya.

"Ha ha ha ... kamu lucu juga ya ternyata." Alex berjalan menuju kamar mandi membuat Sandra bisa bernapas lega.

Setengah jam kemudian Alex keluar. Sandra membungkus tubuhnya dengan selimut karena juga ingin membersihkan diri, dia menurunkan kedua kakinya yang terasa seperti jelly. Tubuhnya terasa nyeri di mana-mana terutama di pangkal paha.

Sandra baru melangkah tiga kali saat dia mengernyit sakit, saat berusaha melangkah lagi dia gemetaran akhirnya Sandra hanya sanggup terduduk di lantai.

Melihat istrinya yang sepertinya tidak bisa berjalan, Alex langsung menggendong dan membawanya masuk ke kamar mandi, mengisi bak dengan air hangat lalu melepas paksa selimut yang melilit tubuh istrinya, dan membiarkan berendam untuk merilekskan otot di tubuhnya.

Entah berapa lama Sandra berendam yang pasti dia tertidur dan langsung terkejut saat Alex menerobos masuk, dan mengangkat tubuhnya dari bak mandi. Dengan cekatan Alex membawanya ke bawah shower dan memandikan Sandra yang tidak berani bergerak karena menahan malu.

Setelah selesai Alex membungkus tubuh Sandra dengan handuk, mengangkatnya seolah istrinya hanya terbuat dari kapas, lalu mendudukkannya di tepi ranjang, mengeringkan tubuh dan rambut lalu memakaikan jubah kamar yang sangat kebesaran.

"Sebenarnya apa yang ada di otak cantikmu itu, bisa-bisanya kamu tertidur di kamar mandi, apa kamu tidak tau sudah berapa lama kamu di sana? Kamu mau mati ya?" kata Alex kesal, dia sudah khawatir saat Sandra tidak juga keluar dari kamar mandi.

Sandra hanya diam, tidak berani menjawab, dia baru menikah sehari masak iya sudah mau menentang suami. "Sudahah cepat makan dan minum obatmu," sambung Alex sambil meletakkan nampan di meja.

"Obat apa? Kenapa aku harus minum obat?" Sandra merasa sehat dan tidak memerlukan obat.

Alex mendekat ke arah Sandra dan menunduk ke arah ke dua pahanya. "Tentu saja obat untuk itu, aku tau walau sudah tidak sakit tapi masih agak nyeri kan? Emang kamu mau nggak bisa jalan berhari-hari," bisik Alex menggoda.

Seketika Sandra menundukkan kepala karena malu.

Uch, suaminya ini kenapa sih selalu bikin Sandra mati kutu.

TBC