Setelah makan siang, aku memisahkan diri dari Nia dan Adi. Membiarkan Nia mengintrograsi alasan Adi untuk masuk jurusan kelautan. Yang menurut kita bukan passionnya.
Aku melangkah ke stan Himpunan Mahasiswa jurusan Physic. Sebenarnya aku bukan anak yg pandai mata pelajaran physic. Nilaiku di SMA selalu berada di angka rata-rata, tak pernah menyentuh angka 85. Ku akui, masuk jurusan Physic merupakan adu nyali. Guru di SMA menyarankan untuk masuk Biologi atau bahkan Kimia. Tapi hatiku tertuju pada Physic dari kelas XI dan tidak goyah sedikit pun. Mungkin dia sedang menuntunku ke suatu yang tak pernah ku sadari. Mungkin sebuah permulaan. And, here I am.
Ku hampiri meja informasi stan itu, ada seorang kakak cantik dengan jilbab plus almamater kuningnya. Jauh lebih cantik di banding aku yang lusuh ini. Tak jauh di belakangnya seorang cowok duduk ngemper di karpet dekat meja kecil di tengah stan.
" Maaf kak, ini jurusan Physic kan? " tanyaku pelan
" Iya, maba ya? Duduk dulu sini " katanya sambil mengiringku masuk ke dalam stan.
" Dam, lu geser napa" katanya lagi
Yang di suruh bergeser tak juga menggerakkan badanny. Masih terpaku pada laptop di depannya.
"Ya udah Mila, ni anak biar gue aja yg jelasin. Tunggu depan lagi sana" katanya tanpa menatap kami yang ada di dekatnya.
" Ok" katanya pelan
"Oh ya , gue Mila. Lu sama Adam ya. Dia ketua panitianya. Ini perlengkapan yang musti buat ospek 3 hari. Kalau ada pertanyaan langsung ke Adam ya"
" Ok Kak Mila, makasih ya" kataku sebelum Kak Mila pergi.
" Lu baca dulu ya, kalau ada yang di tanya langsung aja ya" kata Kak Adam tanpa sedikitpun menengok kepadaku.
"Ni orang apaan sih", kataku setengah berbisik mendapati tingkahnya yang kurang sopan menurutku. Alis ku menyatu menandakan ketidaksukaanku.
" Kamu ngomong apa?" katanya sambil menengok ke arahku.
Mampus, bisikanku kok bisa di dengar. Apa terlalu kuat ya, batinku
" Kamu tadi mau ngomong apa?" tanyanya lagi.
ku lirik kertas di tanganku, berharap ada 1 hal yang bisa menyelamatkan rasa malu ku. And Gocha!
" Gak, cuma mau nanya. Emang wajib gitu pakai rok formal selama 3 hari" kataku asal.
"Gue mau pakai celana "
"Wajib pakai rok"
" Lah kok gitu, pokoknya gue mau pakai celana selama ospek"
Dia hanya menekuk mukanya, alisnya bertemu. Mencoba mencerna perkataanku. Hingga pertanyaan konyol dengan nada mengejek akhirnya terlontar darinya.
"Lu MAHASISWI kan, bukan mahasiswa?" katanya menekankan kata mahasiswi untuk mempertegas.
Mataku menatap padanya tajam. Emang kurang jelas apa kalau aku cewek.