Tanganku tiba-tiba dingin dan langkahku terhenti. Tak ada kata yang terucap jelas dariku. Sudah 3 minggu ini terjadi, penyebabnya hanya 1 dan aku tahu pasti kenapa.
" Sya, kok tiba-tiba berhenti?" tanya Rara, teman seangkatanku. Rara teman yang paling dekat dengan ku dari ospek hingga saat ini. Dia anggun dengan jilbab dan juga ia begitu cerdas, kuliahnya pun full beasiswa.
" Sya? " katanya lagi sambil menepuk pundakku.
" Eh, Ra. Gak papa kok", jawabku singkat
" Ada dia lagi ya?" tanyanya sambil memutar kepala ke kiri dan kanan. Seperti ada yang di cari.
" Maksudnya Ra?" tanyaku bingung. Aku sama sekali belum pernah cerita apapun ke Rara maupun yang lain.
"Itu kan penyebabnya" tunjuknya dan bingo dia benar. Sosoknya tengah duduk di pelataran mushola yang jaraknya 6-7 meter dr tempatku berdiri.
" Kak Dam kan?" katanya setengah berbisik.
"Kok bisa tau, Ra?"
" Simpel sih, Sya. 3 minggu ini kamu tiba-tiba membatu, tangan sampai dingin dan pucat. Di manapun, nyangkanya pertama karna kamu sakit tapi kok berulang. Anehnya setiap itu terjadi, ada sosok Kak Dam di sana. Walau jaraknya jauh, dan kamu kaku setelah melihat dia".
" Hmmm"
"Hmmm kenapa Sya?"
"Bingung mau cerita dari mana"
"Ya udah, tar jadi kan nginep di asrama? Tar malam kamu harus cerita. Ok!"
" Jadi kok, tar malam Sya bakal buka kenapa dan kenapanya ya".
" ok"
Dan pada akhirnya pada Rara ku cerita semua, tentang dia. Ya tentang dia, ya dia yang membuatku membatu.