Chereads / Sang Penakluk hati / Chapter 3 - Rayuan Maut Ayah

Chapter 3 - Rayuan Maut Ayah

Bila masih cemberut ayahnya berkali2 merayu bila agar dia mau ke tempat nenek lastri.

Bila: (dalam hati sebenarnya bila seneng di jodohin sama rio karena rio tampan body nya aduhai bagus tinggi juga lumayan -/+190cm pokonya idaman banget namun dia merasa terlalu buru2 )pokoknya bila tdk mau, bila masih ingin sekolah..

Ayah: bila dengarkan ayah, ( lalu memeluk bila karena ayah tau kelemahan bila dia bakal nurut kalo di peluk ayah) ayah tdk cukup baik mendidikmu, nenek lastri akan mendidikmu sebagai seorang wanita.

Bila: pokonya bila tdk mau, bila mau kabur aja

Ayah: ambil kesempatan ini suatu hari kamu tdk akan menyesal, ayah percaya kamu bisa melaluinya, nanti ayah akan sering menengokmu

Bila: baiklah, kalo ayah sudah berjanji akan menengok bila. Janji ( sambil keluarkan kelingkingnya)

Ayah: ( menempelkan kelingkingnya ke bila) ayah janji..

Akhirnya ayah merasa tenang karena bila sudah mau pergi ke rumah nenek lastri.

untuk memberi kesan yang manis ayah menyempatkan menemani bila sepulang kerja.

Ayah: bila selama 1 minggu ini sepulang kerja ayah akantemani bila kemanapun yg bila mau

bila: ciuuus yah?

ayah : iyaaa serius

Bila : asyiiiik sambil peluk ayah lalu menarik tangan ayah yuuuk kita kencan

Ayah: baiklah ayah ganti baju dulu

tak berapa lama ayah dan bila sudah berganti baju

Bila : woow gantengnya ayahku, bila heran kenapa tidak ada yang mau sama ayah

Ayah: gimana ada yang mau, ayah selalu di awasi ama kucing nakal

Bila : kok kucing nakal sih yah? harusnya

kucing liar ucap bila

Ayah tertawa lepas namun hatinya sakit akan di tinggal bila 1 minggu lagi.

Ayah : kita kencan kemana?

Bila : ke st**buck aja yah

ayah: baiklah

mereka sampai di st**buck memesan kesukaan masing masing

tanpa sengaja bila bertemu teman sekolahnya sewaktu di SMU

"Bilaaaa" ucap monica

Bila: haii Monica, bila langsung berdiri dan melakukan cipika cipiki pada monica

Monica: gila loe bil main nya ama om om guyonnya

Bila : hahhaha Tapi ganteng kan ?

Monica: iyaaa aah andai saja papaku seperti papamu yg selalu dekat dengan putrinya

Bila : udah gabung aja sini, ayah kenalin teman bila satu kelas

Ayah: ooo, ( sambil salaman ) sama siapa?

Monika: sendiri om

akhirnya mereka larut dalam pembicaraan yg seru.

sejujurnya ayah bila risi ikut gabung dengan para Abg, namun apa boleh buat dia harus menyesuaikan demi menemani bila. usai nongkrong beranjak nonton ke bioskop yg jelas ayah 1 minggu ini menjadi pengawal bila

usai kencan ayah dan anak itu pulang, sambil pulang biasnya ayah dan bila stel lagu yang sedang melejit lalu mereka menyanyi bersama

tanpa terasa mobil yg di kendarai ayah sampai di rumah, ayah melihat bila yg tertidur di kursi sampingnya

ayah: hmmm kebiasaan kamu sayang tiap jalan2 pulangnya selalu tertidur.

akhirnya ayah menggendong bila dan menempatkan bila di kamarnya.

satu minggu akan berlalu sudah waktunya bila akan di ambil oleh nenek lastri.

Hati ayah menjadi galaw karena bila esok akan pergi meninggalkannya.

Ayah: sayang besok kamu ke tempat nenek lastri

Bila: iyaa muka cemberut

ayah: dimanapun kamu berada kamu harus bisa menitipkan diri ok?

bila: iyaa sambil cemberut

ayah: udah jangan cemberut nanti banyak kerutan

bila : baiklah ayah bila akan pergi ke tempat nenek lastri tp ayah harus janji ayah akan selalu datang ke tempat nenek lastri

ayah: tentu saja, dan ayah akan sering tlp kamu sekarang apa yang akan kamu lakukan di detik detik terakhir ini?

Bila : kita perang bantal yaah

ayah: baiklah apa yg kamu mau ayah turuti

bila : asyiiiiik

mereka pun perang bantal bila sangat semangat memukul ayah pake bantal, sedangkan ayah hanya menggunakan setengah tenaga karena takut bila terjungkal