Chereads / Sang Penakluk hati / Chapter 4 - Tiba Di Rumah Nenek Lastri

Chapter 4 - Tiba Di Rumah Nenek Lastri

Rio adalah pemuda tampan yg cool usianya sudah 25 thn namun dia sangat berbakti kepada nenek dan kakeknya.

Keluarga rio sangat kaya rio adalah penerus beberapa perusahaan yg telah di geluti oleh nenek & kakeknya secara turun menurun.

Orang tua rio telah meninggal karena kecelakaan pesawat sewaktu rio berumur 4 tahun.

Banyak wanita jatuh hati pada rio namun hanya beberapa yg jd pacarnya dan rio menerima keputusan perjodohan dari neneknya.

Nenek : hari ini sabila calon istrimu akan datang, tolong sambut dia dgn baik rio..

Rio: baik nenek

Tak berapa lama sabila datang tepat setelah selesai sarapan pagi

Sabila: tertegun melihat rumah yg begitu besar dan tak lupa mengucapkan salam : selamat pagi nenek, kakek dan ka rio

Nenek, kakek,rio serempak mejawab pagi..

Bila : woow kalian sudah latihan mengucapkan selamat pagi bersamaan?

Nenek & kakek ketawa malu

Rio hanya senyum simpul

Nenek: ooo ternyata benar kamu memang cantik sekali bila walau tanpa riasan.

Kakek: pantas saja rio tdk bisa menolak perjodohan ini

Nenek: huus dasar kekek tua , baiklah bila kamu istirahat dulu nanti noni yg akan mengantar ke kamarmu, noni sekalian bawakan nona bila sarapan paginya yaa.

Noni: baik nyonya

Rio pamit bekerja

Nenek dan kakek kembali ke aktivitasnya.

Sampe di kamar bila kagum melihat kamarnya yg besar dan wah bila sampe melongo melihatnya semua keperluan bila sudah ada.

Noni: nona setelah makan istirahat lah dulu nanti 2 jam kemudian saya akan kembali.

Bila: baik lah.

Noni kembali sesuai intruksinya bila di antar ke nenek lastri menuju ruang keluarga.

Nenek: bila kemarilah... kamu dan rio sudah tunangan sedari kecil ..

Nenek tahu kamu ingin kuliah, kamu bisa kuliah, namun nenek akan membawa guru ke rumah untukmu agar kamu tdk terlalu ketinggalan dan kamu hrs belajar etika dan tata karma seorang istri terhadap suaminya. Nenek tau kamu pasti merasa berat karena kamu sama sekali tdk tersentuh asuhan ibumu, makanya nenek ingin megajarimu. Besok setelah selesai belajarnya kamu hrs belajar etika juga gmn?

Bila: baik nenek, agak gugup

Nenek: bila kamu jgn takut sama nenek anggap saja ini rumahmu sendiri...

Bila: sambil memeluk pangkuan nenek ciuus nek?

Nenek: mengangguk tersenyum sambil membelai rambut bila.

Bila : kalo begitu,ok nek (sambil mencium pipi nenek )

Esoknya sesudah beres belajar bila belajar masak dgn noni, (noni adalah kepala urusan rt) dia bewajah kaku namun hatinya baik

Noni: nona sekarang kita mulai menyalakan kompor putar kekiri dan pelan2 maka apinya akan menyala sedang

Bila: baiklah dia putar kekiri tapi kasar al hasil apinya besar bila kaget namun dia mengikuti intruksi noni dan hasilnya pas

Noni : sekarang padamkan api lalu kita mulai masak telur dadar

Kamu mengocok telurnya menggunakan mangkuk ini

Bila mengikuti intruksi noni namun karena terlalu semangat mengocok telur mungkin pake tenaga dalam mangkuknya pecah noni lalu mengganti mangkuk baru, bila melakukannya 3x pecah

Noni : ampun nona (sampe noni naik pitam) baru yg ke 4 mangkuknya tdk pecah

Beres mengocok noni menyuruh bila menyalakan kompor lagi secara perlahan dan bila minyaknya sudah panas masukan telur yg telah di kocoknya, karena ini benar2 baru pertama kalinya bila memasak bila langsung menjatukan telur ke wajan yg berantakan

Noni: (usap dada, namun hasilnya) lumayan telur tdk gosong.