Chereads / Sang Penakluk hati / Chapter 6 - Kunjungan Ayah

Chapter 6 - Kunjungan Ayah

Seisi rumah di kediaman nenek lastri merasa senang ada bila, rumah jadi berisik karena bila selalu adu argumen dgn rio & kakek pokoknya bila yg hrs menang. Namun akhir2 ini bila tdk bisa tidur karena selalu mimpi buruk dan kangen ayahnya. Siang itu bila menuju ruang keluarga

Nenek: knp mukamu kusut? Kayaknya kamu kurang tidur.

Bila: aku mimpi buruk nek, biasanya ayah yg temenin bila kalo bila mimpi buruk, dan aku kangen ayah, pasang muka sedih..

Nenek: kenapa kamu ga datang ke kamar nenek ? Apakah kamu blm percaya sama keluarga sini ? Dan apakah kamarnya kurang nyaman?

Bila: (sambil kepalanya di tempatkan di pangkuan nenek )kalo aku k kamar nenek, nanti kakek kasian, dan aku dari kecil tinggal hanya sama ayah, mungkin saya merasa sendiri karena rumah ini sangat besar jarak kamar dgn kamar lainnya berjauahan

Nenek: iya udah nanti nenek suruh sugeng jemput ayahmu (merasa kasihan,sambil membelai rambut bila tiba2 bila tertidur pulas di pangkuannya.) Mungkin bila harus ada teman tidur ucap nenek lirih..

Tak terasa bila tidur di pangkuan nenek sampe sore nenek membiarkannya karena bila kurang tidur.

Rio pulang cepat dan langsung ke ruang keluarga dia tertegun melihat bila tidur terlelap di pangkuan nenek, rio langsung menggendongnya untuk memindahkan bila ke kamar bila. Dlm hati rio , si kancil ini selalu bikin kejutan terus, padahal dari dulu hingga sekarang rio sangat segan sama nenek dan kakek karena mereka sangat tegas serta disiplin.

Besoknya ayah berkunjung melihat bila

Bila: ayaaaah (sambil memeluknya) katanya mo sering nengok bila wajah cemberut

Ayah: (berbisik) sayang apakah kamu tdk malu kamu mo jadi istri orang masih peluk ayah?

Bila: tidak, kakek juga bila peluk

Ayah: (melongo ) haaaah ( usap dada)

Nenek kakek dan rio hanya bisa tersenyum melihat kedekatan bila & ayahnya

Ayah: ( malu2)saya mohon maaf karena tdk bisa mendidik bila dgn baik

Nenek: tdk perlu minta maaf, justru kami berterimakasih karena ada bila, rumah ini jd hangat.

Ayah, nenek, kakek, rio, dan bila berkumpul bersama mereka bersuka cita. Selesai berkunjung ayah pamit pulang

Ayah: bila kamu harus baik2 di sini, harus nurut sama nenek dan kakek

Bila: (wajah sedih) iyaa, tp ayah janji akan datang lagi sambil mengeluarkan jari kelingking

Ayah: (lalu mengikat kelingking bila lalu memeluknya) ayah janji..

Rio: (melihat pemandangan bila dan ayahnya terpukau) dasar si kancil manja..

Bila : (menagisi kepergian ayahnya) ayaah

ayahnya hanya melambaikan tangan dan berlalu pergi

Rio: knp nangis? Kayak ayahmu ga bakal lg datang...

Bila: gara2 kamu dan keluargamu jodohin aku, aku sudah tdk dpt pelukan dari ayah lg ( sambil nangis)

Rio:( tersenyum lucu) tangannya mengusap bila, lalu kembali ke kamarnya