Chereads / Sang Penakluk hati / Chapter 7 - Pernikahan

Chapter 7 - Pernikahan

Sebetulnya kedatangan ayah bila bukan tanpa sebab, nenek mengundang ayah untuk membicarakan pernikahan bila dan rio , karena nenek dan kakek merasa perkenalan bila dan rio sudah mulai dekat.

Akhirnya pernikahan di tetapkan di bulan depan di hotel bintang 5 karena banyak relasi dan saudara jauh rio yg akan datang

Tepat di hari pernikahan bila dan rio

Bila menggunakan baju pengantin tradisional jawa dan baju pengantin barat membuat semua tamu dan rio terpesona melihat bila.

Dan rio jangan di tanya dia makin tanpan bingit.acara pernikahan berlangsung lancar tanpa ada kendala saat ayah bila akan berpisah bila menangis tersedu sedu.

Ayah: sayang ayah titip jaga dirimu baik baik sekarang kamu sudah menikah tanggung jawab ayah sudah di serahkan pada suamimu, ingat kamu harus patuh dan taat pada suamimu agar kamu mendapatkan berkah

Bila: baik ayah, pesan ayah akan bila ingat

Ayah: sekarang ayah akan berpesan kepada rio, anakku rio tolong jaga bila seperti ayah menyayanginya , mohon bersabar untuk menghadapi bila karena bila tidak pernah ada sentuhan seorang ibu, apabila bila tdk mau patuh peluk lah dia karena itu senjatanya bisik ayah

Rio: baik ayah akan saya ingat pesan ayah.

Selesai pesta pernikahan rio dan bila menempati kamar utama di rumah nenek lastri kamarnya lebih besar dari kamar yg bila tinggali.

Rio dan bila bingung karena mereka sama2 canggung.

Rio : bil apa boleh saya ....

Bila: tidak boleh!!!

Rio: apaan sih kakak kan blm ngomong apa2 kok udah bilang gak boleh?

Bila : emang kakak mo minta apa? Pasti mo minta yg mesum

Rio: otakmu yg mesum, sudah kita tidur saja pasti kamu cape

Bila terpaku dengan wajah rio yg dingin , lalu dia menghapus dadanannya dan mengganti baju pestanya dengan baju tidur

Bila bingung mau tidur dimana hatinya ragu apakah di sofa apa di kasur bareng rio

Akhirnya bila tidur di sofa dengan terlelap karena takut rio berbuat macam2 pada bila.

Saat rio melihat bila tidur di sofa, dia merasa iba lalu rio memindahkan bila ke kasur, namun tiba2 bila tetbangun

Bila: eeeeh stop stop apaan nih main gendong2 segala, tolong ya kak rio kita menikah karena terpaksa, dan tdk saling cinta, jadi kak rio jangan harap bisa sentuh aku sambil melipat tangannya di dada

Rio: siapa juga yg mau menyentuhmu, saya hanya kasian kalo tidur di sofa nanti badanmu sakit, sudah tidur di kasur aja dan jangan khawatir saya bakal sentuh kamu

Bila: gimana gak khawatir sekarang aja kak rio uda gendong aku, itu juga udah sentuh badan aku tau?

Rio saking kesalnya lalu melemparkan bila di kasur dan menggerutu" masih untung di pindahin malah marah2 ucapnya

bila: iya udah saya ngalah tifur dengan kak rio tapi saya batasi dulu kasurnya.

lalu bila membatasi kasurnya dengan bantal dan guling

rio: ya sudah terserah kamu, tapi kakak minta sama kamu mulai besok kamu harus pura2 mesra di depan nenek dan kakek karena kasian mereka akan khawatir, mengerti?

bila: baiklah selamat tidur kak rio

rio : iya kamu juga selamat tidur

keesokan harinya tanpa di sadari saat mereka terbangun mereka saling berpelukan padahal semalam terhalang bantal dan guling

saat bangun

bila: aaaah kamu, kamu kenapa bisa begini?

rio kaget juga karena posisinya mememeluk bila

"sstttt jangan ribut, ini masih wajar karena kita suami istri yang syah mengerti?

bila hanya misa manyun mendengar penjelasan rio, lalu dia cepat2 mandi.

rio melihat kejadian itu hanya bisa tersenyum.

beres mereka mandi,mereka menuju ruang makan karena nenek dan kakek menunggu mereka untuk sarapan pagi.