Chereads / Bidadari Pilihan Tuhan / Chapter 2 - Antara Rasa dan keraguan

Chapter 2 - Antara Rasa dan keraguan

Dua minggu setelah kejadian di toilet rasa ingin bertemu sudah mulai muncul di benak yang kelabu dengan rasa ragu akan perasaan yg ada.. terkadang kaki yang biasanya selalu kompak dengan telinga ketika mrndengar bel berbunyi yg slalu memberikan perintah kepada sang kaki untuk melangkahkan kaki untuk mencari tempat untuk melakukan penghianatan dari aturan yang tettulis di papan yang trtempel di tembok depan ruang guru, berubah karna bisikan hati yang menggoda sang kaki untuk membantu sang mata untuk sekedar mencari sosok hawa yg selalu di bayangkan oleh sang otak setip rasa dihati memberontak..

Jujur sejak saat itu saya sering mulai curi curi pandang pada sosok adik kelas(tia) yang pernah saya sapa karena kontrak misi prasaan dari teman saya (kamar) yg sudah saya spakati untuk saya jalankan... kebingungan sangat melanda di diri saya karna rasa yang ada ini blum pernah saya rasakan sebelumnya, Di samping bingung dengan rasa yang ada itu saya juga sangat merasa terbebani denga misi yg sudah kami spakati..

Didalam kebingungan yang melanda saya di kagetkan dengan suara yang membranya sudah saya hafal karna suara itu adalah saksi kontrak dari misi yang mau kami jalani..tentunya kalian (pembaca) sudah tau yang saya maksud.

*kamar_woeee bro langit tu memang gak ada tiangnya ngapain dipikirin? candaan kamar pada saya karna dia tentunya melihat saya yang lagi termenung.

*saya_ ahhh kamu ada ada saja... ada apa?kamu mau ngajak saya mrokok ya?maap hari ini tidak ada modal ni .. maksut saya mau ngasih tau dia kalau saya tidak ada uang buat bli rokok. basa basi saya menyambut candaannya tadi, padahal sebenarnya hari ini saya mau pokus untuk curi curi pandang pada si Tia gadis yg menjadi target dari misi kami.

*kamar_gak kok saya juga hari ini lagi kosong bro.. tapi saya mau nanyain perkembangan misi kita.. jalan gak misinya? ..pertanyaan itu membuat saya terhenyak.

*saya_tenang aja bro pasti di usahain kok.. jawaban yang seadanya terlontar dari mulutku yang sedang dilanda kebimbangan.

..........................................

Setiap hari jum'at skolah saya mempunyai perogram religi yaitu yasinan bersama antara semua siswa Sma dan Smp.. di saat acara berlangsung saya merasa kebelet pipis, ya terpaksalah saya bangun padahal sebenarnya mals karna untuk keluar dari barisan saf cukup bikin salah tingkah karena harus melewati banyak kawan kawan.. setelah keluar dari barisan saf saya minta izin dulu pada guru Bp yang lagi berdiri di samping sambil mengawasi kawan kawan yang lagi khusuk membaca Alqur'an. Setelah di beri izin saya berlari kecil kebelakang menuju toilet siswa.. dasar hari itu nasip tidak berpihak slain air kencing sudah di ujung rudal, pintu toilet juga tertutup pertanda ada orang di dalam... saking kebeletnya saya menggdor pintu toilet yang terbuat dari bahan seng sehingga membuat suara yang cukup bsar..Tiba tiba ada sautan dari dalam yang bilang 'Sebentar ' saya cukup kaget , yang bikin saya kaget adalah suara yang di dalam adalah suara yang membuat hari hariku bimbang . bisa kalaian tebak karna sudah bisa saya pastikan suara orang yang di dalam adalah 'Tia' .

Setelah mendengar suara di dalam, rasa kebelet yang melanda tadi berubah jadi senyuman di bibir karna rasa senang yang tidak saya sngaja yang timbul di benak yang terdalam.

Setelah cukup lama berdiri menunggu sambil tersenyum tiba tiba suara pintu terdengar berdenyit pertanda pintu itu di buka.. benar saja yang keluar adalah 'tia' saat dia melihat saya dia tersenyum sambil menyapa."hai kak saya kira bukan kamu!! sambil trsenyum juga saya menjawab saya juga tidak mengira kalau adek yang didalam.

""tia"" .. ayo kak silahkan masuk .. sudah tidak ada orang didalam kok.. maap buat kakak lama menunggu tadi

""saya"" tidak apa apa dek .. dia tetap tersenyum dengan senyuman yang pastinya akan membuat saya akan lebih bimbang lagi.

""Tia"" oya kak .. kmarin sebenernya kakak mau bilang apa? dia kliatannya serius dengan pertanyaannya itu... tetapi terbalik dengan keadaan saya yang lebih lebih bahkan sangat sangat bingung.. didalam kebingungan yang ada terlontar sebuah kalimat dari sebuah mulut yang lagi tidak singkron dengan hati (saya). saya mau kasih tau ke kamu kalau ada teman saya yang naksir dan ingin bertemu dengan kamu.. setelah kalimat itu keluar dia mengernyitkan alisnya pertanda dia mau mengeluarkan pertanyaan lagi.. (Tia) siapa kak? prtanyaannya yang pendek ini membuat saya makin bimbang antara melanjutkan misi atau tidak.. sumapah sebenarnya saya sangat ingin bilang kalau yang naksir ialah (arie) yaitu saya sendiri. Tetapi saya tidak mau dibilang tidak amanah dan menjadi penghianat .. oleh sebab itu saya yakinin diri sendiri untuk menyebut nama teman saya (Kamar).. "Dia (Tia ) saya kurang tau yang namanya kamar kak.... "saya langsung menyambut kata katany dengan kata kata "Bagaimana kalu besok pulang sekolah saya kenalin kamu langsung sama dia!! .. dia terdiam sejenak dan menjawab "Insyaallah" sambil berlalu pergi ke acara kegiatan .

Setelah dia tidak kelihatan lagi saya masih terdiam di tempat semula seperti patung tanpa mengingat tujuan smula yaitu dapat izin untuk ke toilet, air kencing yang semula sudah di ujung rudal tiba tiba terasa lenyap di hisap pembalut bayi.. tak terasa sudah 25menit saya meninggalkan kegiatan yang seyogyanya membutuhkan waktu paling lama 5 sampe 10 menit.

Yang ada di fikiran saya pada saat itu adalah bagaimana cara mempertemukan mereka (kamar dan tia) besok sesuai janji yang sudah kami buat tadi.

~~~~~~~~~~~~~00~~~~~~~~~~~~~~~