Chereads / Bidadari Pilihan Tuhan / Chapter 4 - Peperangan di dalam hati

Chapter 4 - Peperangan di dalam hati

"Apa jadinya andai kamu gak ada

"Tanpa kamu aku bukan apa apa

"Dan aku.. aku sangat butuh

"Dan aku.. aku ingin slalu kau sentuh

Rangkaian kalimat di atas bukanlah kalimat yang aku buat sendiri , tetapi penggalan kalimat dari lirik lagu dari band "Slank" yang berjudul "kreta trakhir.. Saya juga tidak tahu kenapa saya merasa lagu ini sangat merasuk di alam khayal ku mungkin karena malam ini memang itu yang saya rasakan saat ini. Tentunya kalian (pembaca) sudah tau untuk dan kepada siapa khayalan ini melayang.. Beban rasa di hati malam ini sangat begitu dalam karena senang dan sedih bercampur aduk bagaikan bumbu dapur pembuat makanan menjadi terasa nikmat. Rasa senang ketika teringat senyuman manis dan wajah ayu daru seorang hawa yang seakan akan di kirim tuhan untuk mengisi khayalan di malam ini, Saya akui kata kata ini mungkin terlalu berlebihan tetapi memang itulah yang bisa kuungkapkan dengan kondisi real hati malam ini. Terbalik dengan rasa yang berlawanan bagaikan teori maghnet yg bertolak belakang,rasa sedih akan muncul ketika mengingat seorang hawa yang mulai aku kagumi adalah terget dari misi yang sudah kami ( saya dan kamar) buat , memang tidak akan ada hukum tertulis jika misi itu di langgar tetapi karakter saya bukan seperti itu.

Kalian (pembaca) tentu masih ingat kejadian di hari sabtu kemarin dimana di hari itu mereka ( kamar dan tia) pertama kali bertemu, Malam ini adalah malam yang ke 7 dari hari itu, jujur sengaja saya tidak ceritakan kepada kalian ( pembaca ) bagaimana cerita pertemuan mereka di hari itu karena saya rasa cerita di hari itu hanyalah cerita pilu buat saya biarlah hanya saya yang tau karena saya juga sangat ingin menghapusnya dari ingatan.

----------------------------------------------------------------------

Hari hari di sekolah kami lalui seperti biasa bedanya "Kamar jarang sekali ikut ngumpul bersama kami untuk melanggar aturan (merokok) alasannya saya tidak tau karena saya juga tidak pernah menanyakan kepadanya, yang ada hanya pikiran yang menebak mungkin dia lagi asyik dengan kehidupan barunya yakni pacaran bersama "Tia , namanya juga tebakan karna saya tidak tau lagi kelanjutannya, Mungkin saja kontrak misinya selesai saat mereka bertemu.. dia (kamar) juga tidak pernah lagi meminta tolong pada saya apalagi menceritakan kelanjutan hubungannya bersama "Tia ... Baguslah"""karena saya juga tidak berminat untuk mengetahui klanjutan hubungan mereka alasannya simple karena itu pasti jadi beban perasaan buat saya.

"Hari rabu" di hari itu kalau gak salah pukul 09.30 pelajaran berlangsung saya masih ingat di kelas yang mengajar adalah pak DINUL guru agama pavorit kami karena dialah satu satunya guru yang sangat perhatian pada semua siswa apalagi kepada saya karena setiap hari saya slalu mendapat cubitan atau jeweran karena tidak memasukkan baju atau karena terlambat. kenapa saya bilang dia perhatian? alasannya saya slalu ingat petuah atau peringatan dari kedua orang tua saya tidak ada guru yang memukul karena dia marah tetapi dia memukul, menjewer maupun memcubit karena dia sayang kepada anak didiknya.. itulah alasan kenapa saya tidak pernah menaruh dendam kepada pak guru tetsebut (pak dinul) walaupun terkadang kalau kesakitan sering keluar kata kata serapah walaupun di dalam hati.

Di tengah jam pelajaran saya permisi keluar

"saya... pak minta ijin kebelakang

"guru(Pak dinul)... mau ngapain?

"saya... mau buang air kecil pak, emang bener saya kebelet ingin buang air kecil

"guru (pak dinul)... ya sudah tidak pakai lama.. dia menjawab dengan muka seriusnya.. terimakasih pak sambut saya sambil beranjak keluar menuju toilet di belakang sekolah.. dengan gaya khas slengean saya, saya berjalan menyusuri lorong demi lorong dengan santainya.. pas di lorong trakhir yang kebetulan di dpan deretan kelas tingkat Smp terdengar suara memanggil nama saya.. "kak arie " suaranya terdengar agak samar samar mungkin karena yang memanggil agak jauh juga... saya berhenti sambil menoleh ke arah datangnya suara tersebut... ketika yang memanggil terlihat rasanya dunia menjadi sepi karena jantung uni terasa berhenti ketika saya tau kalau yang memanggil saya adalah seseorang yang selama ini membuat har dan malamku penuh sensasi.. di saat itu saya berdiri mematung sambil trus memandang dia yang agak belari kecil mendekati saya.

"Tia .. kak apa kabar? .. dia memulai percakapan

"saya.. Alhamdulillah baik dek! kamu apa kabar? timpal saya yang seakan masih tidak percaya akan kejadian saat itu.

"Tia... alhamdulillah baik juga kak... kenapa akhir akhir ini kakak kelihatan cuek sih sama saya? raut wajah dia yang agak sedikit memperlihatkan kesedihan mengucapkan pertanyaan yang bisa dibilang membingungkan bagi saya, karena selain saya tidak petnah bertemu saya juga saat itu sudah mulai mengurangi kbiasaan untuk curi curi pandang dia (tia).

"saya... nggak kok dek perasaan saya biasa biasa saja... jawab saya denga ekspresi yang saya paksa seperti biasa karna saya tidak mau dia ( tia ) tau keadaan saya yang sebenarnya tegang bangt pada saat itu.

"Tia... ohhh ya sudah kak maap saya ganggu... saat mengucapkan kalimat itu raut wajah sedihnya semakin nyata terlihat dan sambil berbalik berjalan meninggalkan saya yang masih tetap berdiri nemandang dia berjalan sampai dia hilang di balik pintu kelasnya.

Kejadian itu membuat saya bingung apa arti dari pembicaraan singkat yang menurut saya penuh arti tapi tidak bisa saya artikan... mungkin kalian (pembaca) bisa membantu saya apa maksut dan arti dari pembicaraan saya dan tia itu... yaaaa sudahlah biarlah itu jadi PH (pekerjaan hati) buat saya dan pasti akan bisa terjawab jika waktunya tiba.

~~~~~~~~~~~~~~0000~~~~~~~~~~~~~