Chereads / Bidadari Pilihan Tuhan / Chapter 6 - Coretan di atas kertas

Chapter 6 - Coretan di atas kertas

Mata tak berkedip di saat melihat lipatan kertas di genggaman tangan yang terasa beku karena pengaruh gundah di hati, hati selalu menebak isi dari coretan yang di berikan oleh tangan sang pujaan.. Malam itu saya berbaring di kamar kecil dan sempit, saat itu rasanya seakan akan saya tidak mau diganggu dan di lihat oleh orang meskipun seekor nyamuk.

Setelah banyak waktu yang berlalu saya hanya bisa memandang lipatan kertas yang ada di genggaman, hati terus memberontak dan teriak untuk memerintahkan sang tangan membuka lipatan tersebut karena sang mata sudah siap untuk melantunkan kata demi kata yang tercoret di dalam kertas itu... Tangan ini mulai membuka dengan perlahan sedangkan hati tetap tak tenang karena hati ini terus dan terus menebak isi dari selembar kertas yang ternyata terdapat tulisan dari tangan yang ingin slalu saya genggam setiap saat.. sebenarnya saya tidak ingin menceritakan apa isi dari kertas tersebut karena saya tidak mau kalian (pembaca) menertawan dan mencemooh saya dengan pikiran kalau saya bisa di bilang cemen. tetapi saya rasa saya tidak adil kepada kalian (pembaca) kalau saya tidak menceritakan isi dari kertas tesebut, Lagipula saya juga ingin berbagi bersama kalian yang mungkin bisa membuat beban di hati bisa berkurang.

♡♡kamu mata pengelihatanku

♡♡kamu bibir disaat tertawaku

♡♡kamu kaki di langkahku

♡♡kamu tangan di genggamanku

☆☆rindu mendera di saat bayang mu mengintip lamunanku

☆☆penyesalan tidak akan berguna karna rasa ini tidak terucap

☆☆just wants to be near you and want to be with you all the time

♡♡♡♡♡♡me for you arie.♡♡♡♡♡

Jujur saya malu pada diri sendiri dia (tia) yang saya tau adalah sosok yang pendiam tetnyata bisa menyusun kata demi kata untuk menjadi kalimat yang mungki membuat semua laki laki merasa hanyut dalam aliran perasaan yng mengalir lembut bahkan bisa membuat perdaran darah yang semula mengalir lambat menjadi cepat karena dgupan jantung yang begitu kencang.

Setelah membaca isi dari kertas itu saya terhenyak karna apa yang selalu saya rasakan dirasakan juga olehnya (tia) bedanya dia lebih berani mengungkapkannya dibanding dengan saya yang membuat diri saya merasa menjadi cowok yang cemen karna hanya bisa memendam tanpa mengungkapkan perasaan yang sebenarnya, benar kata "tia" penyesalan itu tidak ada gunanya.

--------------------------------------------------------------------

Malam itu saya beberapa kali membaca coretan dengan rangkaian kata kata yang mengandung arti yang cukup dalam itu.. saya yakin dia (tia) membuat coretan itu penuh dengan perasaan dari kenyataan yang dia rasakan... saya termenung sambil bergumam di dalam hati " saya cowok apaan?" didalam fikiran saya saya harus memberanikan diri untuk mengukapkan perasaan ini.. tidak tau kenapa smangat itu tiba tiba membara mungkin karena saya meyakinkan diri kalau ini kesempatan yang tidak akan datang duakali dan saya juga yakin kalau saya tidak melakukannya penyesalan akan slalu menghantui sampe sinar matahari ini tidak akan menyinari bumi ini.

Saya sarankan kepada kalian (pembaca) jangan pernah menyimpan perasaanmu pada sesesorang karena yakinlah kalau itu adalah titipan tuhan yang harus kita ungkapkan karena pexesalan slalu mengintip setiap langkah dan gerak gerik kita.. maap bukan sok menasehati tetapi percayalah!!

Malam itu tak sadar saya terlelap tidur dengan selembar kertas masih di genggaman di atas dada melewati mimpi yang seakan akan memutar balik CCTV tuhan atas kejadia yang telah berlalu.... sebelum saya terlelap saat itu, saya sempat membuat pernyataan untuk diri sendiri kalau secepatnya, saya akan menuntaskan dan memprbaiki kesalahan yang pernah terjadi. dengan cara memberanikan diri untuk menemui "Tia" dan mengungkapkan perasaan yang saya dengan jujur kepadanya.

Besoknya di sekolah mata ini celengak celengok mencari seseorang bagaikan pengawas yang mencari kesalahan orang yang di awasinya, tetapi mata ini tidak berhasil menemukan objek yang dimaksut.. sambil bergikir keras bagaimana cara dan dimana saya akan menemui "Tia" di hari itu saya juga berusaha keras untuk memerintahkan sang mata untuk mencari dia (tia) walau hanya untuk memandang sebentar saja tetapi hasilnya nihil. jawabannya tidak saya temukan karena saya tidak ada usaha untuk bertanya cuman bisa menebak mungkin dia tidak masuk sekolah..

Hati ini selalu berharap dan berdoa semoga saya di pertemukan dengan dia (tia) di waktu yang tepat supaya permasalahan asmara ini bisa di tuntaskan. Saya tidak pernah berpikir lagi soal orang yang akan tersakiti dengan tekat yang sudah bulat ini , maksud saya adalah mungkin saja ketika "Kamar" teman saya yang nyata nyata sudah duluan mengungkapkan isi hatinya kepada "tia" akan tau kalau saya juga mempunyai perasaan kepada "tia".. toh juga saya tidak tau apakah perasaanya terbalaskan atau tidak karena itu belum saya klarifikasi .

Terserah apa yang akan kamar, teman teman, bahkan kalian (pembaca) pikirkan tentang saya tetapi saya yakin diantara kalian pasti ada yang mengerti akan posisi yang saya hadapi dan tindakan yang akan saya lakukan .

~~~~~~~~~~~~~~¤¤¤¤¤~~~~~~~~~~~~

PERMAKLUMAN

--------------------------

Sandainya ada salah satu orang yang merasa terkait dengan cerita ini, saya benar benar minta maap jikalau pada tulisan saya, ada kata2 yang salah dan mungkin saja menyinggung perasaannya saya sekali lagi memohon tolong di maklumi karena manusia tidak luput dari kesalahan.

×××××××××××××VIRUSS KECIL×××××××××××××