Tidak terasa waktu berjalan dengan seenaknya tanpa memberikan kesempatan untuk saya mengukir cerita di lembaran kosong yang tidak pernah terisi karena cerita itu masih di simpan oleh tuhan mungkin dngan alasan saya belum pantas menerima amanat itu.
"sabtu" minggu ke dua di bulan maret 2006 saat itu saya dan kawan kawan yang lain lagi semangat semangatnya mempersiapkan diri untuk menghadapi ujian yang saat itu di beri nama (UN).. Setiap harinya kami di beri jam tambahan denga les di mata pelajaran yang akan di ujiankan. jujur saya merasa bosan dengan pikiran yang saya rasa di paksa memakan pelajaran dengan waktu yang mencecar, Hari itu kebetulan saya tidak pulang kerumah karna di ajak mampir di rumah salah satu teman yang katanya ada acara di sana.. saya dan kawan kawan tidak berpikir panjang karena mungkin di pikiran kami emang sama dengan alasan "MUMPUNG GRATIS"
Terlepas dari cerita diatas hari itu kejadian yang tidak bisa aku lupakan terjadi karena di hari itu pertemuan yang tidak pernah saya sangka dan cerita cinta itu di mulai.. Setelah shalat asyar saya berjalan menyusuri lorong sekolah untuk menuju kelas dengan gaya seperti biasa yang cuek dan slengean saya berjalan seolah olah tanpa beban.. pas di dpan kantor Smp ada suara yang terdengar memanggil nama saya dan suara itu tidak asing di telinga saya karena suara itu yang selalu teringat dan terngiang di setiap khayalan melanda.
"kak arie ... suara panggilan itu dari arah dalam kantor... langkah saya terhenti sambil menoleh ke arah suara itu. terlihat dari balik kaca jendela wajah ayu yang sering terbayang di alam khayalku.. kaki terasa di perintahkan untuk melangkah mendekat ke arah suara tersebut tanpa sedikitpun tidak ada keraguan di dalam hati, tanpa berfikir panjang saya langsung masuk dan mendekati pemilik suara trsebut.. pandangan kami beradu seolah olah kami (aku dan tia) saling memberikan isyarat dari kata rindu yang tak pernah terucap.
"saya ... apa kabar? hanya sepenggal kata itu yang bisa terucap di saat mata yang tak lepas memandang tajam mata "tia yang sebenarnya hati ini memberontak untuk memerintahkan sang bibir untuk mengucapkan kalimat yang terpendam.
"Tia... baik kak... suara paraunya membuat kata yang keluar menjadi agak tidak jelas.. dia menundukkan kepalanya sambil meneruskan kalimat berbentuk kalimat tanya yang tidak pernah aku sangka.. "kakak tidak rindu sama aku? ... saya terjengah mendengar kalimat tanya yang di lontarkan kepada saya , saya melihat setitik air bening yang keluar dari mata sayunya sedikit membasahi pipinya. Terserah kalian (pembaca) mau percaya atau tidak yang jelas saat itu saya benar benar kebawa perasaan dan tidak bisa berbuat apa apa . saya terdiam membisu memandang dia yang tertunduk di dpan saya.
"Tia.. Maap kak... !! Hanya kata itu yang terdengar disaat saya terdiam yang tidak bisa menjawab pertanyaan hati yang terucap tadi.. disaat saya terdiam dia mengambil tangan kanan saya yang semula saya mengira dia mau menyalami saya, tetapi dia menaruh lipatan kertas di genggaman tangan saya dan langsung pergi meninggalkan saya yang masih berdiri di posisi semula. saya masih dalam alam dimana saya merasa manusia paling bodoh karena tidak bisa menjawab pertanyaan yang sebenarnya jawabannya slalu saya rasakan di setiap terbayang wajah dan senyumnya (tia).
Saat tersadar yang tersisa hanyalah penyesalan yang sangat dalam dan lipatan kertas yang ada di genggaman ... tangan yang tadinya kaku berangsur angsur pulih dan membuka genggaman yang berisi lipatan kertas dari sang pujaan .
saya melangkahkan kaki meneruskan perjalanan dengan membawa sedikit penyesalan yang tersisa dari pertemuan yang singkat tapi sangat berharga karena dari pertemuan itu saya merasa kami (aku dan tia) selama ini merasakan perasaan yang sama, persepsi ini bukan tanpa bukti, bisa kalian (pembaca) kaji dari kejadian yang saya ceritakan tadi , saya menjadi yakin kalau kami memang sama sama merasakan perasaan yang sama.. yakni perasaan saling menyukai selayaknya kalian (pembaca) yang pernah merasakan atau kejadian seperti ini.
Sesampainya di kelas teman teman asyik bercanda ria karena guru lesnya tidak masuk tanpa memperdulikan saya yang masuk membawa beban perasaan karena kejadian tadi.. riuh pikuk suara dari candaan mereka (teman kelas) terdengar seperti suara biola yang nadanya syahdu dan pilu yang seakan akan mengejek hati yang gundah dengan beban dari penyesalan karena tidak bisa mengungkapkan apa sebenarnya yang ada di hati.
-----------------------------------'-------------------------------
Mungkin kalian (pembaca) bertanya tanya.. siapa sih "tia itu?
kayak bagaimana sih yang namanya "tia itu?
kok bisa ya kamu (arie) menyukai gadis yang masih SMP?
Baiklah saya akan memberikan sedikit gambaran dari sosok wanita yang saya kagumi itu (tia).. "Tia adalah salah satu siswi yang menurut saya yang tercantik di antara anak anak perempuan di Smp itu.. yaaaah namanya juga suka ya pastilah saya bilang begitu , faktanya banyak saya dengar teman kelas maupun adik adik kelas yang membicarakan dia, di antara anak anak smp dia yang paling sempurna kenapa saya bilang begitu ? kalian (pembaca) pasti taulah biasanya seumuran dia tubuh mereka pasih lurus tanpa ada lkukan baik dada maupun pinggang. Tapi dia (tia) lain mulai dari atas sampe bawah sudah bisa jadi perhatian bagi kami anak anak cowok bahkan bisa di bilang melebihi anak klas 1 sma, maap bukanya saya berpikir mesum, tapi paktanya wanita menarik kalau semuanya sudah berisi . saya yakin kalian (pembaca) sepakat dengan pendapat saya ini.
Kejadian sore itu benar benar membuat pikiran saya tak karuan, rasa penyesalanlah yang paling besar saya rasakan saat itu, kenapa tidak coba saya jujur saja sama dia kalau saya memang rindu dan slalu memikirkan dia seperti pertanyaannya yang bilang "Apa kamu gak rindu".. saya yakin kata kata itu keluar bukan tanpa usaha yang besar .. coba kalian (pembaca) fikir , dia (tia) seorang wanita... kalau dia benar benar gak merasakan rasa itu mustahil dia akan bisa mengungkapkannya karna kita semua tau tingkat gengsi wanita paling tinggi , mereka paling bisa menyembunyikan sesuatu apalagi tentang perasaannya.. sayanya aja yang bodoh tidak bisa memakai kesempatan itu , tapi apa boleh buat smuanya telah berlalu . yang tersisa hanyalah sepucuk lipatan kertas yang saya taruh di kantong samping celana saya... mungkinkah kertas itu adalah coretan isi hatinya atau cuman kertas kosong simbol ejekan buat saya yang tidak berani mengungkapkan perasaannya, saya sengaja tidak buka langsung karana saya mau hanya saya yang tau dan mencari momen yang tepat yakni nanti pas dikamar saat sendiri.
~~~~~~~~~~~~~♡♡♡♡♡~~~~~~~~~~