Bisakah tidak membuat masalah di depan Tang Ye?
Mendengarkan perkataan Tang Ye, wajah Rong Zhan berubah menjadi gelap dan ia menghela nafas panjang.
Ia nampak seperti sedang merokok biasa, tapi melalui asap itu, pandangan Rong Zhan tertuju pada adegan di depannya.
Seperti, menunggu sesuatu.
Mata Sang Xia menyapu ke seluruh ruangan. Tampaknya tidak ada seorangpun yang perlu dikhawatirkan dan mengkhawatirkannya. Ketika ia mengangkat matanya lagi, ia menatap Tang Ye tanpa ekspresi, "Jadi? Apa yang kamu inginkan?"
Tang Ye merasakan amarahnya memuncak. Baru saja ia akan memuntahkan amarahnya, tiba-tiba seseorang mengetuk pintu.
Semua mata tertuju ke arah pintu, hanya untuk melihat seorang pelayan laki- laki berkulit putih yang kurus masuk. Itu adalah Xiao Wu. Setelah sedikit terkejut melihat ketegangan yang ada di kamar itu, ia tersenyum sopan dan mengarahkan pandangannya pada Sang Xia, "Nona Sang Xia, manajer memanggilmu. Kamu pergi saja dulu, aku akan di sini untuk membantu."
Sang Xia melihat Xiao Wu datang dengan sengaja untuk melepaskan dirinya dari pengepungan ini, ia benar-benar sangat bersyukur. Ia mengangguk kepada Xiao Wu.
Begitu Sang Xia akan melangkah pergi, Tang Ye langsung berjalan ke arah Xiao Wu, memegang kerahnya dan menekannya ke dinding. Lalu menyeringai dan menyindir, "Oh, begitu cepatkah ada pria lain? Tidakkah kau sangat menuntut? Pelacur yang begitu lemah juga bisa masuk ke matamu?"
Mungkin mereka semua adalah orang-orang yang terbiasa bermain-main dengan orang lemah. Dapat dilihat bahwa mereka tidak seperti orang pada umunya.
Beberapa pria dalam ruangan gelap ini sedikit menyipitkan mata untuk melihat apa yang sedang terjadi di dalam ruangan itu.
Rong Zhan melihat pria kecil ini yang tiba-tiba muncul di depannya. Bibirnya yang tipis mengatup dengan erat. Matanya menatap dengan tajam.
Dari mana ia berasal?
Mengapa bertindak seperti itu istrinya?
"Tang Ye! Jangan bertindak berlebihan! Ini semua tidak ada hubungannya dengan dia. Urusanmu adalah denganku, biarkan dia pergi! "
Kali ini Sang Xia tahu bahwa orang-orang ini tidak akan membiarkannya pergi sebelum mempermalukan dirinya habis-habisan.
Dan si pria kecil putih dan kurus itu dipermalukan di depan begitu banyak orang dan para tamu favorit di kelab malam ini. Wajahnya memerah karena malu. Ia berjuang melepaskan diri, tetapi dia tidak bisa menyingkirkan pria kejam di depannya.
Sang Xia berjalan ke arah Tang Ye untuk meminta melepaskan Xiao Wu, tetapi Tang Ye meraih pergelangan tangannya dan mengibaskannya, "Hum! Aku terlalu berlebihan?! Dimana aku bisa mendapatkan wanita jahat dan murahan selain dirimu?!"
Saat mengatakannya, Tang Ye menatap Sang Xia tajam dan berkata dengan suara rendah penuh dengan rasa jijik dan dendam, "Kau sudah putus dengan Bo Yi. Siapa yang bisa menerima kau mempermainkan sahabatku?! Dia menelan sebotol pil tidur dan hampir mati di rumah sakit. Jangan pernah kembali untuk menemuinya. Aku sudah lama ingin menggali hatimu untuk melihat seberapa pekatnya di dalam sana!"
Begitu kata-kata itu keluar dari mulut Tang Ye, Sang Xia merasa tersentuh. Tiba-tiba ia merasakan rasa sakit di lubuk hatinya. Tang Ye begitu membenci dirinya karena Bo Yi. Begitu Sang Xia memegang tangan Tang Ye, ia menghempaskannya ke samping.
Tubuh Sang Xia yang terlempar mengenai tubuh Rong Zhan lagi.
Rong Zhan juga tidak membantunya, ia benar-benar mengacuhkan Sang Xia. Bahkan tidak menatap ke arah Sang Xia sama sekali.
Saat ini, tidak ada yang tahu apa yang Rong Zhan pikirkan.
Rong Zhan melihat Sang Xia yang mengepalkan tinjunya dan perlahan bangkit. Sang Xia juga keras kepala, dia sama sekali tidak mau melihat ke arah Rong Zhan. Rong Zhan tertawa di sudut bibirnya tetapi tawa itu terdengar dingin melebihi kata-kata kejam yang sering keluar dari mulutnya.
Rong Zhan pernah mengatakan bahwa Sang Xia adalah wanitanya. Di saat seperti ini, Sang Xia hanya perlu menatap Rong Zhan, menunjukkan ekspresi tidak berdaya dan memelas, lalu Rong Zhan pasti akan segera membereskan kekacauan ini dalam sekejap!
Tetapi Sang Xia?
Ia begitu keras kepala.
Tak salah lagi.
Saat ini ia merasa seperti seekor tikus yang dipermainkan oleh beberapa kucing ganas, ditertawakan, dan dihina oleh orang-orang yang ada di dalam sini, termasuk Rong Zhan.
"Brak!"
Suara benturan terdengar dan seluruh mata di kerumunan terbelalak ketakutan___