Chereads / Halo Suamiku! / Chapter 18 - Apakah Wanita Ini Menganggap Dia Sudah Mati?!

Chapter 18 - Apakah Wanita Ini Menganggap Dia Sudah Mati?!

Dia pikir siapa dirinya?! 

Berani-beraninya! 

Sang Xia memegang sebotol anggur yang pecah di tangannya, dengan air mata yang sudah menggunung di sudut matanya ia berteriak dengan lantang, "Aku bilang, lepaskan dia! Kamu hanya berurusan denganku dan bukan dia!" 

Satu detik, dua detik… suasa hening! 

Dan setelah keheningan, banyak siulan dan teriakan muncul, "Oh, gadis ini memiliki temperamen yang besar!" 

"Haha, menarik, cukup berani rupanya. Aku suka gadis ini!"

Rong Zhan sedikit gusar. Ia menyipitkan matanya yang tajam. Ia menghisap sebatang rokok, lalu bibir tipisnya menyemburkan asap lembut yang mengaburkan wajahnya. 

Ia menutupi matanya dan wajahnya yang dingin.

Persetan. 

Benar-benar wanita keras kepala.

Apa ia sudah dianggap mati oleh Sang Xia? 

Rong Zhan tidak tahu apa yang membuatnya marah, tetapi sepertinya bukan hanya sikap wanita di depannya yang tidak mengacuhkannya. Mungkin apa yang dikatakan Tang Ye yang membuatnya paling tidak senang, atau mungkin Sang Xia yang hanya menatapnya dengan pandangan jijik——

Terlebih lagi, itu karena ekspresi wajah Sang Xia yang berubah setelah mendengar apa yang terjadi pada Bo Yi.

Wanita ini masih mencinta sahabatnya?!

Dan tentu saja, karena ada pelayan kecil yang mencoba menjadi pahlawan untuk menyelamatkan wanitanya? 

Rong Zhan tidak terlalu tua, tetapi pengalamannya jauh lebih banyak daripada usianya.

Menahan diri dalam masalah ini adalah pilihan paling tepat. Ia tidak begitu impulsif seperti saat ia masih muda. Tetapi saat menghadapi Sang Xia, ia benar-benar merasa bahwa ia tidak dapat mengendalikan perasaannya dengan sangat baik!

Ada rasa marah dan juga sakit hati. 

  *

Tang Ye yang melihat kemarahan Sang Xia, hanya mengangkat alisnya dan tersenyum dengan muram. Matanya tampak merendahkan. Lalu tanpa aba-aba ia menarik kembali kerah Xiao Wu dan langsung melemparkannya ke lantai, "Baik. Karena kamu terus mengemis demi wajah putih kecil ini, aku akan memberimu kesempatan!" 

Setelah mengatakannya, ia menendang sekotak vodka di kakinya, "Minum minuman keras ini. Bukankah kamu seorang wanita yang menemani tamu minum alkohol? Jangan meminta untuk berhenti! Atau aku akan membunuhnya!" 

Semua orang melihatnya dan terkejut.

Meminum seluruh minuman keras itu?

Tidak mungkin. Jika Sang Xia benar-benar meminum semuanya, ia bisa keracunan alkohol. 

Sesaat setelah Tang Ye mengatakannya, pandangan mata Sang Xia tertuju pada kotak minuman itu.

Pandangannya semakin dalam menatap kotak vodka itu. 

Xiao Wu tidak bersalah. Ia tahu betapa kejamnya orang-orang ini. Xiao Wu juga seorang pria muda yang memiliki harga diri. Berlama-lama di tempat ini tidak akan membuatnya merasa lebih baik. 

Sebenarnya Sang Xia bisa saja menghindar, tetapi ia tidak bisa melibatkan orang yang tidak bersalah. 

Jadi Sang Xia menahan napas dan berkata, "Oke, aku akan meminumnya. Biarkan dia pergi!"

"Nona Sang Xia..." 

Xiao Wu merasa malu dan marah. Ia begitu membenci kelemahannya. Saat ini ia hanya bisa melihat wanita yang dicintainya sedang ditindas dan dipermalukan.

Sang Xia mengabaikan Xiao Wu. Ia berhenti menatapnya dan mulai membuka botol vodka itu dengan terampil, lalu mendongak ke atas dan langsung meminum cairan alkohol itu.

Melihat Sang Xia mulai minum, orang-orang di sekitar mulai berteriak memberikan semangat.

Saat ini di mata orang-orang itu, hal ini terlihat sangat menyenangkan. Siapa saja yang berani bermain-main dengan orang-orang besar ini, akan selalu dianggap menjijikkan. 

Sang Xia terus meminum botol demi botol dan cairan panas itu mengalir ke tenggorokannya hingga membuat perutnya terasa terbakar, tetapi ia terus minum tanpa berhenti sebentarpun.

Ya, hanya rasa sakit yang bisa membuat kesadarannya semakin jelas dan mengingat penghinaan ini dengan jelas.

Benar... 

Ia telah mempermainkan Bo Yi, sahabat mereka. 

Semua mengatakan bahwa ia adalah wanita yang kejam, tetapi tidak ada yang tahu alasan sebenarnya mengapa ia putus dengan Bo Yi…...