Chereads / Ah, Aku Ketahuan Lagi! / Chapter 53 - Pria Ini Meraih Sendok Yang Chi En Gunakan!

Chapter 53 - Pria Ini Meraih Sendok Yang Chi En Gunakan!

Kursi yang tingginya kurang dari 20 sentimeter itu terlihat seperti kursi anak-anak di taman bermain. Lalu nampak seorang pria jangkung dan elegan duduk di atasnya. Ia benar-benar merasa tidak nyaman. 

Satu demi satu, semua orang yang lewat selalu saja melemparkan pandangan mereka ke arahnya.

Banyak gadis yang saat melihat pria tampan terpancing untuk datang dan mengobrol. Tetapi ketika mereka melihat aura dingin yang terpancar dari pria tampan itu, mereka mengurungkan niatnya dan memutuskan untuk kembali berjalan dalam keheningan.

Pria tampan itu nampak memiliki gaya hidup yang mahal.

Namun pria tampan itu sepertinya sedang dalam suasana hati yang buruk. Lebih baik tidak macam-macam dengannya.

"Makanan datang." Chi En membeli dua nasi nanas dan membawanya dengan hati-hati. Ia meletakkan satu dari mereka di depan pria dengan wajah dingin itu, dan yang satunya diletakkan di sebelahnya dengan tergesa-gesa. Ia masih sibuk meniup jari nya yang memerah karena kepanasan.

Panas sekali.

"Apa yang terjadi dengan tanganmu?" Meskipun ia masih menampilkan aura dingin, tetapi matanya yang penuh perhatian diam-diam mengkhianatinya.

Chi En bergegas menyembunyikan tangannya dan duduk sambil tersenyum. "Tidak apa-apa. Nasi nanas ini sedikit panas dan tidak sengaja telah membakar jariku. Tetapi sekarang tidak apa-apa."

Li Beijue tidak mempercayai kata-katanya. Ia meraih tangan Chi En dan memeriksanya dengan seksama. Setelah ia yakin semua baik-baik saja, suasana hatinya terlihat sedikit lebih baik. "Bodoh! Kenapa kamu tidak meminta pemilik kios membawanya untukmu?"

Siapa yang peduli hanya dengan 10 yuan. 

Chi En menelan ludahnya dan tidak membantah. Ia memberi Li Beijue sendok plastik sekali pakai dan berbalik untuk mencium aroma nasi nanas yang lezat, "Harum sekali."

Apa Li Beijue tidak bisa mencium aromanya?

Li Beijue tidak bergerak dan ia tidak mau makan sama sekali.

Chi En tidak peduli dengan reaksi Li Beijue. Ia sudah membelikannya makan. Itu urusannya akan memakannya atau tidak. Ia mengambil sendok dan memakannya sendiri.

Sebenarnya, nasi nanas adalah nanas yang dilubangi lalu diisi dengan beras ketan dan kemudian ditambahkan bubur nanas yang dikukus. Meski metodenya sederhana, tetapi karena rasa manis dari nanas, rasa ketan di dalamnya bercampur dengan rasa nanas dan aromanya menjadi begitu menggiurkan. Yang tidak kalah penting, rasanya pun sangat enak.

Saat melihat Chi En yang makan dengan lahap, pria itu masih belum bergerak dan hanya mengangkat alisnya. Dengan ragu-ragu ia menatap ke arah nasi nanas yang ada di depannya. 

Sebenarnya ia tidak pernah pilih-pilih soal makanannya tetapi ini pertama kalinya ia makan di pinggir jalan.

Hanya dengan sendok plastik yang tidak tahu bagaimana kebersihannya dan nanas yang disajikan begitu saja membuatnya tidak bisa membuka mulutnya.

Tetapi melihat wanita kecil di depannya mengunyah makanan itu dengan tampak bahagia, entah kenapa ia ingin mencicipi camilan murah ini yang bahkan tidak pernah dilihatnya di waktu-waktu biasa.

"Ini milikku." Tiba-tiba, ia meraih dan mengambil setengah dari nasi nanas milik Chi En dan membawanya mendekat ke arahnya. Kemudian ia mendorong bagiannya yang belum tersentuh ke arah Chi En. "Kamu makan ini."

"Er ..." Dengan ekspresi gelisah Chi En bergumam, "Aku sudah memakannya."

Tepat setelah ia mengatakan itu, sendok di tangannya juga dirampok oleh pria itu, dan ia memberikan sendok yang belum ia gunakan.

Chi En memperhatikan ketika pria bangsawan itu dengan anggun mengambil sendok yang telah ia gunakan, lalu memasukkan nasi nanas yang tersisa ke dalam mulutnya.

Begitu nasi itu masuk di mulut Li Beijue, kerutan di dahinya semakin tak terkendali. 

Terlalu manis…... Ia tidak suka makanan yang terlalu manis. Namun, tampaknya makanan ini jauh lebih baik daripada yang ada dalam pikirannya.

Dengan senang hati ia mengangkat bibir tipisnya dan mengambil sendok lain. Spontan ia memicingkan mata pada wanita kecil yang terpana dan mengingatkannya, "Makanlah, apa yang kamu lakukan dengan menatapku seperti itu?"